Lewis Hamilton Harus Beradaptasi jika Ingin Tampil Oke Bersama Ferrari

Lewis Hamilton telah memastikan masa depannya selepas Formula 1 2024. Pembalap asal Inggris itu akan menjadi pembalap Ferrari pada 2025. Keputusan itu sekaligus mengakhiri kebersamaan Hamilton dan Mercedes yang terjadi sejak 2013.
Pindah ke tim baru tentu bukan perkara mudah. Pembalap sekaliber Hamilton juga harus melakukan adaptasi demi bisa tampil maksimal saat pekan balap berlangsung. Pandit Sky Sports, Martin Brundle, memberi saran untuk pembalap berusia 39 tahun tersebut agar bisa beradaptasi dengan baik di Ferrari.
1. Lewis Hamilton mengaktifkan klausul pelepasan untuk pindah ke Ferrari

Lewis Hamilton membuat kegemparan jelang Formula 1 2024. Ia memilih mengaktifkan opsi pelepasan dalam kontraknya dengan Mercedes yang sebetulnya bakal berakhir pada akhir 2025. Ferrari menjadi tim berikutnya yang akan diperkuat Hamilton di kejuaraan tahun depan.
Hamilton mengaku jika kepergiannya dari Mercedes bukanlah keputusan yang mudah. Apalagi, Mercedes telah menjadi bagian perjalanan suksesnya di dunia balap sejak usia muda. Meski begitu, Hamilton merasa beruntung dapat bergabung ke Ferrari yang telah menjadi impiannya sejak kecil.
“Aku sangat beruntung. Setelah meraih banyak hal di Mercedes yang aku hanya bisa bayangkan saat menjadi seorang anak, kini aku punya kesempatan memenuhi impian masa kecilku lainnya, yakni bergabung dengan Ferrari. Mercedes telah menjadi bagian terbesar dalam hidupku sejak aku berusia 13 tahun. Jadi, keputusan ini menjadi yang paling sulit untuk dibuat,” kata Hamilton dilansir Formula 1.
2. Lewis Hamilton bakal menghadapi tantangan saat bergabung dengan Ferrari

Memperkuat Ferrari di Formula 1 2025 menjadi pengalaman baru untuk Lewis Hamilton. Pasalnya, itu menjadi pertama kalinya Hamilton berada di tim yang berlokasi di luar Inggris. Selain Mercedes, Hamilton pernah memperkuat McLaren pada 2007–2012 yang berbasis di Woking, Inggris.
Kondisi tersebut tentu memberi tantangan bagi Hamilton dalam proses adaptasi. Sebab, ada sejumlah faktor yang bisa menghambat Hamilton untuk berpadu dengan tim, salah satunya terkait bahasa. Tidak mengherankan apabila Martin Brundle menyarankan Hamilton untuk lebih banyak menghabiskan waktu di Italia guna mempercepat proses adaptasi.
“Proses, filosofi, cara kerja mobil, posisi yang dia suka pilih untuk duduk, dan apa yang dia butuhkan dari mobil untuk memaksimalkan bakatnya. Kemudian, dia harus berintegrasi. Itu sulit karena aku pikir dia tidak akan berbicara bahasa itu (Italia). Dia tentu tidak akan berbicara bahasa tersebut dan mengenal tim seperti yang Charles Leclerc lakukan. Jadi, Anda harus mencari tahu di mana semua tombol yang harus ditekan,” kata Brundle dikutip Racing News 365.
3. Martin Brundle yakin Lewis Hamilton berusaha memboyong sejumlah karyawan Mercedes

Martin Brundle juga meyakini Lewis Hamilton ingin memboyong sejumlah karyawan Mercedes untuk pergi bersama ke Ferrari. Namun, usaha itu kemungkinan terhalang klausul nonkompetisi. Walau begitu, Brundle percaya Hamilton bakal dihargai orang-orang di Ferrari begitu bergabung dengan tim tersebut.
“Aku pikir Hamilton akan mencoba membawa beberapa orang bersamanya. Akan tetapi, akan ada klausul nonkompetisi yang membuat dirinya benar-benar tak bisa melakukan itu. Anda sungguh-sungguh ingin membawa sejumlah orang dari kelompok Anda ketika pergi sehingga Anda bisa langsung memulai. Namun, aku rasa dia akan memperoleh rasa hormat di sana sehingga jika Hamilton bilang dirinya ingin ban belakang dipasang di depan, maka mereka akan langsung melakukannya,” jelas Brundle dikutip Racing News 365.
Lewis Hamilton saat ini sedang fokus menuntaskan Formula 1 2024 bersama Mercedes. Namun, tantangan bersama Ferrari musim depan sudah menantinya, Menarik untuk menantikan kiprah Hamilton saat berada di balik kemudi mobil berlogo kuda jingkrak itu tahun depan.