4 Pemain Ligue 1 Termuda yang Cetak Brace di UCL

Ligue 1 Prancis merupakan salah satu dari lima liga top Eropa yang secara konsisten melahirkan bintang sepak bola dunia. Beberapa pemain hebat yang mengawali kariernya bersama klub-klub Ligue 1, seperti Ronaldinho di PSG, Zinedine Zidane di Bordeaux, dan Eden Hazard di Lille. Sebagian para talenta muda Ligue 1 berhasil menampilkan performa impresif dan menorehkan catatan apik di Liga Champions Eropa (UCL).
Misalnya, mengukir rekor sebagai pemain termuda Ligue 1 yang mampu menorehkan brace atau mencetak 2 gol dalam 1 laga di UCL. Tidak hanya pemain asal Prancis, tetapi pesepak bola muda dari negara lain berhasil catatan apik tersebut. Berikut empat pemain termuda Ligue 1 yang mencetak brace dalam laga UCL.
1. Kylian Mbappe mencetak dua gol di perempat final UCL saat usianya 18 tahun 113 hari
Kylian Mbappe mulai mencuri perhatian publik sepak bola dunia ketika tampil di Liga Champions Eropa bersama AS Monaco pada 2016/2017. Awalnya, penampilannya terbilang biasa saja saat tiga kali tampil sebagai pemain pengganti dalam tiga laga fase grup. Mbappe mulai menunjukkan potensi besarnya ketika AS Monaco berlaga di fase gugur UCL.
Ia dua kali mencetak satu gol ke gawang Manchester City pada leg pertama dan kedua 16 besar UCL. Mbappe menorehkan brace ke gawang Borussia Dortmund dalam kemenangan AS Monaco dengan skor 3-2 pada leg pertama perempat final UCL 2016/2017. Ia kala itu masih berusia 18 tahun 113 hari. Mbappe total mencetak 6 gol dari 9 penampilan UCL pada 2016/2017.
2. Karim Benzema mencetak brace di UCL saat berusia 19 tahun 358 hari
Karim Benzema mengawali kiprahnya di UCL kala dipromosikan dari akademi ke tim utama Olympique Lyon pada 2005/2006. Ia langsung mencetak satu gol di laga debutnya dalam kemenangan Lyon 2-1 atas Rosenborg pada laga grup. Benzema kemudian menorehkan masing-masing satu gol ke gawang Steaua Bucharesti yang kini bernama FCSB dan Dynamo Kiev pada 2006/2007.
Ia baru mencetak brace untuk pertama kalinya di UCL saat Lyon menang 3-0 atas Rangers pada laga keenam fase grup 2007/2008. Benzema kala itu masih berusia 19 tahun 358 hari. Secara keseluruhan, ia menorehkan 12 gol dalam 19 pertandingan UCL selama berseragam Olympique Lyon pada 2004--2009.
3. David Trezeguet menorehkan brace di UCL saat usianya 20 tahun 7 hari
David Trezeguet merupakan salah satu striker top Prancis yang dibesarkan akademi AS Monaco. Ia membela tim utama Monaco pada 1995--2000. Trezeguet sukses menciptakan rekor kala melakoni musim debutnya tampil di Liga Champions Eropa.
Ia sukses menorehkan brace saat usianya masih 20 tahun 7 hari. Trezeguet ketika itu mencetak dua gol dalam kemenangan AS Monaco 5-1 atas Lierse SK pada fase grup UCL 1997/1998. Ia menorehkan 4 gol dalam 9 laga UCL dan membawa AS Monaco lolos ke semifinal UCL. Sayangnya, AS Monaco gagal melaju ke final setelah kalah agregat 4-6 dari Juventus, klub yang kemudian dibela Trezeguet selama 10 tahun pada 2000--2010.
4. Ngal'ayel Mukau mencetak brace pertamanya di UCL saat berusia 20 tahun 24 hari
Ngal'ayel Mukau didatangkan LOSC Lille dari KV Mechelen pada musim panas 2024. Ia dinilai sebagai pemain muda potensial setelah tampil impresif bersama KV Mechelen pada 2023/2024. Mukau tampil dalam 28 pertandingan tanpa mencetak gol dan assist di semua kompetisi pada musim tersebut.
Ia sejauh ini tampil reguler bersama Lille pada 2024/2025. Mukau berhasil mencetak gol perdananya untuk Lille lewat torehan brace ke gawang Bologna di laga kelima pada fase liga UCL 2024/2025. Ia saat itu masih berusia 20 tahun 24 hari. Berkat aksinya itu, Lille berhasil mengalahkan Bologna dengan skor 2-1.
Dari keempat pemain di atas, tiga di antaranya berhasil menjadi bintang sepak bola dunia. Mbappe, Trezeguet, dan Benzema sukses meraih berbagai gelar juara bergengsi bersama klub-klub top Eropa, seperti Paris Saint-Germain, Juventus, dan Real Madrid. Akankah Mukau mampu meraih kesuksesan dalam kariernya seperti ketiga pemain tersebut? Patut dinanti.