Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tanggung Jawab Diggia di Pertamina Enduro VR46: Desmosedici GP25

Fabio Di Giannantonio saat peluncuran livery Pertamina Enduro VR46 Racing Team, Sabtu (25/1/2025) (Dokumentasi Pertamina Enduro VR46 Racing Team)
Fabio Di Giannantonio saat peluncuran livery Pertamina Enduro VR46 Racing Team, Sabtu (25/1/2025) (Dokumentasi Pertamina Enduro VR46 Racing Team)

Jakarta, IDN Times - Musim 2025 akan berbeda buat Fabio Di Giannantonio bersama Pertamina Enduro VR46 Racing Team. Sebab, Diggia diberikan motor spesifikasi pabrikan, Desmosedici GP25, selama musim depan.

Bisa dibilang, ini jadi beban tersendiri bagi Diggia karena mendapatkan motor dengan spesifikasi terbaik untuk musim depan, sementara Franco Morbidelli memakai GP24. Tapi, Diggia menyikapinya dengan cara berbeda.

"Mungkin Anda bilang ini tanggung jawab, benar juga. Tapi, bagi saya ini menjadi keistimewaan karena mengendarai motor pabrikan dengan dukungan penuh dari Ducati," ujar Diggia saat ditemui IDN Times, beberapa waktu lalu di Jakarta.

1. Targetnya cuma mau nikmati balapan

Livery Pertamina Enduro 46 Racing Team akhirnya dirilis, Sabtu (25/1/2025) (Dokumentasi Pertamina Enduro VR46 Racing Team)
Livery Pertamina Enduro 46 Racing Team akhirnya dirilis, Sabtu (25/1/2025) (Dokumentasi Pertamina Enduro VR46 Racing Team)

Diggia mengaku tak mau terlalu memusingkan target di musim depan. Menikmati setiap balapan dengan GP25 sepanjang tahun ini menjadi fokusnya karena berbagai macam keistimewaan yang didapat.

"Bagi saya dan tim, dengan dukungan pabrikan, cuma ingin menikmati balapan. Tahun ini, ingin kami nikmati, dibuat jadi menyenangkan, menekan. Karena, beban sebenarnya ada di tim pabrikan Ducati," kata Diggia.

2. PR Diggia banyak

Pria Italia itu kini punya PR tersendiri. Setelah absen lama akibat menjalani operasi akibat cederanya, perlu ada penyesuaian lagi untuk bisa menggunakan motor spesifikasi MotoGP. Selain itu, Diggia wajib memahami karakter GP25.

"Kami harus bekerja keras dengan motor baru. Mari kita lihat apa yang bisa dicapai, seperti Franky bilang target tahun ini meraih segalanya, semaksimal mungkin," kata Diggia.

3. Lonjakan yang besar

Menggunakan GP25 sebenarnya lonjakan besar buat Diggia. Sebab, musim lalu dia harus memakai spesifikasi GP23. Artinya, Diggia harus menyesuaikan diri dengan motor yang dua tahun lebih mutakhir.

"Benar, ini lonjakan yang besar. Pastinya harus memahami secara detail, mana yang bekerja dengan baik dan tidak. Kami harus memahami motornya. Tapi, Ducati pastinya tak akan sembarangan ketika beralih dari GP24 ke GP25. Ya, intinya kami harus bekerja keras dengan motor ini," ujar Diggia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us