Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ferrari Tak Boleh Terbawa Euforia Kedatangan Lewis Hamilton

pembalap Mercedes, Lewis Hamilton (formula1.com)

Formula 1 2024 bakal menggelar seri perdana di Bahrain pada 29 Februari–2 Maret 2024. Namun, kehebohan sudah terjadi sebelum balapan pembuka berlangsung. Hal tersebut tak lain karena kabar kepindahan Lewis Hamilton ke Ferrari untuk Formula 1 2025.

Berita kepindahan Hamilton tentu disambut hangat Ferrari. Tim berlogo kuda jingkrak itu bakal kedatangan pembalap yang sudah berpengalaman di kejuaraan. Namun, Frederic Vasseur selaku team principal mengingatkan timnya untuk tak terlalu larut dalam kehebohan dari bergabungnya Hamilton ke Ferrari.

1. Lewis Hamilton menimbulkan kegemparan setelah memutuskan pindah ke Ferrari

pembalap Mercedes, Lewis Hamilton (formula1.com)
pembalap Mercedes, Lewis Hamilton (formula1.com)

Lewis Hamilton menimbulkan kegemparan jelang bergulirnya Formula 1 2024. Pembalap berkebangsaan Inggris itu mengaktifkan klausul pelepasan dalam kontraknya untuk berpisah dengan Mercedes pada akhir tahun ini. Padahal, kontrak Hamilton dengan Mercedes masih tersisa hingga pengujung 2025.

Masuk ke skuad Ferrari menjadi momen pertama dalam karier Hamilton di kejuaraan. Sebelumnya, Hamilton tak pernah memperkuat tim yang berbasis di luar Inggris. Selain Mercedes, Hamilton pernah menjadi bagian McLaren pada 2007–2012. Hamilton berhasil merengkuh 1 gelar juara bersama McLaren pada 2008 serta 6 gelar lainnya bersama Mercedes pada 2014, 2015, 2017, 2018, 2019, dan 2020.

2. Frederic Vasseur ingin Ferrari tetap fokus dalam persiapan menjelang Formula 1 2024

Team principal Ferrari, Frederic Vasseur (formula1.com)

Bergabungnya Lewis Hamilton ke Ferrari menyisakan sejumlah pertanyaan. Salah satunya terkait usaha Ferrari dalam memberikan mobil terbaik untuk Hamilton di Formula 1 2025. Apalagi, Hamilton masih menyimpan ambisi memenangkan gelar juara dunia kedelapan dan menciptakan sejarah sebagai pembalap dengan gelar terbanyak di kejuaraan.

Alih-alih membahas tentang Formula 1 2025, Frederic Vasseur justru ingin timnya fokus membenahi kekurangan yang ada guna menyongsong musim 2024. Sebab, GP Bahrain yang notabene seri perdana musim ini akan berlangsung pekan depan.

“Kami harus membalikkan halaman ini dan berfokus kepada 2024. Kami memiliki musim baru di depan kami dan aku ingin menyimpan semua diskusi tersebut untuk 2025. Setidaknya, itu adalah hal yang bagus bagi tim untuk mengetahui dengan pasti apa yang kami lakukan pada masa mendatang. Namun, topik berikutnya adalah Formula 1 2024 dan bukanlah 2025,” jelas Vasseur dilansir Racing News 365.

3. Frederic Vasseur berharap momentum bagus di Formula 1 2023 bisa berlanjut tahun ini

Carlos Sainz berselebrasi usai memenangi GP Singapura 2023. (formula1.com)

Frederic Vasseur berharap momentum positif yang terbangun pada paruh kedua Formula 1 2023 bisa berlanjut tahun ini. Sebelumnya, Ferrari sempat mengalami kesulitan pada awal Formula 1 2023. Bahkan, Charles Leclerc gagal menuntaskan balapan pada 2 balapan dari 3 seri awal.

Kemudian, Ferrari perlahan mengalami peningkatan pada paruh kedua musim lalu. Salah satunya dibuktikan dengan keberhasilan Carlos Sainz finis sebagai pemenang di GP Singapura. Ia menjadi satu-satunya pembalap di luar Red Bull yang memenangkan balapan di Formula 1 2023.

“Tahun lalu adalah musim yang sulit. Aku pikir itu sulit untuk semua orang, kecuali Red Bull. Kami tahu bahwa langkah di depan kami adalah sesuatu yang besar. Akan tetapi, kami mengalami pemulihan yang baik pada musim lalu. Aku pikir kami melakukan hal yang cukup baik pada bagian terakhir Formula 1 2023. Kami harus membangun musim 2024 berdasarkan hal tersebut,” kata Vasseur dikutip Racing News 365.

Musim lalu, Ferrari harus puas menempati posisi ketiga di klasemen konstruktor. Mereka mengumpulkan 406 poin dan tertinggal 3 poin dari Mercedes yang ada di peringkat kedua. Ini menjadi penurunan dibandingkan pada 2022 ketika Ferrari berhasil menduduki posisi runner-up lewat koleksi 554 poin.

Ferrari tentu ingin bangkit demi bisa bersaing di barisan depan secara rutin. Jika mereka bisa konsisten bertarung dalam perebutan kemenangan, bukan tidak mungkin jarak dengan Red Bull bisa terpangkas. Akankah itu bisa diwujudkan Ferrari pada musim ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewa Putu Ardita Darma Putera
EditorDewa Putu Ardita Darma Putera
Follow Us