Profil Marcus Gideon: Raih Prestasi Fenomenal di Ganda Putra

Marcus mengawali kariernya sebagai atlet bulu tangkis pada usia sembilan tahun. Klub Tangkas Jakarta jadi tempat pertamanya menggembleng diri, sampai akhirnya pada usia 13 tahun, dia sempat pindah ke Singapura untuk sekolah.

Tak lama di Singapura, Marcus pulang lagi ke Indonesia dan kembali fokus dengan bulu tangkis. Namun, dia tidak lagi gabung ke klub, melainkan dilatih sendiri oleh sang ayah, secara ganda dan tunggal. Bakatnya terasah.

Pada 2010, Marcus masuk Pelatnas PBSI. Dia dipasangkan oleh sosok yang sekarang karib dengan dunia bulu tangkis antar kampung, Agripina Prima Rahmanto Putra. Tiga tahun berpasangan, mereka meraih gelar Iran International Tournament dan juga menang kejuaraan di Singapura.

Akan tetapi, karena sebuah ketidakpuasan akan sosok Herry Iman Pierngadi, Marcus dan Agripina keluar dari Pelatnas PBSI pada 2013. Bakatnya tidak tersia-siakan karena dia langsung ditawari mendiang Markis Kido untuk bermain ganda.

Bersama Kido, Marcus tampil gemilang. Gelar Prancis Open, semifinalis All England 2014, dan juga gelar Indonesia Masters 2014, jadi beberapa raihan Marcus saat berpasangan dengan Kido. Raihan ini membuka mata PBSI memanggilnya kembali ke pelatnas.

Pada 2015, Marcus kembali ke pelatnas dan kini dia dipasangkan dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo. Setelah itu, gebrakan pun sukses diciptakan pasangan Marcus/Kevin, dan mereka jadi pasangan yang fenomenal.

Selama berkarier sebagai atlet, prestasi Marcus sangat luar biasa. Puncak prestasi dia dapatkan ketika berpasangan dengan Kevin Sanjaya. Keduanya pernah jadi momok bagi atlet-atlet dari negara lain, dengan julukan 'The Minions'.

Sepanjang 2017 hingga 2018, Marcus bersama Kevin memenangi tujuh gelar Superseries dan delapan gelar World Tour. Pada 2017, dia sukses memenangi gelar All England, dilanjutkan dengan memenangi India Open, Malaysia Open, dan Korea Open.

Pada 2018, Marcus/Kevin juga turut menyumbang emas bagi Indonesia di Asian Games. Prestasi di tahun itu dilengkapi dengan gelar Indonesia Masters dan Open, Denmark Open, Jepang Open, hingga All England. Mereka juga sukses juara China Open.

Jika ditotal, Marcus sukses memenangi 19 gelar World Tour, 11 gelar Superseries, dan tiga gelar Grand Prix. Dominasinya bersama Kevin begitu terasa dalam rentang waktu 2017 hingga 2021. Mereka bahkan sempat menyumbang gelar Thomas Cup untuk Indonesia pada 2020.

Sayang, memasuki 2022 hingga 2023, performa Marcus/Kevin menurun. Keduanya pun sudah jarang menjadi juara lagi, dan dikabarkan sempat renggang. Kini, semua sudah jelas usai Marcus Gideon memutuskan pensiun dari dunia bulu tangkis.