Menilik Performa Rookie Moto2 2023, Sergio Garcia Paling Apik

Moto2 2023 didominasi kisah spektakuler dari Pedro Acosta, Tony Arbolino, dan Fermin Aldeguer. Bagaimana tidak, ketiga pembalap tersebut merebut banyak podium dan kemenangan. Tak heran jika ketiganya mengoleksi poin tinggi di tangga klasemen.
Arbolino tampil konsisten pada paruh pertama musim sehingga mampu memimpin klasemen sementara. Memasuki paruh kedua musim, giliran Acosta yang tampil lebih digdaya dan mendominasi balapan. Puncaknya terjadi pada seri Malaysia, Acosta sukses menyegel gelar juara dunia Moto2.
Meski tak masuk dalam kandidat juara dunia, Fermin Aldeguer juga mencuri perhatian. Aldeguer selalu tampil garang dan bersaing di barisan depan. Pada enam seri terakhir, ia selalu menaiki podium. Paling hebat ketika ia bisa merebut empat kemenangan beruntun dari seri Thailand hingga Valencia.
Kendati begitu, kompetisi Moto2 tak hanya jadi milik pembalap papan atas. Sejatinya ada pembalap debutan yang berusaha keras untuk beradaptasi agar tampil maksimal. Meski tak ada rookie yang bisa naik podium, setidaknya sebagian dari mereka konsisten finis dan mendulang poin. Sayangnya, sebagiannya malah didera banyak cedera.
Bagaimana para pembalap debutan beraksi di Moto2 musim 2023? Simak ulasannya berikut ini!
1. Sergio Garcia dan Dennis Foggia tampil konsisten

Ada dua rookie Moto2 yang tampil cukup konsisten sepanjang musim. Secara kuantitas, keduanya banyak menuntaskan balapan dibandingkan rookie lainnya. Begitu juga secara kualitas, mereka yang mendulang poin terbanyak.
Pertama adalah Sergio Garcia (Pons Wegow Los40). Kendati tak selalu finis, Garcia konsisten mengoleksi poin. Dari 20 seri balap, ia finis 12 kali di zona poin, termasuk 7 kali finis di posisi sepuluh besar. Hasil terbaiknya finis P4 di Catalunya dan India. Pada akhir musim, Garcia yang merebut titel Rookie of The Year Moto2 2023.
Pembalap kedua yang konsisten finis adalah Dennis Foggia (Italtrans Racing Team). Foggia menuntaskan 17 balapan dan hanya 3 kali tak finis karena terjatuh. Dari jumlah tersebut, ia finis 10 kali di zona poin dengan hasil terbaiknya finis P9 di Valencia.
2. Pembalap debutan Moto2 banyak yang cedera

Tak seberuntung Garcia dan Foggia, banyak pembalap debutan lain yang mengalami cedera. Darryn Binder (Liqui Moly Husqvarna Intact GP), misalnya, cedera patah tangan kanan di Amerika Serikat sehingga harus absen pada tiga seri berikutnya. Di Austria, Binder kembali cedera tulang belakang dan kembali absen pada tiga seri berikutnya. Hasil terbaik Binder adalah finis P6 di Argentina.
Izan Guevara (GASGAS Aspar Team) juga terkena cedera pada awal musim. Ia menderita sindrom kompartemen kronis dan cedera ligamen pada pergelangan tangan. Guevara baru memulai balapan debutnya pada seri ketiga di Sirkuit COTA. Ia pun hanya pernah lima kali finis di zona poin dengan hasil terbaiknya adalah P6 di Australia.
Rory Skinner (America Racing), Alex Escrig (Forward Team), dan Kohta Nozane (Yamaha VR46 Master Camp) juga didera cedera. Skinner cedera sehingga absen pada tiga seri di Italia, Jerman, dan Belanda. Hasil terbaiknya hanya finis P12 di Australia.
Alex Escrig cedera lebih lama. Sejak awal musim, ia sudah absen balapan. Baru tiga kali mengaspal pada paruh pertama musim, ia kembali cedera patah tulang kering. Dalam semusim, Escrig hanya sembilan kali turun balap. Kohta Nozane juga dirundung malang. Ia menderita cedera punggung sejak awal musim dan baru debut di seri Inggris.
3. Beberapa rookie tak mendulang poin

Karena banyaknya cedera, Kohta Nozane kesulitan beradaptasi di Moto2. Pada akhirnya, pembalap Jepang ini tak sekalipun finis di posisi lima belas besar. Nozane sama sekali tak mengoleksi poin.
Begitu juga dengan Borja Gomez (Fentic Racing) yang nasibnya lebih tak mujur. Ia tak bisa finis di zona poin karena hasil terbaiknya hanya finis P16 di seri Austria. Sejak seri Jepang, timnya memutuskan untuk mengganti Gomez dengan pembalap lain, yaitu Mattia Casadei.
Berikut ini perolehan poin para pembalap debutan Moto2 musim 2023:
- Sergio Garcia - 84 poin;
- Dennis Foggia - 35 poin;
- Darryn Binder - 34 poin;
- Izan Guevara - 20 poin;
- Alex Escrig - 3 poin;
- Rory Skinner - 2 poin;
- Kohta Nozane - 0 poin; dan
- Borja Gomez - 0 poin.
Persaingan di kelas Moto2 memang super ketat. Pembalap debutan harus bersaing dengan pembalap yang sudah punya jam terbang tinggi. Untuk musim 2024, mampukah para rookie menampilkan aksi yang lebih baik lagi?