Mengenal Olahraga Squash: Sejarah, Aturan, dan Cara Bermainnya

- Squash berawal dari narapidana Inggris dan berkembang pesat di Eropa
- Lapangan tertutup dan raket khusus menjadi sarana utama dalam squash
- Aturan dan sistem penilaian squash yang harus diketahui serta teknik dasar dan strategi bermain untuk pemula
Squash adalah olahraga raket yang dimainkan di ruangan tertutup dengan bola kecil yang dipukul ke dinding. Permainan ini mengutamakan refleks cepat, strategi, serta daya tahan fisik yang tinggi. Karena kecepatannya, squash sering dianggap sebagai salah satu olahraga yang paling menantang secara fisik.
Squash gak hanya mengandalkan kekuatan, tetapi juga kecepatan dan akurasi dalam mengembalikan bola ke lawan. Permainan ini bisa dimainkan secara tunggal atau ganda, menjadikannya fleksibel untuk berbagai tingkat keahlian. Nah, biar paham lebih dalam tentang olahraga ini, yuk, kita gali sejarah, sarana dan prasarana, aturan, serta cara bermain olahraga squash selengkapnya di bawah ini!
1. Sejarah squash berawal dari inovasi para narapidana Inggris

Dilansir World Squash, olahraga squash pertama kali berkembang di Inggris pada awal abad ke-19, ketika para narapidana di penjara memukul bola ke dinding sebagai hiburan. Dari kebiasaan tersebut, permainan ini mulai diadaptasi oleh sekolah-sekolah di Inggris, khususnya di Harrow School. Seiring waktu, olahraga ini berkembang dengan aturan dan perlengkapan yang lebih terstruktur hingga akhirnya menyebar ke berbagai negara.
Pada 1920-an, squash berkembang pesat di Eropa dan Amerika Utara dengan munculnya klub dan federasi yang menetapkan standar internasional. Squash mulai dipertandingkan di Asian Games sejak 1986 dan Commonwealth Games sejak 1998, serta telah menjadi bagian dari berbagai kejuaraan dunia, termasuk turnamen besar seperti World Squash Championships yang berlangsung sejak 1970-an.
Setelah bertahun-tahun penantian, squash akhirnya akan debut sebagai salah satu cabang olahraga baru di Olimpiade Los Angeles 2028 mendatang. Keputusan tersebut menjadi pencapaian penting di antara komunitas global squash, memberikan kesempatan lebih besar bagi olahraga ini untuk berkembang dan mendapatkan pengakuan tingkat dunia.
2. Lapangan tertutup dan raket khusus menjadi sarana utama dalam squash

Squash dimainkan di lapangan tertutup berbentuk persegi panjang dengan empat dinding sebagai area permainan. Dilansir Olympics, lapangan squash memiliki ukuran standar panjang 9,75 meter dan lebar 6,4 meter untuk pertandingan tunggal, sedangkan untuk ganda sedikit lebih besar, yakni 13,72 meter x 7,62 meter. Dinding depan, samping, dan belakang memiliki batas yang ditandai dengan garis untuk menentukan area permainan yang sah.
Peralatan utama dalam squash terdiri dari raket dan bola khusus. Raket squash mirip dengan raket tenis, tetapi bentuknya sedikit berbeda. Bola squash juga beragam, ditandai dengan titik warna yang menunjukkan tingkat kepadatan, pantulan, dan kecepatan.
Dalam turnamen internasional, biasanya digunakan bola dengan dua titik kuning yang pantulannya rendah dan geraknya lebih lambat. Selain itu, pemain harus memakai sepatu dengan sol yang gak meninggalkan bekas agar lapangan tetap aman dan terjaga.
3. Aturan dan sistem penilaian squash yang harus diketahui

Dalam squash, pemain bergantian memukul bola ke dinding depan dan harus mengembalikannya sebelum memantul dua kali di lantai. Bola boleh mengenai dinding samping atau belakang asalkan masih dalam area permainan. Reli berakhir jika pemain gagal mengembalikan bola tepat waktu, bola keluar dari lapangan, atau servis dilakukan dengan salah.
Dilansir Squash Act, squash menggunakan sistem rally point, sehingga setiap kemenangan dalam reli akan menghasilkan satu poin. Setiap set dimainkan hingga salah satu pemain mencapai 11 poin, tetapi jika skor imbang 10-10, permainan berlanjut sampai ada selisih dua poin untuk menentukan pemenang. Pertandingan biasanya menggunakan format best of five, di mana pemain yang terlebih dahulu memenangkan tiga set keluar sebagai pemenang.
4. Teknik dasar dan strategi bermain squash untuk pemula

Dalam squash, servis dilakukan dengan memukul bola ke dinding depan sehingga bola memantul ke area lawan. Servis harus dilakukan dari dalam kotak servis dan harus melewati garis tengah sebelum dipukul kembali oleh lawan. Pemain harus sigap membaca arah bola karena pantulan dari dinding samping dapat membuat arah bola sulit diprediksi.
Strategi utama dalam squash adalah mengontrol posisi di tengah lapangan agar bisa lebih cepat merespons pukulan lawan. Pemain juga perlu menguasai berbagai teknik pukulan seperti drive, drop, lob, boast, volley, dan kill untuk mengatur tempo permainan. Kombinasi antara teknik dan stamina yang baik sangat diperlukan agar bisa memenangkan pertandingan dengan efisien.
Squash bukan hanya sekadar permainan raket, tetapi juga olahraga yang menguji kecepatan, strategi, dan daya tahan tubuh. Dengan sejarah yang unik, peralatan khusus, aturan yang ketat, serta teknik bermain yang dinamis, squash menjadi olahraga yang menarik untuk dicoba.
Buat kamu yang sedang mencari tantangan baru dalam olahraga, squash bisa menjadi pilihan yang tepat untuk meningkatkan kebugaran sekaligus mengasah refleks dan strategi permainan. Jadi, bagaimana? Apakah kamu tertarik untuk mencoba olahraga squash?