5 Manajer Klub Liga Top Eropa yang Dipecat pada Januari 2025

- Julen Lopetegui dipecat dari West Ham United karena performa klub yang menurun, hanya meraih 7 kemenangan dari 22 laga.
- Sean Dyche dipecat dari Everton setelah hanya mampu memenangkan 4 laga dari 21 laga selama musim 2024/2025.
- Pierre Sage, Jorge Sampaoli, dan Nuri Sahin juga mengalami pemecatan sebagai manajer klub top Eropa pada Januari 2025.
Banyak orang berharap bulan pertama 2025 bisa berbuah manis. Namun, hal tersebut tampaknya gagal didapatkan oleh kelima manajer klub liga top Eropa ini. Pasalnya, mereka menjadi deretan manajer yang dipecat selama Januari 2025.
Kelima manajer tersebut dipecat dengan alasan yang tak jauh berbeda, yakni performa klub yang menurun. Lalu, siapa sajakah kelima manajer klub liga top Eropa yang dipecat itu? Yuk, simak ulasannya berikut ini!
1. Julen Lopetegui tak stabil bersama Wes Ham United
Julen Lopetegui baru ditunjuk sebagai manajer West Ham United pada awal 2024/2025. Saat bergabung dengan klub ini, West Ham United mendatangkan banyak pemain baru untuk memfasilitasi strategi manajer asal Spanyol itu. Namun, hal tersebut tampaknya sia-sia.
Sebab, West Ham United yang dilatih Lopetegui justru tak stabil pada paruh pertama 2024/2025. Mereka hanya meraih 7 kemenangan dari 22 laga dan hanya menempatkan The Hammers di posisi 14 English Premier League. Puncaknya pun terjadi pada 8 Januari 2025 ketika eks manajer Sevilla itu dipecat. Posisinya, kini telah digantikan oleh Graham Potter.
2. Sean Dyche (Everton) digantikan David Moyes
Manajer Premier League lain yang dipecat pada Januari 2025 adalah Sean Dyche. Manajer berkebangsaan Inggris itu dipecat Everton pada 9 Januari 2025. Pemecatan tersebut mengakhiri kerja sama kedua belah pihak yang telah berjalan hampir 2 tahun.
Ia hanya mampu memenangkan 4 laga dari 21 laga selama 2024/2025. Posisi yang ditinggal Dyche sempat diisi oleh Leighton Baines sebagai manajer caretaker. Namun, posisi tersebut telah diisi David Moyes yang pernah membawa klub asal Liverpool ini berjaya pada era 2000-an.
3. Pierre Sage dipecat Olympique Lyon meski cukup memuaskan
Perlu diakui jika Pierre Sage mampu mengangkat performa Olympique Lyon pada 2023/2024. Ia membawa Lyon yang kala itu terpuruk perlahan naik ke posisi atas. Namun, manajer asal Prancis itu tampaknya kurang konsisten pada 2024/2025.
Hal itu membuat Sage dipecat pada 28 Januari 2025. Padahal, ia mampu membawa Lyon bertengger di posisi keenam. Akan tetapi, manajemen Lyon membutuhkan prestasi yang lebih dari itu. Per 30 Januari 2024, Lyon telah menunjuk Paulo Fonseca sebagai pengganti Sage.
4. Jorge Sampaoli tak bertahan lama di Stade Rennes
Jorge Sampaoli baru melatih Stade Rennes pada 11 November 2024. Namun, pada 30 Januari 2025, ia telah dipecat. Alasannya karena ia gagal mengangkat posisi Rennes ke tempat yang lebih baik.
Saat pertama kali melatih, posisi Rennes berada di peringkat 16. Ketika ia dipecat, Rennes masih ada di posisi yang sama sehingga tak heran bila manajemen Stade Rennes mengambil langkah tegas dengan memecat Sampaoli. Posisinya sendiri digantikan oleh Habib Beye.
5. Nuri Sahin mengecewakan di Borussia Dortmund
Nuri Sahin cukup sukses sebagai pemain saat berseragam Borussia Dortmund. Namun, hal tersebut tak bisa ia berikan saat berkarier sebagai manajer. Pria asal Turki ini hanya bertahan kurang dari 7 bulan bersama The Yellow Wall. ia ditunjuk pada awal musim dan dipecat pada 22 Januari 2025.
Pemecatan itu disebabkan oleh tren buruk yang diciptakan Sahin di Borussia Dortmund dalam delapan laga terakhir. Ia pun dipecat dan digantikan oleh Mike Tullberg sebagai caretaker. Per 1 Februari 2025, posisi tersebut telah kembali diisi oleh Niko Kovac.
Pada Januari 2025, klub Serie A italia dan LaLiga Spanyol absen memecat manajer. Namun, mereka sangat aktif melakukan hal tersebut pada Desember 2024. Pertanyaannya, akankah ada korban dari dua liga tersebut pada Februari ini?