Kenapa Helmut Marko Ditakuti di Formula 1?

- Helmut Marko memiliki pendekatan tegas dan blak-blakan terhadap pembalap Formula 1 papan atas
- Terlepas dari kepribadian keras, Marko memiliki kedisiplinan tinggi dan niat baik dalam membimbing pembalap
- Kepribadian keras Helmut Marko tercermin dalam insiden debut Isack Hadjar pada Formula 1 2025
Helmut Marko yang sudah berusia lebih dari 80 tahun merupakan penasihat tim Formula 1 Red Bull. Dirinya memiliki pengaruh yang sangat besar dalam tim itu. Dia dikenal sebagai salah satu tokoh paling ditakuti, tetapi paling sukses dalam kejuaraan.
Menjabat sebagai penasihat dan kepala program pembalap, Helmut Marko memastikan operasional tim berjalan lancar. Jabatan itu sendiri dipegangnya semenjak Red Bull bergabung ke Formula 1 pada 2005. Lantas, apa alasan Helmut Marko ditakuti di Formula 1?
1. Helmut Marko terkesan blak-blakan dan tidak sabaran
Helmut Marko memberikan tekanan saat mengharapkan hasil yang lebih baik. Sejumlah pembalap papan atas Formula 1 sudah merasakan gaya bimbingan itu. Gayanya sering digambarkan sebagai pendekatan yang keras, tetapi penuh kasih sayang.
Marko memiliki pendekatan yang sangat tegas. Ia tidak akan memberikan bahu yang menenangkan dan dorongan selama proses belajar. Alih-alih memberikan dukungan, Marko adalah sosok yang blak-blakan dan terkadang tidak sabaran kepada pembalap muda.
Pendekatan yang sangat tegas bukan berarti tidak bisa dibuat senang. Helmut Marko senang dengan pembalap yang bekerja keras, memberikan kesan baik, dan tidak membuat alasan. Paling penting, Marko tidak dibuat marah oleh pembalap.
Di bawah bimbingan Helmut Marko, pembalap seperti Sebastian Vettel dan Max Verstappen berhasil menjadi juara dunia Formula 1 berkali-kali. Selain itu, ada juga Daniel Ricciardo dan Carlos Sainz sebagai contoh lain kesuksesan pembimbingan Helmut Marko. Mereka merupakan pembalap yang sukses memenangkan Grand Prix dalam kejuaraan itu.
2. Terlepas dari kepribadian yang keras, Helmut Marko memiliki kedisplinan tinggi dan niat baik
Dengan kepribadian yang keras, Helmut Marko meninggalkan kesan tersendiri bagi pembalap yang dibimbing. Bagi Max Verstappen, Marko menghargai saat pembalap mengakui kesalahan. Sementara, bagi Daniel Ricciardo, Marko memberikan kedisiplinan tegas yang membantu pembalap berkembang lebih cepat.
"Yang dia (Helmut Marko) sukai adalah saat kamu langsung memberitahunya kamu gagal, dia menghargainya. Dia benci saat seseorang mulai membuat alasan. Jika dia bertanya kenapa kamu lambat atau semacamnya, dia lebih suka kamu memberitahunya kamu membuat kesalahan," jelas Max Verstappen, dikutip PlanetF1.
"Helmut Marko adalah orang yang memberiku kedisiplinan tegas saat aku masih muda. Aku pikir itu sangat membantuku karena membuatku tumbuh lebih cepat," ungkap Daniel Ricciardo.
Tidak hanya kepada Max Verstappen dan Daniel Ricciardo, Helmut Marko juga bersikap baik kepada Juan Pablo Montoya. Dirinya diketahui berniat baik dalam membimbing mantan pembalap Formula 1 itu. Bahkan, dia sampai merawatnya dengan baik saat Montoya hampir tidak memiliki uang.
"Tinggal di Graz (Austria) dan segala macam, itu merupakan pengalaman yang baik bagiku. Aku hampir tidak memiliki uang saat itu, tetapi Helmut (Marko) merawatku dengan baik," kata Juan Pablo Montoya, masih dikutip PlanetF1.
3. Kepribadian keras Helmut Marko tercermin dalam insiden debut Isack Hadjar di Formula 1 2025
Dalam Formula 1 Grand Prix Australia 2025, Isack Hadjar mengalami insiden saat debut. Oleh karena itu, dia menjadi sangat emosional dan menangis. Akan tetapi, Helmut Marko merespons tangisan itu sebagai sesuatu yang sedikit menyakitkan.
Marko bukan sosok yang mudah memaafkan. Setelah insiden Hadjar dalam debut, Marko tidak puas dengan pembalap Prancis-Aljazair itu. Respons pedas itu disampaikannya dengan senyuman sinis.
Tak menampik, kepribadian keras adalah salah satu gaya bimbingan Helmut Marko. Jika berencana memiliki masa depan bersama keluarga Red Bull, pembalap harus terbiasa dengan kepribadian itu. Mereka tidak boleh mengulangi kesalahan yang sama. Jika tidak, Marko akan terus bersikap keras.