Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Diggia Buka-bukaan Susahnya Pakai Spare Parts Lama di GP23

Rider Pertamina Enduro VR46 Racing Team, Fabio Di Giannantonio (49), dalam sesi pramusim di Sirkuit Sepang (Dokumentasi Pertamina Enduro VR46)

Jakarta, IDN Times - Performa Fabio Di Giannantonio sepanjang pramusim MotoGP 2024 di atas motor Desmosedici GP23 milik Pertamina Enduro VR46 Racing Team cukup menjanjikan. Dalam tiga hari tes, Diggia terus menunjukkan perkembangan.

Memang, Diggia belum bisa masuk ke tiga besar selama pramusim di Sepang. Tapi, dia merasa kemampuannya cukup menjanjikan dan terus meningkat.

1. Spare parts lama bikin sulit

Dua rider Pertamina Enduro VR46 Racing Team, Marco Bezzecchi (72) dan Fabio Di Giannantonio (49), dalam sesi pramusim di Sirkuit Sepang (Dokumentasi Pertamina Enduro VR46)

Kesulitan yang dialami di Sepang, menurut Diggia, berasal dari spare parts motor lama. Menurutnya, sulit bersaing dengan pembalap lain ketika mendapat spare parts motor yang sudah agak usang.

"Ketika kami tak dapat banyak spare parts untuk dicoba, sebenarnya bagus, karena bisa berimprovisasi dalam racikan motor. Tak mudah ketika motor tidak memiliki spare parts baru," ujar Diggia dilansir Crash.

2. Belum mau coba ban baru

Pembalap Pertamina Enduro VR46 Racing Team, Fabio Di Giannantonio, bersama Valentino Rossi (Dokumentasi VR46 Racing Team)

Diggia mengaku tak mau mencoba ban milik Michelin yang akan dipakai sejak musim 2025 mendatang. Menurutnya, prioritas sekarang adalah mencoba racikan motor yang ada.

Terkait ban baru, Diggia merasa masih banyak waktu untuknya mencoba hal tersebut. Bisa jadi, dalam tes tengah musim hal itu akan dilakukan.

"Secara personal, saya merasa itu tak terlalu dibutuhkan. Rencananya cuma mengembangkan sentuhan di motornya," kata pria Italia itu.

3. Diggia menjanjikan

Pembalap Pertamina Enduro VR46 Racing Team, Fabio Di Giannantonio (Dokumentasi VR46)

Dalam dua hari tes, kecepatan Diggia cukup memuaskan. Pada hari kedua, Diggia ada di posisi keenam dengan torehan satu menit 57,619 detik.

Kemudian, pada hari ketiga, Kamis (8/2/2024), catatan waktunya sempat membaik. Namun, Diggia sempat jatuh.

"Kami melaju sangat cepat dan bekerja dengan baik. Kami sudah bergerak di jalur yang tepat," ujar Diggia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us