Tatap Olimpiade 2028, Pordasi Geber Program Animal Welfare

Jakarta, IDN Times - Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) versi pimpinan Aryo Djojohadikusumo menatap Olimpiade Los Angeles 2028 dengan serius.
Segala perintilan persiapannya tengah digeber untuk menuju panggung tersebut. Termasuk program kesejahteraan hewan, atau animal welfare.
1. Akademisi dukung program animal welfare

Program tersebut didukung Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (UNAIR) Prof. Bambang Sektiari Lukiswanto. Sebab, menurutnya, kesejahteraan kuda acap terabaikan.
"Kalau dalam mempedulikan dan memperhatikan lebih kepada perkudaan itu baik, apalagi kalau dikaitkan dengan animal welfare, ini baik sekali," kata Bambang Sektiari Lukiswanto dalam keterangannya.
2. Mau bidik prestasi? Kuda harus diperhatikan dulu

Untuk meraih prestasi, atlet berkuda tentu membutuhkan kuda yang sehat. Federasi atau atlet pun harus memperhatikan kesehatan kuda, yang memenuhi five freedoms of animal welfare.
Bambang menyebut penyakit dan cedera yang dialami kuda bisa berasal dari kondisi kandang (stable) yang kurang representatif. Kondisi arena kejuaraan yang tidak berstandar Federasi Olahraga Berkuda Internasional (FEI) juga dapat mempengaruhi.
"Ini bukan seperti mobil yang masuk garasi habis lomba. Kalau kuda ini harus dirawat agar tetap fit dan butuh banyak hal. Ini memang olahraga yang membutuhkan dana lebih besar," ujar Bambang.
“Tindakan-tindakan seperti ini memang perlu dilakukan demi prestasi olahraga berkuda Indonesia ke depannya," timpal Bambang.
3. Pordasi berkomitmen tinggi soal animal welfare

Sebelumnya, Ketua Umum Aryo Djojohadikusumo memang mendorong para pengurus provinsi (Pengprov) Pordasi untuk membangun kandang kuda yang sesuai standar di daerah masing-masing. Federasi juga telah menjalin kerja sama soal pembangunan venue berstandar FEI.
"Salah satu misi ke depannya, yakni setiap Pengprov harus memiliki stable yang memadai bagi kuda dan kami akan menyediakan venue berstandar internasional sebagai tempat penyelenggaraan olahraga kuda di dalam negeri. Ini kaitannya untuk mendukung program animal welfare," ucap Aryo beberapa waktu lalu.
Di luar itu, PP Pordasi sejauh ini masih mengalami permasalahan. Selain organisasi berkuda yang berada di bawah pimpinan Aryo Djojohadikusumo, ada pula PP Pordasi yang baru saja rampung menggelar Musyawarah Nasional (Munas) XIV.
Pordasi ini bahkan baru saja mengumumkan transpormasi menjadi konfederasi yang menaungi Pordasi Pacu, Pordasi Equestrian, Pordasi Polo dan Pordasi Berkuda Memanah. Ini pertama kalinya dalam sejarah mereka memilih empat Ketua Umum Federasi Nasional Pordasi.