Jakarta, IDN Times - Asosiasi Seni-Beladiri Karate Indonesia (ASKI) menggelar seminar bagi para pelatih dan penguji. Seminar ini merupakan bagian dari rangkaian acara menuju Rapat Kerja Nasional (Rakernas) mereka pada 27 Januari 2025.
Seminar instruktur karate ini digelar di Kantor Pusat Bea Cukai, Jakarta, 24 sampai 26 Januari 2025. Senior Managing Director Japan Karate Association World Federation (JKA WF), Seizo Izumiya Shihan, langsung memimpin seminar ini.
Ketua Dewan Guru ASKI, Ucok Marisi Sihotang, menjelaskan seminar ini diadakan untuk meningkatkan dan menyamaratakan kualitas teknis, agar sama dengan yang ada di Jepang. Seminar ini diikuti oleh 50 pelatih di seluruh Indonesia.
"Kegiatan ini merupakan rangkaian setelah kita menjadi anggota Japan Karate Association (JKA). Di mana kita sekarang menjadi bagian dari komunitas internasional, sehingga kita perlu ada penyeragaman teknis, supaya yang di JKA dengan yang ada di Indonesia itu menjadi satu, jadi tidak ada perbedaan,” kata Ucok kepada para jurnalis.
Seizo Izumiya Shihan berkata, acara ini penting menunjukkan cara karate yang benar. Menurutnya, karate bukan sekadar seni bela diri. Karate adalah filosofi kehidupan, dan digunakan untuk membantu orang lain.
"Karate adalah cara hidup, cara hidup diri sendiri, cara berpikir. Karena itulah, kita harus mengingat teknik yang benar. Untuk mendapatkan teknik itu, kita harus memiliki kekuatan emosi yang sangat kuat," kata Seizo.
Merunut jadwal, kegiatan seminar ASKI dilakukan di hari Jumat, Sabtu dan Minggu mulai 24 sampai 26 Januari 2025. Kemudian pada Minggu (26/1/2025) siang diadakan acara ujian DAN JKA, dilanjutkan ujian sertifikasi pelatih/penguji ASKI.
Dalam rangkaian kegiatan ini juga akan dilakukan penyematan DAN kehormatan yang diberikan Ketua Dewan Guru ASKI kepada Inarno Djajadi (Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan OJK). Rakernas pengurus pusat ASKI dihelat Senin (27/1/2025).