Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Serbi-serbi Manajer Pembalap MotoGP, Profil hingga Tanggung Jawab

ilustrasi balapan MotoGP (motogp.com)

Bursa pembalap MotoGP sedang memanas lantaran 20 dari 24 pembalap sedang berebut tempat untuk musim depan. Agar mampu mengamankan kontrak, sebagian besar rider MotoGP mempercayakan masa depannya pada manajer mereka.

Para manajer inilah yang mewakili kepentingan para pembalapnya untuk mencari penawaran terbaik. Sederet manajer ini tentunya bukanlah orang sembarangan. Umumnya, mereka punya latar belakang tertentu dengan keterampilan negosiasi yang mumpuni. Dilansir dari Speedweek, sederet manajer pembalap MotoGP memiliki profil yang bervariasi. Simak ulasannya berikut ini, yuk!

1. Latar belakang manajer pembalap bervariasi, ada yang berkarier profesional sampai dari kalangan keluarga sendiri

Johann Zarco (motogp.com)

Setiap manajer pembalap punya latar belakang berbeda. Beberapa manajer berasal dari agensi yang mewakili para atlet. Beberapa lainnya merupakan seorang manajer profesional. Namun, ada juga yang merupakan mantan pembalap yang memanfaatkan pengalaman mereka untuk mewakili pembalap aktif.

Selain itu, ada juga orang dekat yang menjadi manajer dengan memperoleh kepercayaan dari pembalap atau orangtua mereka. Ada pula orangtua yang langsung mewakili anak mereka sendiri. Meski tak banyak, ternyata ada juga pembalap yang mewakili diri mereka sendiri, lho!

2. Profil para manajer pembalap MotoGP musim 2022

Fabio Quartararo dan Eric Mahe (motogp.com)

Satu manajer atau agensi bisa mewakili beberapa pembalap. Bisa dibilang, ada tujuh pembalap yang diwakili oleh agensi tempatnya bernaung. Raul Fernandez, misalnya, dinaungi oleh perusahaan manajemen 2KARS. Brad dan Darryn Binder mempercayakan urusan kontraknya pada Wasserman Media Group. Sementara itu, VR46 Riders Academy mewakili Francesco Bagnaia, Franco Morbidelli, Luca Marini, dan Marco Bezzecchi.

Sementara itu, ada sederet pembalap MotoGP aktif yang saat ini diwakili oleh anggota keluarganya sendiri. Miguel Oliveira percaya pada ayahnya, sedangkan Takaaki Nakagami diwakili oleh ibunya. Sementara untuk Johann Zarco, ia mewakili dirinya sendiri.

Beberapa manajer ada yang punya latar belakang di dunia olahraga. Diago Tavani yang merupakan manajer Fabio Di Giannantonio adalah mantan pemain sepak bola. Emilio Alzamora yang memanajeri Alex dan Marc Marquez adalah mantan pembalap. Ada lagi Eric Mahe, manajer Fabio Quartararo yang juga seorang mantan rider. Sedangkan Jack Miller diwakili oleh Aki Ajo, seorang pemilik tim di kelas Moto2.

Maverick Vinales dimanajeri oleh Giovanni Balestra. Pol Espargaro diwakili oleh Homer Bosch. Balestra dan Bosch adalah mantan eksekutif perusahan multinasional. Ada pula manajer yang berlatar belakang pengacara; Francisco Sanchez yang jadi manajer Joan Mir dan Remy Gardner adalah seorang pengacara. Begitu pun Miguel Galvarriato yang mewakili Alex Rins. Ia pun memiliki latar belakang sebagai pengacara.

Manajer pembalap pun ada yang latar belakangnya memang seorang profesional manajer. Albert Valera yang mewakili Aleix Espargaro dan Jorge Martin adalah seorang profesional manajer, sama seperti Simone Battistella yang jadi manajer Andrea Dovizioso dan Carlo Pernat yang mewakili Enea Bastianini.

3. Carlo Pernat jadi manajer pembalap paling berpengalaman

Enea Bastianini (motogp.com)

Profesional manajer yang paling terkenal di kalangan paddock MotoGP adalah Carlo Pernat. Ia merupakan seorang legenda yang telah membantu kemajuan banyak pembalap juara. Sebut saja mulai dari Loris Capirossi, Marco Simoncelli, hingga Andrea Iannone. Sekarang, Pernat mewakili Enea Bastianini dan Tony Arbolino, kedua pembalap yang sudah merebut kemenangan musim ini di MotoGP dan Moto2.

Manajer berusia 73 tahun ini punya pengalaman mumpuni. Sebelum mewakili pembalap, Pernat dulunya merupakan manajer untuk dua pabrikan, yaitu Cagiva dan Aprilia. Ia pernah duduk berunding dengan manajer yang mewakili pembalap hebat seperti Max Biaggi dan Valentino Rossi. Kemampuan dan pengalaman manajerial Pernat tentunya sudah tak diragukan lagi.

4. Tanggung jawab manajer pembalap sebanding dengan pendapatannya

Joan Mir (motogp.com)

Setiap manajer mendapatkan bayaran yang berbeda, tergantung dari cakupan tanggung jawab dan gaji sang pembalap itu sendiri. Manajer yang tanpa hubungan keluarga menerima sekitar 5—25 persen dari nilai kontrak pembalap.

Cakupan pekerjaan setiap manajer pun berbeda. Selain mengurusi kontrak, beberapa manajer juga menangani masalah pajak dan pembukuan. Manajer dengan cakupan kerja seperti inilah yang persentase bayarannya bisa mencapai 25 persen, meski maksimum persentase 15 persen sudah jadi hal yang biasa.

Tugas utama manajer pembalap pun tak hanya bernegosiasi dengan pabrikan atau tim yang mempekerjakan pembalapnya. Ia juga harus berurusan dengan pabrikan pembuat helm, baju balap, dan perlengkapan balap lainnya. Ia pula yang mengurusi sponsor personal bagi pembalap, mulai dari kacamata, minuman berenergi, hingga iklan sejenis lainnya.

5. Ada empat pembalap yang posisinya aman hingga musim depan

Francesco Bagnaia dan Marc Marquez (motogp.com)

Dari total 24 pembalap yang berlaga musim ini, ada empat pembalap yang posisinya aman hingga musim 2023 dan 2024. Franco Morbidelli (Yamaha) punya kontrak hingga akhir 2023.

Francesco Bagnaia (Ducati), Marc Marquez (Honda), dan Brad Binder (KTM) memegang kontrak yang lebih panjang. Ketiganya punya posisi aman hingga akhir musim 2024.

Jika dilihat sebagai industri, MotoGP punya banyak sisi yang jarang terungkap. Salah satunya adalah mengenai orang di belakang layar yang punya andil mengatur masa depan pembalap. Untuk bursa transfer musim depan, siapakah pembalap yang mampu mengamankan posisinya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ryan Budiman
EditorRyan Budiman
Follow Us