Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jenis Kecelakaan yang Paling Ditakuti Pembalap MotoGP, Apa Itu?

insiden kecelakaan di MotoGP Catalunya (motogp.com)

Jakarta, IDN Times - Dalam olahraga balap seperti MotoGP, kecelakaan jadi risiko yang bisa terjadi dalam setiap seri. Ada dua jenis kecelakaan yang lazim dialami pembalap, yakni lowside dan highside (terpelanting).

Nah, bicara soal terpelanting, kecelakaan ini jadi yang paling ditakuti oleh para pembalap MotoGP. Tak jarang juga, cedera-cedera parah dialami oleh para pembalap dari terpelanting ini. Mengapa demikian?

1. Seperti apa terpelanting itu?

insiden kecelakaan di MotoGP Catalunya (motogp.com)

Highside atau terpelanting adalah kecelakaan ketika ban belakang motor meluncur ke sisi yang berlawanan saat menikung, lalu ban mencengkeram aspal, sehingga motor terpelanting.

Proses terpentalnya pembalap dari motor ini bisa terjadi, lantaran shock breaker mengalami pantulan balik yang keras. Nah, saat terpental inilah, banyak kemungkinan parah yang bisa dialami oleh para pembalap.

2. Para pembalap yang cedera parah karena terpelanting

Pembalap Repsol Honda Marc Marquez, mengalami highside di Sirkuit Mandalika, Minggu (20/3/2022) / Instagram @marcmarquez93

Pada awal musim 2022, Marc Marquez sempat terpelanting kala melakoni MotoGP Mandalika. Alhasil, dia sampai mengalami diplopia (gangguan penglihatan), dan sempat mengalami gegar otak.

Pembalap Yamaha, Fabio Quartararo, mengakui kalau terpelanting adalah kecelakaan yang paling berbahaya. Dia sempat mengalami patah tulang lantaran terpelanting.

"Ini (terpelanting) adalah kecelakaan paling berbahaya yang terjadi di MotoGP. Pernah suatu kali, saya mendarat dengan kedua kaki setelah terpelanting, dan mengalami patah tulang," tutur Quartararo, dilansir Motosan.

3. Kemungkinan tertabrak pembalap lain

insiden kecelakaan di MotoGP Catalunya (motogp.com)

Pembalap Aprilia, Aleix Espargaro, mengaku sulit menerapkan standar keamanan yang sesuai saat seorang pembalap terpelanting. Bahkan, ada kemungkinan terburuk yang lebih parah, yakni tertabrak pembalap lain.

"Mudah sekali bagi para pembalap MotoGP untuk terpelanting, apalagi ketika sirkuit licin. Paling buruknya lagi, jika terjatuh, ada pembalap lain yang menabrak kita. Sulit menerapkan standar keamanan yang sesuai di sini," ujar Espargaro.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sandy Firdaus
EditorSandy Firdaus
Follow Us