PBSI: Pemain Kelelahan di Indonesia Open 2022

Jakarta, IDN Times - East Ventures Indonesia Open 2022 bak mimpi buruk buat tim Merah Putih. Sebab, berlaga di kandang sendiri, tim Indonesia malah jadi penonton dan menyaksikan rival-rival dari negara lain berjaya.
Sejak semifinal, sudah tak ada wakil Indonesia yang berlaga. Semua kategori dikuasai oleh pebulu tangkis asing. Tentu, ini menjadi noda tersendiri buat Indonesia.
1. Kondisi fisik atlet terkuras

Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky, angkat bicara soal pencapaian Indonesia di East Ventures Indonesia Open 2022. Bagi Rionny, pencapaian Indonesia yang mentok di perempat final, disebabkan oleh fisik atlet terkuras.
"Melihat keseluruhan saat kami gagal meloloskan wakil ke semifinal, bukan tanpa alasan. Kondisi fisik turut berpengaruh, sehingga wakil Indonesia gagal di perempatfinal," kata Rionny mengutip laman resmi PBSI.
2. Bersiap untuk turnamen selanjutnya

Sadar kalau fisik para atletnya melorot, PBSI akan bekerja keras untuk memulihkan kondisi mereka jelang turnamen selanjutnya. Masih ada jeda selama sepekan sebelum tur di Malaysia dimulai.
"Saya harus bilang, faktor fisik dan teknik bermain akan menjadi catatan kami untuk diperbaiki lebih lanjut. Untuk itu, pemain harus memiliki motivasi dalam diri masing-masing demi menghadapi program latihan yang dibuat," kata Rionny.
3. Catatan Indonesia lebih buruk

Indonesia benar-benar gagal di East Ventures Indonesia Open 2022. Catatan ini lebih buruk dari edisi sebelumnya.
Sebab, pada edisi 2021, Pasukan Garuda masih bisa meraih satu gelar juara. Itu lahir dari Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Sementara, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, menjadi runner up di ganda putri.