Mitch Johnson, Pelatih Baru San Antonio Spurs

San Antonio Spurs berpisah dengan Gregg Popovich yang memutuskan pensiun sebagai pelatih. Meski begitu, Spurs tidak kesulitan mencari penggantinya. Mereka langsung mempromosikan Mitch Johnson guna menjadi kepala pelatih.
Mitch sebelumnya juga sudah bertugas sebagai pelatih interim ketika Popovich terpaksa menepi karena alami stroke ringan. Untuk mengenal lebih jauh tentang sosok Mitch Johnson, yuk, simak ulasan berikut ini!
1. Kariernya gagal berkembang saat masih berstatus pemain
Mitch Jonhson lahir pada 29 November 1985 di Seattle, Washington, Amerika Serikat. Pemahaman tentang permainan bola basket tertanam sejak dini dalam diri Johnson. Pasalnya, dia merupakan anak dari mantan pemain NBA yang berhasil merengkuh gelar juara bersama Seattle SuperSonics pada 1979, John Jonhson. Dia pun mengikuti jejak sang ayah dengan menjadi pebasket profesional.
Johnson memulai kariernya di tim basket universitas, Stanford Cardinal. Akan tetapi, performa yang ditunjukkan jauh dari kata bagus. Selama 4 musim (2005--2009), pemain berposisi guard ini hanya mencatat rata-rata 5,2 poin, 4,1 assist, 3 rebound, dan field goal sebesar 38,3 persen. Setelah lulus kuliah, Johnson sempat mengikuti NBA Draft 2009, tetapi harus berakhir undrafted.
Dia kemudian bermain di G League bersama Tulsa 66ers, tim afiliasi Oklahoma City Thunder. Tak berselang lama, Johnson mencoba peruntungan di luar negeri dan bergabung dengan tim asal Latvia, VEF Riga. Meski begitu, kemampuannya belum juga berkembang sehingga hanya bertahan selama semusim (2010--2011).
2. Menjadi asisten pelatih di Austin Spurs hingga dipromosikan ke San Antonio Spurs
Karena gagal sebagai pemain, Mitch Johnson memilih terjun ke dunia pelatihan pada usia yang belum menginjak 30 tahun. Dia sempat menjadi pelatih magang di Universitas Seattle pada 2011. Kemudian, Johnson bertugas sebagai asisten pelatih di Universitas Portland selama semusim (2015--2016).
Setelah cukup ilmu, Johnson bisa bergabung sebagai asisten pelatih dengan tim afiliasi San Antonio Spurs di G League, Austin Spurs, pada 2016. Dia bahkan membantu tim tersebut memenangkan gelar juara pada 2018. Karena kinerjanya cukup apik, Johnson lantas dipromosikan ke San Antonio Spurs pada 2019 guna menjadi pelatih pengembangan pemain.
Semusim berselang, dia masuk jajaran asisten pelatih Gregg Popovich, mengisi posisi yang ditinggalkan Tim Duncan. Peran tersebut dia jalani selama kurang lebih 5 musim. Bahkan, ketika Popovich sedang berhalangan, Johnson dipercaya untuk mengambil alih kendali tim. Itu bermula pada 2021 saat Popovich menghadiri acara pelantikan Hall of Fame Tim Duncan. Kemudian, saat Popovich terjangkit COVID-19 pada 2023 dan pada musim reguler 2024/2025 usai Popovich mengalami stroke ringan.
3. Diangkat sebagai kepala pelatih San Antonio Spurs usai Gregg Popovich pensiun
Mei 2025 menghadirkan momen istimewa bagi Mitch Johnson. Kali ini, dia benar-benar diangkat menjadi kepala pelatih San Antonio Spurs karena Gregg Popovich memutuskan pensiun. Johnson pun siap menerima tantangan tersebut dan menandatangani kontrak multi-tahun.
Jonhson sendiri dianggap sebagai sosok yang tepat untuk meneruskan warisan Popovich. Sebab, dia cukup lama bekerja sama dengan Popovich sehingga banyak ilmu yang telah diserap. Selain itu, Johnson tidak perlu melalui proses adaptasi karena sudah sangat paham tentang kondisi tim.
4. Mitch Johnson jadi salah satu pelatih aktif termuda di NBA
Mitch Johnson menjabat sebagai kepala pelatih San Antonio Spurs pada usia yang menginjak 38 tahun. Dia pun menjadi salah satu pelatih aktif termuda di NBA. Johnson hanya kalah dari pelatih Boston Celtics, Joe Mazzulla (36 tahun), dan pelatih Utah Jazz, Will Hardy (37 tahun).
Meski begitu, hal tersebut juga bukan sesuatu yang bagus. Dengan minimnya pengalaman, jalan yang akan dilalui Johnson tentu tidak mudah. Apalagi, Johnson harus beradu taktik dengan pelatih-pelatih lain yang jauh lebih senior darinya.
San Antonio Spurs memulai era baru di bawah arahan Mitch Johnson. Dia diharapkan bisa memberi kejayaan seperti yang dilakukan pendahulunya, Gregg Popovich. Meski sulit, tentu itu bukan sesuatu yang mustahil untuk diwujudkan.