Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tim yang Pernah Finis 1-2 di Formula E, 3 Tim Berasal dari Jerman

Daniel Abt (kiri) dan Lucas di Grassi (kanan) membawa tim ABT Audi finis 1-2 di E-Prix Berlin 2018. (audi-mediacenter.com)
Daniel Abt (kiri) dan Lucas di Grassi (kanan) membawa tim ABT Audi finis 1-2 di E-Prix Berlin 2018. (audi-mediacenter.com)
Intinya sih...
  • Berlin menyaksikan finis 1-2 terbanyak di Formula E
  • Techeetah, Audi, Mercedes, Porsche, dan Jaguar berhasil mencapainya
  • Techeetah finis 1-2 dua kali, sedangkan Audi mencatat tiga kali finis 1-2
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sesi tes pramusim ke-11 (2024/2025) Formula E baru saja usai pekan lalu (5—8 November 2024) di Sirkuit Jarama, Madrid, Spanyol. Ini menandakan musim ke-11 dari kejuaraan balap mobil listrik paling bergengsi di dunia tersebut akan segera dimulai. Sao Paulo menjadi tuan rumah balapan pembuka musim ke-11 pada Sabtu (7/12/2024).

Selama 10 musim sebelumnya, ada satu hal menarik yang terjadi, yakni terkait keberhasilan tim meraih finis 1-2. Ini tentu membuat tim yang meraihnya bisa mengoleksi poin terbanyak di balapan tersebut. Nah, ternyata, baru ada lima tim yang berhasil mewujudkan itu dan inilah kelima tim tersebut.

1. Jean-Eric Vergne dua kali memimpin finis 1-2 untuk Techeetah dari pole position

Tim Techeetah finis 1-2 di E-Prix Santiago 2018 berkat Jean-Eric Vergne (kanan) yang menjadi pemenang diikuti Andre Lotterer (kiri) yang menjadi peringkat kedua. (fia.com)
Tim Techeetah finis 1-2 di E-Prix Santiago 2018 berkat Jean-Eric Vergne (kanan) yang menjadi pemenang diikuti Andre Lotterer (kiri) yang menjadi peringkat kedua. (fia.com)

Techeetah menjadi tim pertama yang finis 1-2 dalam sejarah Formula E. Tim ini sudah dua kali meraihnya. Finis 1-2 pertama terjadi di E-Prix Santiago 2018 (Chile). Ia dipersembahkan oleh Jean-Eric Vergne yang menjadi juara, disusul Andre Lotterer di podium kedua. Finis 1-2 kedua terjadi pada balapan ke-2 E-Prix Berlin 2020 (Jerman) ketika tim ini bernama DS Techeetah, yang merupakan hasil kerja sama dengan DS Automobiles. Lagi-lagi, Vergne menjadi pemimpin finis 1-2, tetapi kali ini ditemani Antonio Felix da Costa yang finis kedua. Da Costa juga mengunci gelar juara pembalap 2019/2020. Menariknya, Jean-Eric Vergne start dari pole position di kedua balapan tersebut.

2. Audi raih finis 1-2 di Berlin, dipimpin oleh pembalap asal Jerman

Daniel Abt (kanan) menjuarai E-Prix Berlin 2018 diikuti Lucas di Grassi (kiri) yang menjadi peringkat kedua. (audi-mediacenter.com)
Daniel Abt (kanan) menjuarai E-Prix Berlin 2018 diikuti Lucas di Grassi (kiri) yang menjadi peringkat kedua. (audi-mediacenter.com)

Selanjutnya ialah Audi yang sejauh ini meraih hasil finis 1-2 terbanyak dengan total tiga kali. Finis 1-2 pertama terjadi di hadapan publik Jerman sendiri, tepatnya di E-Prix Berlin 2018. Saat itu, pembalap tuan rumah, Daniel Abt, menjadi pemenang, diikuti Lucas di Grassi yang menjadi runner-up. Hasil ini menjadikan Audi tim pertama yang meraih poin maksimal dalam 1 balapan lewat podium 1 dan 2 serta tambahan poin dari pole position dan fastest lap Daniel Abt.

Masih pada musim ke-4, Audi kembali finis 1-2 pada balapan pertama E-Prix New York 2018. Kali ini, giliran Lucas di Grassi yang menjadi pemenang, diikuti Daniel Abt di podium kedua. Finis 1-2 ketiga terjadi pada musim ke-7, tepatnya pada balapan pertama E-Prix Puebla 2021, dipimpin oleh Lucas di Grassi yang berada di podium tertinggi disusul Rene Rast di podium kedua.

3. Nyck de Vries dan Stoffel Vandoorne mempersembahkan dua finis 1-2 untuk Mercedes

Nyck de Vries (kiri) dan Stoffel Vandoorne (kanan) membawa Mercedes finis 1-2 di balapan ke-1 E-Prix Diriyah 2022. (fiaformulae.com)
Nyck de Vries (kiri) dan Stoffel Vandoorne (kanan) membawa Mercedes finis 1-2 di balapan ke-1 E-Prix Diriyah 2022. (fiaformulae.com)

Tim ketiga adalah Mercedes. Tim Jerman ini pernah dua kali finis 1-2. Keduanya dipersembahkan oleh duet pembalap yang sama, Nyck de Vries dan Stoffel Vandoorne. Finis 1-2 pertama terjadi pada balapan terakhir musim ke-6, yaitu balapan ke-6 E-Prix Berlin 2020, yang dimenangkan oleh Vandoorne. Lalu, finis 1-2 kedua terjadi pada balapan pembuka musim ke-8, tepatnya pada balapan pertama E-Prix Diriyah 2022, yang kali ini dimenangkan oleh De Vries.

4. Porsche meraih kemenangan perdana di Formula E dengan hasil finis 1-2

Pascal Wehrlein (kedua dari kanan) menjuarai E-Prix Meksiko 2022 diikuti Andre Lotterer (kiri Wehrlein) di podium kedua dan Jean-Eric Vergne (kanan) di podium ketiga. (fia.com)
Pascal Wehrlein (kedua dari kanan) menjuarai E-Prix Meksiko 2022 diikuti Andre Lotterer (kiri Wehrlein) di podium kedua dan Jean-Eric Vergne (kanan) di podium ketiga. (fia.com)

Setelah Audi dan Mercedes, pabrikan Jerman lainnya yang pernah finis 1-2 adalah Porsche. Tim ini memang baru sekali finis 1-2, tetapi sangat istimewa karena merupakan kemenangan perdana mereka di Formula E. Ini terjadi di E-Prix Meksiko 2022, dipersembahkan oleh Pascal Wehrlein yang start dari pole position. Berada di podium kedua, rekan satu timnya yang juga berasal dari Jerman, Andre Lotterer, melengkapi pencapaian.

5. Mitch Evans memimpin dua kali finis 1-2 untuk Jaguar dengan rekan yang berbeda

Mitch Evans (tengah) menjuarai balapan ke-1 E-Prix Berlin 2023 diikuti Sam Bird (kiri) di podium kedua dan Maximilian Gunther (kanan) di podium ketiga. (fia.com)
Mitch Evans (tengah) menjuarai balapan ke-1 E-Prix Berlin 2023 diikuti Sam Bird (kiri) di podium kedua dan Maximilian Gunther (kanan) di podium ketiga. (fia.com)

Jaguar juga pernah merasakan dua kali finis 1-2 di Formula E. Kedua kemenangan tersebut sama-sama dipimpin oleh Mitch Evans, tetapi dengan rekan satu tim yang berbeda. Finis 1-2 pertama terjadi pada musim ke-9, pada balapan pertama E-Prix Berlin 2023 ketika berduet dengan Sam Bird. Lalu, Evans memimpin finis 1-2 di E-Prix Monako 2024 yang kali ini diikuti Nick Cassidy di podium kedua. Hasil ini membuat Jaguar menjadi tim pertama yang finis 1-2 di E-Prix Monako.

Berlin ternyata sudah empat kali menjadi saksi bisu terjadinya finis 1-2 di Formula E. Menariknya, Audi dan Mercedes menjadi dua tim Jerman yang berhasil mewujudkannya di Jerman. Meski sudah tak lagi terlibat di Formula E, Audi masih memegang gelar tim dengan finis 1-2 terbanyak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us