Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kemenkeu Bantu Kelola Aset Infrastruktur Olahraga di Daerah

Ilustrasi Stadion Manahan Solo (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)
Ilustrasi Stadion Manahan Solo (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)
Intinya sih...
  • Pengelolaan stadion di daerah menjadi fokus utama Kemenkeu
  • Kolaborasi antara pusat, pemda, dan swasta sangat penting
  • Kolaborasi GBK dan Sirkuit Mandalika sebagai contoh kolaborasi sukses
  • Banyak efek ganda yang bisa dihasilkan dari kolaborasi tersebut
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) siap membantu pemerintah daerah (pemda) mengelola aset-aset infrastruktur olahraga. Khususnya dalam berkolaborasi dengan pihak swasta.

Kesiapan itu disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Askolani, dalam acara Indonesia Sports Summit (ISS) 2025, Sabtu (6/12/2025) sore.

"Ada tiga stakeholder yang harus kolaborasi, pertama pusat, kedua yaitu pemda, ketiga pihak swasta," kata Askolani dalam keterangan resmi.

1. Pengelolaan stadion di daerah juga jadi pembicaraan

Idntimes.com
Laga antara Arema FC vs Borneo FC di Stadion Kanjuruhan. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Askolani mencontohkan, pemerintah pusat membangun aset infrastruktur olahraga di daerah lewat 22 stadion secara tahun jamak di seluruh Indonesia, yang akan rampung pada 2025. Ke depan, pengelolaan stadion-stadion ini jadi pertanyaan tersendiri.

"Kita bisa melihat stadion-stadion yang sudah jadi, bagaimana kemudian kolaborasi antara pusat, pemda, dan swasta, menjadi hal sangat penting. Kami di Kemenkeu siap untuk menilai aset itu kalau kemudian mau kita kerja samakan dengan swasta," ujar Askolani.

Askolani menilai, pemeliharaan aset yang disebut sebagai tantangan bagi pemda sebenarnya bisa dikolaborasikan dengan pihak swasta. Sebab, banyak event yang bisa diselenggarakan dari aset-aset tersebut.

Pihak swasta juga lebih paham terkait pemanfaatan sisi ekonomi dari aset-aset itu. Karenanya kolaborasi menjadi sangat penting antara pemda dengan swasta, tinggal bagaimana kemudian transparansi bentuk kerja samanya.

"Nilai aset kami hitung dibantu oleh Kemenkeu. Lalu, kami lihat apa yang bisa dilakukan pemda, kemudian dengan swasta kerja samanya seperti apa dan berapa lama,” ujar Askolani.

2. Kolaborasi GBK dan Sirkuit Mandalika jadi contoh lain

WhatsApp Image 2025-07-30 at 18.38.32 (1).jpeg
Fans Vietnam kena teror suporter Timnas U-23 di SUGBK. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Askolani memberikan contoh lain kolaborasi di antaranya Gelora Bung Karno (GBK) dan Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika. Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika misalnya, sebagai kawasan berikat mendapatkan bebas fasilitas perpajakan.

"Tentunya banyak yang kami yakin bisa dibantu. Dalam sisi pendanaan pusat, kami bisa bantu dalam hal asetnya, appraisalnya, dan dalam bentuk insentif fiskalnya. Ini yang menurut kami bisa dimanfaatkan oleh pemda," jelas Askolani.

3. Bisa munculkan sederet efek ganda

IMG_20251101_125734_772.jpg
Race 1 MRS putaran final kelas national sport 250cc di Sirkuit Mandalika, Sabtu (1/11/2025). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Askolani menyakini, kolaborasi dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat bisa menghasilkan sederet efek ganda untuk semua bidang. Meliputi pariwisata, ekonomi, bisnis, kesehatan, hingga produktivitas generasi muda.

"Kalau masif kami lakukan pada seluruh daerah di Indonesia. Kami dari Kemenkeu yakin bisa jadi potensi pertumbuhan ekonomi. Terbukti di level dunia, kontribusi dari olahraga cukup besar dan nilainya sangat masif," kata Askolani.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us

Latest in Sport

See More

Pat Spencer, Pemain Golden State Warriors yang Tengah Naik Daun

09 Des 2025, 20:34 WIBSport