5 Pembalap asal Inggris yang Jadi Legenda MotoGP, Ada yang Kamu Tahu?

Geoff Duke turun balap pada era 1950-an, tepatnya dari 1950 hingga 1959. Legenda balap asal Inggris ini mengoleksi enam gelar juara dunia sepanjang karier balapnya. Dengan rincian 4 titel juara ia raih di kelas 500cc dan 2 titel lainnya ia rebut di kelas 350cc.

Selama membalap, Geoff Duke memacu Norton dan Gilera. Ia mengamankan 33 kali kemenangan, yang 22 di antaranya adalah kemenangan di kelas premier.

Geoff Duke cukup terkenal pada eranya. Pembalap yang dijuluki The Duke ini menjadi pembalap pertama yang citranya digunakan untuk mempromosikan kejuaraan dunia Grand Prix secara internasional.

John Surtees aktif membalap di MotoGP pada periode 1952 hinga 1960. Selama hampir 1 dekade tersebut, Surtees berhasil merebut 7 gelar juara dunia, tepatnya 4 gelar di kelas 500cc dan 3 titel di kelas 350cc. Dua gelar juara dunia di dua kelas tersebut pernah ia raih selama 3 musim beruntun pada 1958—1960.

Hampir semua kemenangannya di ajang Grand Prix ia raih bersama MV Agusta. Secara total, Surtees mengemas 38 kemenangan, termasuk 22 kemenangan di kelas 500cc.

Johan Surtees pun tak hanya hebat di atas roda dua. Sampai saat ini, Surtees adalah satu-satunya pembalap yang pernah jadi juara dunia di MotoGP dan Formula 1. Pada 1964, ia menjadi juara dunia Formula 1 bersama Ferrari.

Legenda MotoGP asal Inggris lainnya adalah Mike Hailwood. Pembalap berjuluk Mike The Bike ini mengaspal di ajang Grand Prix pada periode 1959 sampai 1967.

Selama karier balapan roda dua, Mike pernah menggeber berbagai merek motor seperti AJS, Mondial, Norton, Honda, MV Agusta, EMC, dan MZ. Dengan Honda dan MV Agusta, ia meraih gelar juara dunia.

Mike Hailwood mengoleksi sembilan gelar juara dunia di berbagai kelas. Ia 4 kali juara di kelas 500cc, 3 kali juara di kelas 250cc, dan 2 kali juara kelas 350cc. Secara total, Mike mengumpulkan 76 kemenangan, termasuk 37 kemenangan di kelas 500cc.

Mike Hailwood memang pantas menjadi seorang legenda. Pada 1961, ia menjadi pemenang termuda di kelas premier yang ia raih saat membalap bersama Norton.

Pada tahun yang sama pula ia meraih gelar juara dunia di kelas 250cc dengan Honda. Itu momen bersejarah, karena itulah kali pertama pabrikan Jepang merebut gelar.

Mengikuti jejak John Surtees, Mike Hailwood pun sempat berkompetisi di ajang balap jet darat. Mike bahkan bisa meraih podium pada gelaran Formula 1 di GP Italia 1972 dan GP Afrika Selatan 1974.

Phil Read aktif di MotoGP pada 1963—1976. Pembalap yang sering menggeber Yamaha dan MV Agusta ini adalah peraih tujuh kali gelar juara dunia di berbagai kelas. Untuk kelas 500cc, ia juara dua kali. Di kelas 250cc, Phil Read empat kali juara dunia. Sedangkan, di kelas 125cc, ia satu kali juara.

Selama lebih dari 1 dekade bekarier, Phil mengemas 52 kemenangan di banyak kelas. Di antara jumlah tersebut, 11 di antaranya adalah kemenangan di kelas 500cc dan 27 lainnya di kelas 250cc.

Phil Read sempat bertarung dengan nama-nama besar seperti Giacomo Agostini, Mike Hailwood, dan Barry Sheene. Pada 1964, ia menjadi juara dunia kelas 250cc, yang merupakan gelar pertama untuk Yamaha.

Barry Sheene sempat jadi pembalap populer pada eranya. Wajahnya terpajang di banyak media mainstream pada dekade 1970-an.

Pembalap kelahiran London ini berkarier di ajang Grand Prix pada periode 1970—1984. Selama rentang waktu tersebut, Sheene merebut dua gelar juara dunia kelas 500cc. Gelar itu ia raih secara beruntun pada 1976 dan 1977 bersama Suzuki.

Barry Sheene jagoan di atas lintasan. Ia sempat bertarung dengan nama-nama besar. Sebut saja Angel Nieto di kelas 125cc. Lalu, di kelas premier, ia harus berduel dengan Giacomo Agostini dan Kenny Roberts. Secara total, Sheene mengemas 23 kemenangan, termasuk 19 kemenangan di kelas 500cc .

Barry Sheene pun punya catatan unik. Sampai saat ini, ia merupakan juara dunia terakhir asal Inggris.

Legenda MotoGP bukan sebutan semata. Para pembalap yang dianugerahi gelar legenda memang punya pencapaian autentik. Tak heran prestasi mereka layak jadi inspirasi.