Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kisah Hubungan Spesial Charles Leclerc dengan Jules Bianchi

potret Charles Leclerc (kiri) dan Jules Bianchi (instagram.com/charles_leclerc)

Ada salah satu hal yang menarik pada gelaran Formula 1 GP Jepang 2024. Selain sesi race yang berjalan seru, desain helm Charles Leclerc menjadi salah satu yang menyita perhatian. Ia terlihat menggunakan desain helm yang milik Jules Bianchi sebagai tribute untuk mengenang dirinya yang meninggal pada kecelakaan GP Jepang 2014.

Selain sebagai salah satu bentuk penghormatan kepada mendiang, ternyata Leclerc memiliki hubungan spesial dengan Bianchi. Mereka telah menjalin hubungan sejak keduanya masih meniti karier balap di level junior. Seberapa spesial hubungan antara Charles Leclerc dan Jules Bianchi?

1. Hubungan Charles Leclerc dan Jules Bianchi berawal dari pertemanan kedua ayah mereka

potret Charles Leclerc (kiri) dan Jules Bianchi (instagram.com/charles_leclerc)

Jauh dari gemerlap dan sorotan kamera Formula 1, terjalin sebuah persahabatan yang istimewa. Pembalap Ferrari, Charles Leclerc, memiliki hubungan spesial dengan Jules Bianchi. Hubungan mereka bukan sekadar teman biasa, melainkan terikat tali kekeluargaan sebagai ayah baptis dan anak baptis.

Perkenalan mereka berawal dari persahabatan erat antara ayah mereka. Herve Leclerc, ayah Charles, dan Philippe Bianchi, ayah Jules, yang sama-sama memiliki passion dalam dunia balap. Keduanya pernah berlaga bersama di Formula 3 pada 1980-an. Persahabatan mereka terjalin erat hingga diwariskan kepada anak-anak mereka.

Keduanya lalu tumbuh bersama dan dipersatukan oleh kecintaan mereka terhadap dunia balap dan ikatan keluarga yang kuat. Mereka sering menghabiskan waktu bersama, baik di sirkuit maupun di luar arena balap. Bianchi, yang lebih tua 7 tahun dari Leclerc, menjadi figur mentor dan kakak bagi Leclerc saat awal karier balapnya di karting.

2. Jules Bianchi punya jasa besar dalam membantu karier junior Charles Leclerc

potret Charles Leclerc (kiri) dan Jules Bianchi (instagram.com/charles_leclerc)

Tahun 2010 menjadi masa penuh kecemasan bagi Charles Leclerc dan keluarganya. Di tengah gemilangnya karir karting Leclerc, masalah keuangan mengancam untuk menghentikan langkahnya. Mimpi Leclerc untuk menjadi pembalap profesional terancam pupus di depan mata.

Di sinilah Jules Bianchi memiliki peran penting dalam menolong kariernya. Ia yang kala itu masih membalap di GP2 (yang kini menjadi Formula 2) dan menjadi bagian Ferrari Academy meminta Nicholas Todt, mantan Team Principal Ferrari era Michael Schumacher, untuk membiayai Leclerc dalam melanjutkan karier balapnya. Dia tak ingin talenta muda itu terhambat oleh masalah finansial.

Bantuan Bianchi tak disia-siakannya. Bak gayung bersambut, talenta dan kerja keras Leclerc mengantarkannya ke Ferrari Academy pada 2016, 2 tahun setelah kematian Bianchi. Di sana, dia berkembang pesat, menapaki tangga karier dengan gemilang. Dimulai dari Formula 3, ia melangkah ke Formula 2 pada 2017 hingga menjadi rookie yang pertama kali menjuarai ajang ini. Semusim berselang, dirinya dipromosikan ke Formula 1 dan bergabung bersama Sauber sebelum membalap untuk Ferrari pada 2019.

3. Charles Leclerc mengenakan desain helm Jules Bianchi pada GP Jepang 2024

Charles Leclerc saat mengenakan helm desain Jules Bianchi pada GP Jepang 2024. (formula1.com)

GP Jepang 2024 menandai 10 tahun tragedi yang merenggut nyawa Jules Bianchi. Pada Oktober 2014 di Sirkuit Suzuka, pembalap asal Prancis ini mengalami kecelakaan fatal saat menjalani musim keduanya bersama Marussia. Mobilnya menghantam truk derek yang saat itu sedang mengevakuasi mobil tim lain.

Bianchi yang mengalami cedera kepala serius kemudian mengalami koma panjang hingga dinyatakan meninggal dunia pada Juli 2015. Sejak tragedi tersebut, FIA telah melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan keselamatan di Formula 1. Aturan-aturan baru diberlakukan, seperti peningkatan standar crash test mobil, penggunaan bendera kuning ganda untuk memperingatkan pembalap tentang bahaya di trek, dan fitur halo yang sudah menyelamatkan beberapa pembalap dari kecelakaan.

Untuk mengenang Bianchi, Charles Leclerc mengenakan desain helm milik Jules Bianchi dengan nomor 17 pada GP Jepang 2024. Mengutip wawancaranya kepada Motorsport, Leclerc berkata, "Tentu saja ini adalah tempat yang sangat istimewa. Setiap kali aku berada di sini, aku selalu teringat Jules (Bianchi)."

"Jelas aku sangat sering memikirkan Jules karena dia adalah orang yang membantuku mencapai titik ini. Pada 2010, dia sudah berbicara kepada Nicolas [Todt], manajer saya, agar saya mendapat dukungan untuk bisa masuk ke F1. Dia adalah titik balik dalam karierku."

"Dan bahkan sebelum itu, kami selalu sangat, sangat dekat, dan kedua keluarga kami masih tetap berhubungan baik. Jadi, berada di sini terasa sangat istimewa. Aku akan mengenakan helm khusus untuknya akhir pekan ini dan tentu saja, seperti biasa, dia selalu ada di hati saya. Mencetak hasil bagus akhir pekan ini akan sangat penting."

Meskipun Charles Leclerc gagal meraih podium pada GP Jepang 2024, ia menunjukkan performa yang gemilang dan dedikasi yang luar biasa untuk menghormati mendiang Jules Bianchi. Kisah keduanya merupakan contoh nyata tentang kekuatan persahabatan, dedikasi, dan semangat dalam dunia balap. Hubungan mereka melampaui batas mentor dan junior, dan menjadi bukti bahwa persahabatan dan keluarga dapat menjadi kekuatan pendorong yang luar biasa dalam mencapai mimpi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Widyo Andana Pradiptha
EditorWidyo Andana Pradiptha
Follow Us