Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rekor Kemenangan Beruntun Terbanyak untuk Tim Formula 1

Max Verstappen dan Sergio Perez merayakan hasil finis 1-2 di GP Italia 2023. (formula1.com)

Selain untuk pembalap yang meraihnya, kemenangan balapan Formula 1 juga memberi arti untuk tim yang berlaga di balapan jet darat itu. Kemenangan akan mengharumkan nama tim itu sendiri.

Setiap tim tentu tak sekadar mengejar jumlah kemenangan yang banyak, tetapi juga berusaha membuat kemenangan beruntun sebanyak mungkin. Berikut deretan rekor kemenangan beruntun terbanyak yang pernah dibuat oleh tim Formula 1.

1. Red Bull pegang rekor kemenangan beruntun terbanyak

Max Verstappen (kedua dari kanan) menjuarai GP Italia 2023 diikuti oleh Sergio Perez (kedua dari kiri) di podium kedua dan Carlos Sainz (kanan) di podium ketiga. (formula1.com)

Red Bull ialah tim yang memuncaki daftar rekor tim Formula 1 dengan kemenangan beruntun terbanyak, yaitu 15 balapan. Perjalanannya dimulai dari balapan penutup 2022 GP Abu Dhabi 2022 hingga GP Italia 2023. Prestasi ini menyalip 11 kemenangan beruntun McLaren pada 1988. Kemenangan beruntun Red Bull itu dihentikan oleh Ferrari berkat Carlos Sainz yang memenangi GP Singapura 2023.

Dari 15 kemenangan itu, Max Verstappen menyumbang 13 podium pertama, sedangkan 2 sisanya dipersembahkan oleh Sergio Perez. Lalu, Red Bull merayakan kemenangan ke-100 di Formula 1 berkat Max Verstappen yang menjuarai GP Kanada 2023. Tim berlogo sapi merah ini juga sukses meraih 6 kali hasil finis 1-2, terdiri dari:

  • GP Bahrain 2023: Max Verstappen (podium pertama) dan Sergio Perez (podium kedua)
  • GP Arab Saudi 2023: Sergio Perez (podium pertama) dan Max Verstappen (podium kedua)
  • GP Azerbaijan 2023: Sergio Perez (podium pertama) dan Max Verstappen (podium kedua)
  • GP Miami 2023: Max Verstappen (podium pertama) dan Sergio Perez (podium kedua)
  • GP Belgia 2023: Max Verstappen (podium pertama) dan Sergio Perez (podium kedua)
  • GP Italia 2023: Max Verstappen (podium pertama) dan Sergio Perez (podium kedua)

2. McLaren pertahankan 11 kemenangan beruntun lebih dari 20 tahun

Alain Prost (tengah) menjuarai GP Jerman 1988 diikuti Ayrton Senna (kiri) di podium kedua dan Gerhard Berger (kanan) di podium ketiga. (formula1.com)

McLaren sukses memenangi 11 balapan pertama 1988 dari GP Brasil hingga GP Belgia. Prestasi yang bertahan lebih dari 20 tahun merupakan hasil kerja sama antara Ayrton Senna dan Alain Prost. Ayrton Senna memberikan lebih banyak kemenangan, yaitu 7 kali dibandingkan rekannya yang menang 4 kali.

Dari 11 kemenangan tersebut, McLaren mencetak cukup banyak hasil finis 1-2 yaitu 8 kali. Ayrton Senna memimpin hasil finis 1-2 sebanyak 6 kali di GP San Marino, GP Kanada, GP Amerika Serikat, GP Jerman, GP Hungaria, dan GP Belgia pada 1988. Di sisi lain, Alain Prost hanya 2 kali memimpin hasil finis 1-2 di GP Meksiko dan GP Prancis pada 1988.

3. Ferrari sukses memenangi 10 balapan beruntun pada 2002

Michael Schumacher (tengah) menjuarai GP Kanada 2002 diikuti David Coulthard (kiri) di podium kedua dan Rubens Barrichello (kanan) di podium ketiga. (formula1.com)

Salah satu tim tertua di Formula 1, Ferrari, juga pernah meraih kemenangan beruntun cukup banyak dalam 10 balapan. Ini terjadi pada 2002 dari GP Kanada hingga GP Jepang ketika Michael Schumacher dan Rubens Barrichello berduet di tim Italia ini. Michael Schumacher memberikan 6 kemenangan, sedangkan sisanya dipersembahkan oleh rekannya asal Brasil tersebut.

Dari 10 kemenangan itu, tim berlogo kuda jingkrak ini menyelesaikan balapan dengan hasil finis 1-2 sebanyak 7 kali. Rubens Barrichello memimpin lebih banyak hasil finis 1-2 sebanyak 4 kali di GP Eropa, GP Hungaria, GP Italia, dan GP Amerika Serikat pada 2002. Sementara itu, Michael Schumacher memimpin hasil finis 1-2 di GP Inggris, GP Belgia, dan GP Jepang pada 2002.

4. Mercedes sukses raih 10 kemenangan beruntun tiga kali

Nico Rosberg (kedua dari kanan) menjuarai GP Rusia 2016 diikuti oleh Lewis Hamilton (kiri) di podium kedua dan Kimi Raikkonen (kanan) di podium ketiga. (fia.com)

Meniru jejak Ferrari, Mercedes juga pernah memenangi 10 balapan beruntun. Akan tetapi, Mercedes lebih superior karena mencetak 10 kemenangan beruntun sebanyak 3 kali. Yang pertama terjadi dari GP Italia 2015 hingga GP Rusia 2016. Sebanyak 7 di antaranya ialah 7 kemenangan beruntun Nico Rosberg dari GP Meksiko 2015 hingga GP Rusia 2016. Dari 10 kemenangan beruntun itu, Mercedes meraih tujuh hasil finis 1-2 dengan 5 di antaranya dipimpin oleh Nico Rosberg.

Sepuluh kemenangan beruntun yang kedua terjadi pada 2016 dari GP Monako hingga GP Singapura. Lewis Hamilton mempersembahkan enam kemenangan, sedangkan 4 sisanya diberikan oleh Nico Rosberg. Cukup disayangkan, Mercedes hanya sanggup meraih dua hasil finis 1-2 yang dipimpin Lewis Hamilton di GP Hungaria 2016 dan dipimpin oleh Nico Rosberg di GP Italia 2016.

Yang ketiga terjadi dari GP Brasil 2018 hingga GP Prancis 2019 berkat duet Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas. Lewis Hamilton mempersembahkan 8 kemenangan, sedangkan rekannya hanya 2 saja. Lalu, dari 10 balapan beruntun itu, Mercedes meraih enam finis 1-2 yang dipimpin oleh Lewis Hamilton di GP Bahrain, GP China, GP Spanyol, dan GP Prancis pada 2019, sedangkan Valtteri Bottas memimpin finis 1-2 di GP Australia dan GP Azerbaijan pada 2019.

5. Red Bull cetak Sembilan kemenangan beruntun dua kali

Sebastian Vettel menjuarai GP Brasil 2013, ditemani Mark Webber di podium kedua dan Fernando Alonso di podium ketiga. (fia.com)

Sebelum mencetak rekor kemenangan 15 balapan beruntun, Red Bull lebih dulu meraih Sembilan kemenangan beruntun sebanyak 2 kali. Yang pertama terjadi pada 2013 dari GP Belgia hingga GP Brasil. Istimewanya, hanya satu pembalap, Sebastian Vettel, yang meraih seluruh kemenangan itu sekaligus membawa dirinya menjadi pembalap dengan kemenangan beruntun terbanyak saat itu sebelum disalip Max Verstappen pada 2023. Dari 9 kemenangan beruntun itu, Red Bull meraih 3 kali hasil finis 1-2 berkat Mark Webber yang menempati podium kedua di GP Jepang 2013, GP Abu Dhabi 2013, dan GP Brasil 2013.

Tim berlogo sapi merah ini kembali mengulangi Sembilan kemenangan beruntun pada 2022 dari GP Prancis hingga GP Meksiko. Max Verstappen mempersembahkan 8 podium pertama, sedangkan Sergio Perez meraih 1 kemenangan. Hanya ada 2 kali hasil finis 1-2 yang terjadi yakni di GP Belgia 2023 dan GP Jepang 2023 berkat Max Verstappen menempati podium pertama diikuti Sergio Perez di podium kedua.

6. Duet Alain Prost dan Niki Lauda beri delapan kemenangan beruntun untuk McLaren

Alain Prost (tengah) menjuarai GP Portugal 1984 diikuti oleh Niki Lauda (kiri) di podium kedua dan Ayrton Senna (kanan) di podium ketiga. (twitter.com/McLaren)

McLaren lebih dulu mencetak delapan kemenangan beruntun sebelum meraih 11 kemenangan beruntun. Hal itu terjadi dari GP Inggris 1984 hingga GP Brasil 1985 ketika Alain prost dan Niki Lauda berduet di McLaren. Dari keduanya, Alain Prost mempersembahkan lima kemenangan, sedangkan Niki Lauda memberi 3 kemenangan.

Dari 8 kemenangan itu, McLaren hanya meraih 3 kali finis 1-2. Alain Prost membawa McLaren finis 1-2 di GP Jerman dan GP Portugal pada 1984. Sementara itu, Niki Lauda memimpin hasil finis 1-2 di GP Belanda 1984.

7. Ferrari juga pernah memenangi delapan balapan beruntun

Michael Schumacher (kiri) menjuarai GP Malaysia 2004 didampingi Jenson Button (kanan) di podium ketiga. (twitter.com/Formula 1)

Ferrari ternyata juga pernah memenangi delapan balapan berturut-turut. Ini terjadi dari GP Italia 2003 hingga GP Spanyol 2004 berkat jasa dua pembalap yang sama yang berkontribusi pada sepuluh kemenangan beruntun pada 2002. Michael Schumacher memberikan 7 kemenangan, jauh lebih banyak dari Rubens Barrichello dengan 1 kemenangan saja.

Kerja sama kedua pembalap tersebut membuahkan 3 kali finis 1-2 dari 10 kemenangan beruntun. Michael Schumacher memimpin ketiga hasil finis 1-2 tersebut. Lebih tepatnya, Ferrari menang 1-2 di GP Australia, GP Bahrain, dan GP Spanyol pada 2004.

8. Mercedes jadi tim ketiga dengan delapan kemenangan beruntun

Lewis Hamilton (kedua dari kanan) menjuarai GP Rusia 2014 diikuti oleh Nico Rosberg (kiri) di podium kedua dan Valtteri Bottas (kanan) di podium ketiga. (formula1.com)

Mercedes menjadi tim ketiga yang mampu mencetak delapan kemenangan beruntun. Ini terjadi dari GP Italia 2014 hingga GP Australia 2015. Dari semuanya, Lewis Hamilton mempersembahkan 6 kemenangan, sedangkan Nico Rosberg memberi 2 kemenangan.

Lalu, di delapan balapan beruntun itu, Mercedes sukses mencetak enam finis 1-2. Lewis Hamilton tampil lebih dominan dengan 5 kali memimpin finis 1-2 pada 2014 di GP Italia, GP Jepang, GP Rusia, dan GP Amerika Serikat serta pada 2015 di GP Australia. Di sisi lain, Nico Rosberg hanya sekali memimpin finis 1-2 di GP Brasil 2014.

Kerja sama dua pembalap dalam satu tim ternyata sangat penting untuk mewujudkan kemenangan beruntun untuk tim Formula 1. Tentu, tim tersebut perlu mencari pembalap berkualitas yang dapat selalu tampil kompetitif.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us