Massimo Rivola Terbuka untuk Diskusikan Masalah Konsesi di MotoGP

2. Dorna Sports berencana mengubah aturan hak konsesi untuk membantu Honda dan Yamaha

Fabio Quartararo dan Marc Marquez (twitter.com/everythingmrace)

Kemerosotan performa Honda dan Yamaha mendapat perhatian dari Dorna Sports. Pemilik hak komersial kejuaraan itu berencana untuk mengubah aturan hak konsesi untuk membantu Yamaha dan Honda yang sedang kesulitan. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Carlos Ezpeleta selaku Direktur Olahraga MotoGP dalam sebuah wawancara.

“Kami sedang bekerja untuk membantu tidak hanya Honda, tetapi juga Yamaha, sehingga mereka bisa menjadi kompetitif lagi dengan cara yang lebih cepat. Honda dan Yamaha sangat perhatian dengan regulasi konsesi pada waktu lalu. Itu sangat penting bagi Ducati untuk menjadi kompetitif.

Itu juga penting bagi Suzuki untuk kompetitif dengan sangat cepat serta bagi KTM dan Aprilia untuk memasuki kejuaraan dunia secara resmi dan juga menjadi kompetitif. Pabrikan lain juga akan memahami ini,” kata Carlos dilansir Reuters.

3. Tanggapan KTM dan Ducati soal rencana perubahan hak konsesi

salah satu momen balapan MotoGP 2023 (twitter.com/everythingmrace)

Perubahan konsesi guna membantu Honda dan Yamaha ini tentunya menuai tanggapan dari pabrikan Eropa. Stefan Pierer selaku CEO Pierer Mobility AG yang memiliki brand KTM ingin memberikan izin kepada dua pabrikan Jepang untuk menggelar hari tes tambahan. Sementara itu, Gigi Dall’Igna selaku kepada Ducati menyatakan bahwa Dorna harus menerapkan cara-cara yang benar jika ingin membuat kejuaraan menjadi lebih seimbang.

“Aku sepakat bahwa kejuaraan seharunya menjadi seimbang mungkin. Sebuah kompromi perlu ditemukan bersama guna memastikan bahwa semua orang bisa bertarung untuk posisi penting. Akan tetapi, jelas bahwa yang terbaik harus selalu menang karena ini adalah sebuah olahraga dan olahraga bekerja seperti itu,” kata Gigi.

4. Massimo Rivola mengaku siap berdiskusi untuk perubahan hak konsesi MotoGP

CEO Aprilia Racing Massimo Rivola (twitter.com/MotoGP)

Di sisi lain, Massimo Rivola mengaku sedikit aneh dengan kondisi pabrikan Jepang saat ini berbanding terbalik dengan performa pabrikan Eropa. Sebab, Yamaha dan Honda tampil dominan di MotoGP pada musim-musim terdahulu mengungguli deretan pabrikan Eropa. Walau begitu, Rivola menegaskan terbuka untuk berdiskusi demi mencari jalan tengah dari situasi yang saat ini sedang terjadi di kejuaraan. Apalagi, tak ada yang berniat kehilangan Yamaha dan Honda setelah Suzuki memutuskan undur diri pada akhir 2022 lalu.

“Sedikit aneh bahwa pabrikan kecil sekarang seharusnya membantu raksasa Jepang. Pada waktu yang sama, ini adalah sebuah pengakuan dari kerja bagus yang mereka telah lakukan. Aku terbuka untuk perbincangan sepanjang kondisi grid secara keseluruhan tetap kompak dan seimbang.

Ketika diminta membantu pabrikan yang kesulitan, aku terbuka untuk bernegosiasi. Sebab, itu bisa terjadi bahwa suatu hari Aprilia akan menjadi pabrikan berikutnya yang mengalami masalah. Namun, kami harus melihat semua sudut pandang dan tidak hanya berdasarkan pada pabrikan yang mengalami kesulitan ,” jelas Rivola dikutip Speedweek.

Saat ini, hak konsesi diberikan kepada tim yang gagal naik podium dalam satu musim balap MotoGP. Hak tersebut akan didapat oleh tim pada musim berikutnya. Adapun keuntungan yang didapat oleh tim yang mendapat konsesi antara lain mendapat jatah mesin dan wildcard yang lebih banyak serta memperoleh hari tes lebih banyak di luar jadwal tes resmi.

Baca Juga: Paruh Kedua MotoGP 2023 Pakai Format dan Aturan Baru