Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kolaborasi PP Pordasi dan Kementan Demi Kemajuan Cabor Berkuda

PP Pordasi bekerja sama dengan Kementan. (Dok. PP Pordasi).
Intinya sih...
  • Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) dan Kementerian Pertanian menjalin kerja sama untuk mewujudkan zona bebas penyakit kuda.
  • EDFZ di Bali dan Jabodetabek menjadi fokus utama untuk mengembangkan olahraga berkuda internasional dengan mengundang atlet dan kuda dari luar negeri.
  • Kerja sama ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, pelestarian dan peningkatan kualitas genetik kuda lokal, serta pembinaan asosiasi peternak kuda.

Jakarta, IDN Times - Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) di bawah kepemimpinan Aryo Djojohadikusumo dan Kementerian Pertanian (Kementan) resmi menjalin kerja sama pada 22 Januari 2025.

Kerja sama terjalin usai menandatangani Nota Kesepahaman (MoU), mengenai sinergisitas pengembangan kuda di Indonesia. Keduanya siap mewujudkan program zona bebas penyakit kuda, atau equine disease free zone (EDFZ).

1. Belum ada EDFZ sejak Asian Games 2018

PP Pordasi bekerja sama dengan Kementan. (Dok. PP Pordasi).

Aryo menyebut, EDFZ sudah tidak ada sejak Asian Games 2018. Tidak adanya EDFZ membuat atlet dan kuda kesulitan melatih jam terbangnya.

"EDFZ di Bali dan Jabodetabek adalah harga mati untuk kita bisa membuat acara-acara berkuda internasional dengan mengundang atlet dan kuda dari luar negeri sehingga bisa mengembangkan olahraga ini," kata Aryo dalam keterangan resminya.

2. Cabor berkuda bukan hanya sekadar prestasi

Atlet Indonesia di Liga Memanah Berkuda Malaysia. (Dok. Pordasi)

Kolaborasi ini, menurut Aryo, merupakan langkah strategis dalam mengintegrasikan berbagai potensi sektor peternakan kuda, dengan olahraga berkuda tanah air. Kerja sama ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya peternak kuda lokal.

"Olahraga berkuda tidak hanya memiliki nilai prestasi, tetapi budaya dan ekonomi. Dengan sinergi ini, saya optimistis kita dapat meningkatkan kualitas ekosistem berkuda di Indonesia sekaligus membuka peluang baru di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," ucap Aryo.

3. Mencakup sejumlah program strategis

PP Pordasi bekerja sama dengan Kementan. (Dok. PP Pordasi).

Lebih lanjut, MoU ini mencakup sejumlah program strategis. Pengembangan rumpun kuda lokal melalui pelestarian dan peningkatan kualitas genetik, hingga pembinaan asosiasi dan kelembagaan peternak kuda.

"Keseluruhan program ini dirancang untuk mendukung perkembangan olahraga berkuda di Indonesia sekaligus memberikan dampak positif bagi komunitas peternak kuda," ujar Aryo.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us