PBSI Boyong 7 Legenda Dampingi TC Olimpiade di Paris

- PBSI membawa tujuh legenda bulu tangkis sebagai mentor untuk skuad Indonesia jelang Olimpiade 2024 Paris.
- Tujuh legenda tersebut termasuk Taufik Hidayat, Hendra Setiawan, Candra Wijaya, Ricky Soebagdja, Greysia Polii, Tontowi Ahmad, dan Liliyana Natsir.
- Kehadiran para legenda diharapkan dapat membawa dampak positif dalam persiapan tiap sektor cabang bulu tangkis.
Jakarta, IDN Times - Bukan rahasia lagi Indonesia punya banyak legenda dari cabang olahraga bulu tangkis. Sejak 1992, cabor ini nyaris tak pernah absen menyumbang emas dari Olimpiade.
Dalam persiapan jelang Olimpiade 2024 Paris, PBSI menggelar pemusatan latihan (TC) terakhir untuk skuad Merah Putih. Tak hanya didampingi pelatih, PBSI memboyong tujuh legenda untuk ikut membantu sebagai mentor.
1. Tujuh mentor membantu di Paris

PBSI membawa tujuh mentor untuk membantu persiapan akhir skuad Indonesia jelang Olimpiade 2024 Paris.
Mereka adalah Taufik Hidayat (tunggal putra), Hendra Setiawan, Candra Wijaya, dan Ricky Soebagdja (ganda putra), Greysia Polii (ganda putri), serta pasangan legendaris Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (ganda campuran).
Dari seluruh legenda yang ada, hanya perwakilan sektor tunggal putri yang tak tampak hadir dalam rombongan.
2. Peraih emas jaga asa tradisi emas

Para legenda yang dihadirkan bukan sembarang pemain top Indonesia. Seluruhnya pernah meraih emas Olimpiade.
Ricky Soebagdja meraih emas Olimpiade di Atlanta pada 1996 lalu bersama Rexy Mainaky. Sementara Candra Wijaya meraih emas pada edisi 2000 bersama Tony Gunawan.
Selain itu, ada pula Hendra Setiawan yang meraih emas Olimpiade 2008 Beijing ganda putra. Kala itu Hendra berpasangan dengan Markis Kido.
Dari sektor tunggal putra, Taufik Hidayat meraih emas pada edisi 2004 Athena. Dari ganda campuran, pasangan Tontowi/Liliyana peraih emas Olimpiade 2016 Rio de Janeiro ikut turun gunung.
Legenda terakhir yang juga ikut serta adalah Greysia Polii yang meraih emas dari Olimpiade 2020 Tokyo. Kala itu, Greysia meraih emas ganda putri bersama Apriyani Rahayu.
3. Mentor masuk tim ad hoc

Lima dari tujuh mentor yang dihadirkan merupakan mentor skuad Indonesia jelang Olimpiade 2024 Paris. Tim Ad Hoc PBSI mengikut sertakan para mentor untuk berperan aktif sejak awal Januari 2024 lalu.
Hanya Hendra Setiawan dan Ricky Soebagdja yang tak berstatus mentor dari tim Ad Hoc yang ikut dalam rombongan. Ricky kini berstatus Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (kabid Binpres) PP PBSI sementara Hendra menjadi rekan sparing untuk pasangan Fajar Afian/Muhammad Rian Ardianto selama TC.
Untuk sektor tunggal putri, tim Ad Hoc menunjuk Susy Susanti menjadi mentor untuk Gregoria Mariska Tunjung. Para mentor berharap, kehadiran mereka bisa membawa dampak baik untuk persiapan tiap sektor.
"Saya sejujurnya bangga dan senang bisa berkontribusi sebagai mentor di Olimpiade Paris ini. Semoga kehadiran saya dan Ci Butet berguna bagi ganda campuran Indonesia," kata Tontowi Ahmad dalam keterangan tertulis.