Jakarta, IDN Times - Legenda bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat, merasa saat ini sektor tunggal putra sudah dimonopoli oleh Viktor Axelsen. Kemampuan Axelsen yang lengkap, dianggap Taufik, tak ada tandingannya untuk saat ini.
Persaingan di tunggal putra memang sangat berbeda. Jika di era Taufik persaingan terbilang merata, kini Axelsen terlihat begitu dominan. Bahkan, Kento Momota saja sudah tak bisa menyaingi Axelsen.
Momota memang pernah menjadi nomor satu dunia. Tapi, menurut Taufik, Momota tak memiliki konsistensi. Lee Zii Jia, tunggal putra Malaysia, pun dianggap memiliki hal yang sama.
Namun, Taufik melihat masalah inkonsistensi keduanya ada di aspek berbeda. Momota, dari pandangan Taufik, bermasalah dengan fisiknya dan itu terlihat jelas usai alami cedera panjang. Sementara, Lee punya kekuatan mental yang tak terlalu baik
"Momota punya stroke yang bagus, tapi tenaganya lemah. Lee Zii Jia sering mengalami masa naik dan turun, bukan pemain yang stabil," kata Taufik dalam tayangan YouTube The Badminton Experience, Selasa (21/6/2022).
Bicara Ginting, Taufik merasa Axelsen masih jauh lebih unggul. Ginting masih harus mengejar ketertinggalan dari Axelsen, khususnya dari aspek kekuatan mental. Sering kali, Ginting mengalami kemerosotan performa akibat mentalnya terganggu.
"Ginting, sorry to say, secara mental naik-turun. Secara potensi, tidak ada masalah dengannya," kata Taufik.
Melihat performa Axelsen sekarang, Taufik merasa bisa saja kalah. Dia membayangkan Axelsen main di eranya dan bersaing pula dengan Lin Dan, Lee Chong Wei, dan Peter Gade.
Sederet pemain yang masuk dalam anggota Four Kings itu, menurut Taufik, bisa kesulitan menghadapi Axelsen, kalau main di era yang sama.
"Dia bisa mengalahkan saya, Lee Chong Wei, dan Peter Gade. Dia masih bisa bermain di Olimpiade dan menjadi seperti Lin Dan, mendapatkan satu medali lagi. Dia pemain tangguh, dan punya peluang mewujudkannya," kata Taufik.