Jakarta, IDN Times - Viktor Axelsen menorehkan prestasi ciamik. Sama seperti Lee Yang/Wang Chi Lin di ganda putra, dia sukses mempertahankan medali emas bulu tangkis tunggal putra di Olimpiade 2024 Paris ini, setelah meraihnya di 2020 Tokyo.
Dalam laga perebutan emas di Paris, 5 Agustus 2024 silam, Axelsen berhasil mengalahkan wakil Thailand, Kunlavut Vitidsarn dua gim langsung, 21-11, 21-11. Selepas memenangi emas ini, sosok asal Denmark itu melakukan sesuatu yang unik.
Dalam unggahan di akun Instagram-nya, Axelsen memaerkan emas yang dia dapat di Paris dan Tokyo. Secara tidak langsung, sebuah perbandingan pun terjadi dan unggahannya ini membuat warganet heboh.
Dari unggahan itu, tampak medali emas Tokyo masih lebih berkilau ketimbang medali emas Paris. Plus, medali emas Tokyo tampak tertutupi oleh lapisan emas secara keseluruhan, beda dengan emas Paris.
Warganet ramai mengomentari unggahan dua emas Axelsen di Instagram ini. Banyak yang menyebut, medali emas Tokyo lebih bagus.
"Medali Tokyo lebih bagus," cuit akun @_amobenny92.
"Medali emas Tokyo lebih bersinar kah daripada Paris?" cuit akun @selinhahm
"Medali emas Olimpiade 2024 terlihat seperti perunggu," cuit akun @gerrymend15
Medali Olimpiade 2024 ini sempat menjadi perkara. Stakeboarder Amerika Serikat, Nyjah Huston, sempat dibuat kecewa karena medali perunggu yang dia terima berkata dan rusak. Padahal, medali ini baru dia terima beberapa hari.
Kini, dengan kritik di unggahan Axelsen, masalah medali kembali jadi problem. Padahal, medali emas di Olimpiade 2024 ditaksir sekitar 950 dolar Amerika Serikat (setara Rp15,3 juta).
Dengan angka tersebut, medali emas di Paris 2024 menjadi yang termahal sepanjang sejarah Olimpiade modern. Harga ini juga memecahkan rekor emas Olimpiade 2012 London, yang mencapai 708 dolar AS (setara Rp11,4 juta).
Akan tetapi, terlepas dari itu, Viktor Axelsen tetap luar biasa. Dia jadi tunggal putra bulu tangkis pertama setelah wakil China Lin Dan, yang mampu meraih emas dalam dua Olimpiade beruntun di Tokyo dan Paris.