Profil Anshul Jubli, Lawan Jeka Saragih Demi Tembus UFC

Jakarta, IDN Times - Petarung asal Indonesia, Jeka Saragih, telah dipastikan lolos ke final Road to UFC. Kepastian itu datang setelah dia menghabisi petarung asal Korea Selatan, Ki Won Bin, pada semifinal yang digelar di Etihad Arena, Minggu (23/10/2022).
Selanjutnya, Jeka akan menghadapi petarung India, Anshul Jubli. Partai melawan Jubli kemungkinan akan digelar pada Februari 2023 mendatang di Korea Selatan. Tak mudah, lawannya nanti memiliki beberapa catatan penting yang perlu diwaspadai. Berikut IDN Times sajikan profil Anshul Jubli, calon lawan Jeka Saragih.
1. Belum pernah kalah

Anshul Jubli memiliki catatan rekor yang impresif. Dilansir Tapology, petarung berjuluk King of Lions itu tercatat belum terkalahkan dan memenangkan seluruh tujuh duel yang dilakoninya.
Dari tujuh pertarungan, enam di antaranya dimenangkan Jubli saat bertarung di level profesional MMA. Jubli memenangkan enam pertarungan itu lewat empat kali menang lewat perhitungan poin, sekali KO, satu submission.
2. Punya jangkauan panjang

Jubli memiliki postur yang terbilang tinggi yaitu 1,8 meter. Tak hanya itu, petarung yang lahir pada 13 Januari 1995 itu juga punya jangkauan panjang, hingga 175 sentimeter.
Terbukti, petarung berusia 27 tahun itu mampu memanfaatkannya dengan baik. Jubli sukses mengalahkan Kyung Pyo Kim yang memiliki tinggi 1,75 meter meski kalah jangkauan karena petarung asal Korea Selatan itu bisa mencapai 1,8 meter.
3. Bertekad cetak sejarah pula

Jubli sementara ini menempati peringkat tujuh petarung kelas ringan kategori pria di Asia Selatan. Dia berada di bawah petarung asal India lainnya seperti Sumeet Khade dan Srikant Sekhar. Saat ini, belum ada petarung asal India di UFC dan Jubli bertekad ingin mengubah hal itu.
"Saya sangat tidak diunggulkan. Tapi, namaste UFC, India ada di sini. Tidak ada sabuk hitam, tidak ada pelatih muay thai, dan tidak ada pelatih kickboxing di India. Tapi lihat sejarah kami, ini adalah negeri para pejuang. Orang mengira orang India hanya insinyur atau dokter, tetapi saya di sini untuk membuktikan bahwa kami adalah pejuang. Beri saya empat tahun lagi dan saya akan menjadi juara dunia," kata dia dilansir South China Morning Post.