Memerinci Kemenangan Yamaha pada Tiap Musim MotoGP, Stagnan?

Yamaha punya sejarah membanggakan di ajang Grand Prix. Jika ditilik sejak era MotoGP dimulai pada 2002 saja, pabrikan Iwata merupakan penyokong banyak kampiun. Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, dan Fabio Quartararo adalah beberapa pemenang yang tampil gemilang.
Hanya saja, kejayaan Yamaha sedang memudar. Selama 2 tahun beruntun pada 2023 dan 2024, merek raksasa asal Jepang ini puasa kemenangan. Bahkan, pada semusim terakhir, pembalapnya tak ada yang bisa merebut satu podium pun. Ini jadi torehan terburuk Yamaha pada era MotoGP.
Seperti apa angka kemenangan Yamaha tiap tahun sejak 2002? Kapan saja Yamaha mengalami nasib buruk? Simak ulasannya berikut ini!
1. Yamaha pernah berjaya bersama Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo
Saat era MotoGP lahir pada 2002, Yamaha sejatinya sedang tak baik-baik saja. Performa motornya memble jika dibandingkan Honda. Pada musim itu, Yamaha hanya dua kali menang lewat Max Biaggi. Setahun berikutnya, Yamaha bahkan tak mampu meraih kemenangan meski setidaknya Alex Barros bisa naik podium.
Baru pada 2004 nasib Yamaha berubah. Penyebabnya adalah masuknya Valentino Rossi ke garasi balap pabrikan Iwata. Sejak saat itu, Rossi bisa memberikan masukan berarti bagi pengembangan YZR-M1. Rossi mempersembahkan 56 kemenangan dari 2004 hingga 2010, lalu berlanjut pada 2013 hingga kemenangan terakhirnya pada 2017.
Selain Rossi, kehadiran Jorge Lorenzo pun menambah prestasi pabrikan Iwata. Lorenzo bisa meneruskan keunggulan yang dimulai Rossi. Selama berseragam biru dari 2008 hingga 2016, Lorenzo menorehkan 44 kemenangan.
Periode 2004 hingga 2016 boleh dibilang era keemasan Yamaha. Dalam semusim, mereka bisa merebut dua digit kemenangan. Pada 2005, 2008, 2009, 2010, dan 2015, Yamaha bisa menang 10 atau 11 kali.
2. Fabio Quartararo harus berjuang keras melawan dominasi Ducati
Memasuki 2017, jumlah kemenangan Yamaha mulai berkurang. Digdayanya Marc Marquez di atas Honda jadi salah satu alasan. Faktor lainnya adalah meningkatnya performa pabrikan lain, terutama Ducati.
Ducati lewat tangan dingin Gigi Dall’Igna banyak melalukan inovasi hebat. Pabrikan Borgo Panigale mengembangkan aerodynamic fairing, holeshot device, hingga rear ride-height device. Pabrikan lain kalah siasat dalam mengejar keunggulan Ducati.
Sepeninggal Rossi dan Lorenzo, Maverick Vinales jadi ujung tombak Yamaha. Sayangnya, Vinales kurang bersinar terang. Dari 2017 hingga 2021, Vinales mencatatkan delapan kemenangan.
Kehadiran Fabio Quartararo justru sempat memberikan angin segar bagi pabrikan Iwata. Bermula sebagai pembalap tim satelit, Quartararo bisa tampil kompetitif. Ia bisa merebut kemenangan pada 2020 hingga 2022. Puncaknya tentu saja pada 2021 ketika rider berjuluk El Diablo ini merebut juara dunia setelah memborong lima kemenangan.
3. Daftar jumlah kemenangan Yamaha pada era MotoGP
Yamaha kini kembali memasuki era yang suram. Sejak 2023, Yamaha tak lagi bisa bersaing di barisan depan. Tak ada kemenangan yang mereka raih pada 2 musim tersebut.
Hasil paling parah terjadi pada 2024. Pada 2023, masih ada podium yang bisa direbut oleh Fabio Quartararo. Pada 2024, tak ada satu pun trofi podium yang bisa digenggam. Yamaha terlempar ke barisan tengah.
Berikut ini daftar jumlah kemenangan Yamaha tiap musim era MotoGP:
- 2002: 2 kemenangan (Max Biaggi);
- 2003: 0 kemenangan;
- 2004: 9 kemenangan (Valentino Rossi);
- 2005: 11 kemenangan (Valentino Rossi);
- 2006: 5 kemenangan (Valentino Rossi);
- 2007: 4 kemenangan (Valentino Rossi);
- 2008: 10 kemenangan (Valentino Rossi 9 dan Jorge Lorenzo 1);
- 2009: 10 kemenangan (Valentino Rossi 6 dan Jorge Lorenzo 4);
- 2010: 11 kemenangan (JorgeLorenzo 9 dan Valentino Rossi 2);
- 2011: 4 kemenangan (JorgeLorenzo 3 dan Ben Spies 1);
- 2012: 6 kemenangan (JorgeLorenzo 6);
- 2013: 9 kemenangan (JorgeLorenzo 8 dan Valentino Rossi 1);
- 2014: 4 kemenangan (JorgeLorenzo 2 dan Valentino Rossi 2);
- 2015: 11 kemenangan (JorgeLorenzo 7 dan Valentino Rossi 4);
- 2016: 6 kemenangan (JorgeLorenzo 4 dan Valentino Rossi 2);
- 2017: 4 kemenangan (Maverick Vinales 3 dan Valentino Rossi 1);
- 2018: 1 kemenangan (Maverick Vinales 1);
- 2019: 2 kemenangan (MaverickVinales 2);
- 2020: 7 kemenangan (Franco Morbidelli 3, Fabio Quartararo 3, dan Maverick Vinales 1);
- 2021: 6 kemenangan (Fabio Quartararo 5 dan MaverickVinales 1);
- 2022: 3 kemenangan (Fabio Quartararo 3);
- 2023: 0 kemenangan; dan
- 2024: 0 kemenangan.
Memasuki musim 2025, Yamaha optimistis bisa meraih hasil manis. Pabrikan Iwata mengupayakan perombakan tim balap dan penambahan tim satelit agar kembali tampil kompetitif. Bisakah pembalap Yamaha kembali jadi kampiun?