Mengapa Aston Martin Masih Mempertahankan Lance Stroll?

Untuk meningkatkan potensi pengembangan di Formula 1, Aston Martin membangun pabrik mengesankan di Silverstone, Inggris, dan menyiapkan peralatan serta peranti lunak komputer terbaru. Selain itu, tim ini juga membangun terowongan angin internal tercanggih dan merekrut perancang mobil balap Formula 1 tersukses sepanjang masa. Akan tetapi, ada satu pertanyaan di balik ambisi Aston Martin untuk menjadi juara dunia.
Kehadiran Lance Stroll sebagai pembalap Aston Martin menuai polemik. Insiden tidak penting dalam Grand Prix Brasil 2024 makin menurunkan reputasi sang pembalap, sementara Aston Martin sedang dalam gairah yang amat serius. Lantas, mengapa tim yang identik dengan warna hijau ini masih mempertahankan Lance Stroll?
1. Sang ayah ternyata pemilik tim Aston Martin
Sosok Lance Stroll sudah lama diperhitungkan di Formula 1 karena diterpa kritik yang tidak kunjung selesai. Dirinya adalah putra seorang miliarder, Lawrence Stroll, yang mendukungnya untuk melaju di Formula 1 pada 2018. Di sisi lain, kedatangan itu dituding terlalu dini sehingga sang pembalap selalu menerima persepsi publik yang tidak menguntungkan.
Pembahasan tentang jajaran pembalap Formula 1 2025 selalu diselingi sangkaan bahwa kursi Lance Stroll di Aston Martin, tim yang dimiliki Lawrence Stroll, tidak diperebutkan. Tim ini merupakan proyek yang menjadi hasrat keluarga Stroll. Dengan demikian, sudah dianggap bahwa kursi itu selalu tersedia untuk Lance Stroll selama diinginkan.
Motivasi Lance Stroll bertanding di Formula 1 sendiri tidak serendah yang dibayangkan. Dia masih memiliki gairah di balik kemudi mobil balap Aston Martin. Mengingat, dia berhasil memberikan hasil yang memuaskan pada Grand Prix Bahrain 2023 dalam situasi yang begitu merugikan.
Pada awal 2023, Lance Stroll mengalami kecelakaan saat bersepeda sehingga mengalami dua pergelangan tangan yang patah dan jari kaki yang retak. Kendati demikian, dirinya mampu finis keenam, meskipun tampak sangat kesakitan setelah 90 menit membalap. Oleh karena itu, ketangguhan di Bahrain menjadi penegas bahwa Stroll masih termotivasi untuk bersaing di Formula 1.
"Aku senang melihat diri sendiri tampil sangat baik. Aku adalah orang pertama yang keras kepada diri aku sendiri pada hari ketika segala sesuatunya tidak berjalan baik dan aku masih bersemangat dan bahagia seperti biasanya ketika aku mengalami hari yang luar biasa, semenjak 7 atau 8 tahun terakhir aku berada di Formula 1," ungkap Lance Stroll dikutip Motorsport.com.