Jorge Martin Cedera Serius, MotoGP Ubah Aturan Baru Soal Tes Motor

Jakarta, IDN Times - The Grand Commission (Komisi Grand Prix) memberlakukan aturan baru di regulasi MotoGP 2025, terkait uji coba atau tes khusus (shakedown test) bagi pembalap yang baru kembali lagi ke lintasan usai sebelumnya absen karena cedera.
Revisi aturan itu dilakukan setelah insiden tragis yang menimpa pembalap Aprilia Racing, Jorge Martin. Dia mengalami crash dalam latihan bebas (FP1) di Gran Prix Qatar, usai absen cedera sejak awal musim. Akibat kejadian itu, dia mengalami cedera lebih serius dan belum bisa dipastikan kapan kembali balapan.
“Pembalap MotoGP yang cedera dan harus absen balapan [di beberapa seri], diberikan kesempatan melakukan tes dengan motornya, yang akan membantu mempersiapan fisik mereka untuk kembali berkompetisi. Ini tak berlaku semua dan hanya bagi pembalap di kelas MotoGP,” tulis pernyataan resmi MotoGP.
1. Syarat khusus agar bisa uji coba motor di tengah musim berjalan MotoGP

Dalam aturan baru terkait tersebut, MotoGP menyatakan jika pembalap boleh melakukan uji coba atau tes khusus motor jika mereka absen minimal tiga seri balapan beruntun, atau selama 45 hari beruntun sepanjang musim berjalan. Tes resmi itu bisa dilakukan satu hari sebelum pekan balapan dimulai.
Adapun yang dimaksud dengan "balapan" dalam aturan ini mencakup satu akhir pekan balapan MotoGP atau tes resmi yang berlangsung lebih dari satu hari.
“Tes satu hari tersebut harus dilakukan di sirkuit tempat pabrikan diizinkan melakukan pengujian, sesuai dengan aturan konsesi dan/atau pilihan sirkuit uji coba (jika berlaku), atau di sirkuit manapun yang tak akan menyelenggarakan MotoGP berikutnya, setelah uji coba pada musim yang sama,” kata pihak MotoGP.
“Namun, dalam kondisi apa pun, tes ini tak boleh dilakukan dalam kurun waktu delapan minggu sebelum Grand Prix MotoGP berlangsung di sirkuit yang sama. Ban yang digunakan akan dihitung dalam alokasi tim tes pabrikan, dengan batas maksimal tiga set ban,” lanjutnya.
2. Sebelumnya hanya pembalap kategori D yang bisa uji coba khusus

Aturan lama soal uji coba atau tes khusus bagi pembalap, sebetulnya hanya Honda dan Yamaha saja yang mendapat lampu hijau untuk melakukannya di tengah musim. Itu pun dilakukan dengan pembalap yang masuk kategori D, seperti rookie, test ride, dan pembalap reguler pabrikan.
Total, tercatat hanya ada 13 pembalap termasuk tes rider yang diperbolehkan melakukan tes khusus tersebut, salah satunya Fabio Quartararo.
Sementara, Aprilia Racing musim ini diwakilkan oleh dua pembalap, yakni Lorenzo Savadori dan Ai Ogura sebagai rookie.
Kondisi tersebut membuat Jorge Martin tak diberikan izin melakukan uji coba khusus mengendari motor Aprilia RS-GP, usai absen di tiga seri awal MotoGP musim ini. Alhasil, usai cedera yang dialami saat tes pramusim, dia langsung kembali menunggangi motornya hingga mengalami insiden nahas.
3. Perubahan aturan tes khusus permintaan Aprilia Racing

Perubahan aturan di MotoGP ini juga merupakan desakan Aprilia Racing akibat insiden Jorge Martin. Mereka mendorong operator MotoGP mengubah aturan agar pebalap tetap yang cedera hingga harus absen dalam beberapa seri, diberi izin melakukan tes terlebih dahulu sebelum kembali balapan ad untuk beraptasi dan keselamatan.
Jorge Martin mengalami cedera serius usai menjalani FP1 di seri keempat atau MotoGP Qatar 2025. Ironisnya, itu terjadi saat ia baru kembali masuk ke lintasan, setelah absen sejak seri pertama hingga ketiga akibat cedera di awal musim
Pembalap berusia 27 tahun itu mengalami low side saat tengah menggeber motornya di tikungan 12. Berduel dengan Fabio Di Giannantonio (Pertamina Enduro VR46 Racing Team), motornya selip hingga terjatuh.
“Pasca-kejadian di MotoGP Qatar, Jorge Martin mengalami hemopneumothorax yang diakibatkan karena tulang rusuk yang retak,” tulis pernyataan Aprilia dikutitip laman resmi MotoGP.
Aprilia juga memastikan jika Jorge Martin telah melakukan perawatan intensif. Meski sudah menunjukkan perkembangan, proses penyembuhan sang pembalap disebut berjalan lambat.
“Proses recovery-nya cukup lambat, tapi perlahan pasti usai melakukan pemeriksaan intensif di Rumah Sakit Hamad,” ujar Aprilia.