Catatan Duo Marquez Bersaudara untuk Tim Honda, Pedas! 

Perombakan proyek RC213V perlu dilakukan agar kompetitif

Honda punya 4 motor RC213V di bawah tim Repsol Honda dan LCR Honda pada kompetisi MotoGP. Honda merupakan pabrikan yang sangat disegani, khususnya di bawah tangan dingin Marc Marquez beberapa musim ke belakang. Namun, secara perlahan, perubahan mulai terasa sejak insiden kecelakaan yang dialami Marc Marquez pada 2020 yang membuatnya harus melakukan hibernasi.

Sejak itu pula Honda mulai kelimpungan menentukan arah proyek motor RC213V. Alex Marquez yang saat itu berstatus rookie di Repsol Honda pun tak memperlihatkan performa ciamik dan konsisten. Kondisi tersebut membuat posisinya digeser ke tim LCR Honda pada 2021. 

Akhirnya, Marc Marquez dan Alex Marquez tergabung di tim Gresini Racing pada grid MotoGP 2024. Mereka kembali bersama setelah 3 musim berselang. Menariknya, dengan status baru ini, mereka tak segan mengritik pabrikan Honda yang sempat mereka bela bersama pada 2020—2022 itu. 

1. Kiprah Honda bersama Marquez bersaudara

Catatan Duo Marquez Bersaudara untuk Tim Honda, Pedas! garasi Repsol Honda (instagram.com/hrc_motogp)

Marc Marquez punya cerita panjang bersama tim Repsol Honda. Sejak musim rookie pada 2013, Marquez memberikan gebrakan dengan mengunci gelar juara dunia. Marquez berhasil membawa kejayaan bagi Honda dengan mengunci 6 gelar juara dunia.

Sementara itu, cerita berbeda ditulis oleh adiknya, Alex Marquez. Pembalap bernomor motor 73 itu hanya 3 musim membela pabrikan berlogo sayap emas asal Hamamatsu. Musim rookie Alex dimulai pada 2020, sementara pada 2021 dan 2022, Alex membalap dengan bendera LCR Honda.

Baca Juga: Enea Bastianini Sebut Marc Marquez Bakal Jadi Duri dalam Daging

2. Alex Marquez sebut motor Honda untuk anak kecil

Catatan Duo Marquez Bersaudara untuk Tim Honda, Pedas! podium Alex Marquez di Malaysia (instagram.com/alexmarquez73)

Alex Marquez mengarungi ajang MotoGP 2023 bersama Gresini Racing. Awalnya, ia hanya dikontrak selama 1 musim. Seiring dengan performa ciamik Alex, kontraknya pun diperpanjang 1 tahun.

Performa Alex di atas motor Desmosedici GP22 terbilang cukup moncer. Ia berhasil mengunci podium pertama di atas motor Ducati pada seri kedua di Argentina. Hal itu cukup mengagetkan.

Pasalnya, sepanjang 3 musim bersama Honda, Alex hanya dua kali naik ke atas podium. Sementara bersama Ducati yang notabene baru 1 musim, Alex juga sudah 2 kali naik ke atas podium main race (Argentina dan Malaysia) dan 2 kali mengunci kemenangan pada sprint race (Inggris dan Malaysia).

Pengalaman tersebut sangat berbeda kala ia membalap di atas motor Honda. Pada tabel klasemen akhir, ia bercokol di urutan 10 besar. Alex mengatakan pengalaman bersama motor Desmosedici GP22 membuatnya sangat nyaman. 

“Pindah dari Honda ke Ducati ibarat meninggalkan motor anak-anak ke motor orang dewasa. Ini jauh lebih nyaman dan membuat Anda bisa bersaing. Hal itu membuat kepercayaan diri dan perasaan menjadi lebih baik,” kata Alex dikutip Corsedimoto.

3. Kritik Marc Marquez kepada Honda

Catatan Duo Marquez Bersaudara untuk Tim Honda, Pedas! potret Marc Marquez (instagram.com/marcmarquez93)

Kritik tajam pun terlontar dari penggawa utama Repsol Honda 11 musim terakhir. Marc Marquez yang notabene lekat dengan brand berwarna oranye itu memutuskan untuk hengkang dan merapat ke Gresini Racing menyusul Alex. Ia merasa sangat kecewa dengan performa Honda RC213V. 

Marquez mengomentari performa motor yang tak bisa beradu kecepatan. Top speed RC213V saat ini sangat mengkhawatirkan dan membuatnya tak bisa bersaing dengan jajaran pembalap top. Inilah alasan mengapa ia kerap membuntuti pembalap-pembalap di depan untuk mencuri slipstream

Menurutnya, cara itu merupakan cara terbaik untuk memperoleh kecepatan di lintasan. Hal itu juga dirasakan oleh Joan Mir, mantan rekan satu tim Marquez di Repsol Honda. Marquez mengatakan bahwa Honda RC213V perlu dikembangkan.

“Aku memberikan komentar yang sangat tepat bahwa kecepatan tertinggi mereka (Honda) tidak untuk memperebutkan gelar juara. Tiap lintasan lurus, aku kehilangan satu posisi. Mereka punya banyak pekerjaan yang harus dilakukan dan aku yakin mereka bisa melakukan itu di masa depan,” pungkas Marc Marquez dikutip Crash.

Posisi Honda di kompetisi MotoGP tidak menguntungkan. Berbagai permasalahan muncul dan perlu segera diselesaikan. Beruntungnya, regulasi konsensi MotoGP 2024 berubah. Mampukah Honda memanfaatkan keuntungan itu dengan komposisi empat pembalap mereka musim depan? 

Baca Juga: 3 Pembalap MotoGP yang Back-to-Back Juara Dunia, Ada Guru dan Murid

Rizki Putra Zuwandono Photo Verified Writer Rizki Putra Zuwandono

Joy of Creating Something. Jika ada pertanyaan: rizkizuwandono@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya