Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Marquez dan Espargaro Bisa Menang di Sirkuit Mandalika

Hari 1 pra musim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika pada Jumat (11/2/2022). (IDN Times/Aldila Muharma)

Jakarta, IDN Times - Tim Repsol Honda dijagokan untuk meraih hasil impresif di Sirkuit Mandalika mendatang. Hal itu diungkapkan oleh mantan pengamat otomotif, Arief Setiawan, dan eks pembalap nasional, Ahmad Jayadi.

Namun, meski sama-sama menjagokan Honda, Arief dan Jayadi menjagokan pembalap yang berbeda. Arief menjagokan Pol Espargaro, sedangkan Jayadi menjagokan Marc Marquez. Apa alasan keduanya menjagokan para pembalap Honda tersebut?

1. Marquez cocok dengan karakter sirkuit

Hari 1 pra musim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika pada Jumat (11/2/2022). (IDN Times/Aldila Muharma)

Jayadi punya alasan kenapa menjagokan Marquez. Menurutnya, dengan karakter Sirkuit Mandalika yang fast flowing, serta dilengkapi oleh banyak titik untuk melakukan stop and go, cocok buat Marquez dan kesempatannya untuk menang begitu besar.

"Saya menjagokan Marc Marquez (menang di Mandalika), karena di sirkuit ini banyak titik untuk melakukan stop and go," ujar Jayadi di Mandalika GP Hub, Kuningan, Senin (7/3/2022).

2. Arief menjagokan Pol Espargaro

Pembalap Honda, Pol Espargaro. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Berbeda dengan Jayadi, Arief menjagokan Pol Espargaro memenangi balapan di Sirkuit Mandalika. Menurutnya, Espargaro juga memiliki kesempatan untuk menang. Apalagi, di MotoGP Qatar, Espargaro finis di posisi ketiga.

"Kalau saya ya, sedikit berbeda lah. Saya menjagokan Pol Espargaro (menang di Mandalika)," tutur Arief.

3. Karakter Sirkuit Mandalika menguntungkan Honda

Hari 1 pra musim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika pada Jumat (11/2/2022). (IDN Times/Aldila Muharma)

Arief menjabarkan, karakter dari Sirkuit Mandalika memang menguntungkan bagi Honda. Tidak cuma Honda, Suzuki dan Yamaha juga potensi menang yang besar di sirkuit ini, dibandingkan dengan Ducati dan KTM.

"Prediksi saya, Honda, Suzuki, dan Yamaha, akan kuat di Sirkuit Mandalika. Sedangkan, Ducati dan KTM bisa keteteran. Mandalika butuh kemampuan meliuk-liuk, sedangkan KTM dan Ducati tidak memiliki sejarah motor yang bisa melakukannya," kata Arief.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sandy Firdaus
EditorSandy Firdaus
Follow Us