Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pelatih yang Dipecat pada Paruh Pertama Musim Serie A 2024/2025

ilustrasi bola (pixabay.com/jordanwahba)

Beberapa klub yang mentas di Serie A Italia 2024/2025 mengalami sejumlah pergantian pelatih. Mereka dipecat akibat gagal menampilkan performa yang memuaskan. Beberapa di antaranya bahkan harus meninggalkan jabatan sebagai pelatih ketika musim baru bergulir.

Kompetitifnya Serie A membuat sejumlah pelatih tak bisa konsisten sehingga didepak. Performa buruk yang ditunjukkan membuat manajemen mengambil langkah dengan menggantinya. Hingga paruh musim ini, sudah ada lima pelatih Serie A yang dipecat. 

1. Daniele De Rossi menjadi pelatih pertama yang dipecat oleh AS Roma di Serie A 2024/2025

Daniele De Rossi merupakan korban pertama pemecatan pelatih di Serie A 2024/2025. AS Roma mendepaknya pada 19 September 2024 setelah musim baru berjalan empat laga. Ia gagal mempersembahkan kemenangan dengan catatan 3 kali imbang dan 1 kali kalah. 

Awal musim yang buruk tersebut membuat AS Roma terjebak di papan bawah dengan menempati peringkat 16. Pemecatan ini cukup mengejutkan mengingat musim yang baru bergulir. Padahal, De Rossi mampu membawa AS Roma bangkit ketika ditunjuk sebagai pelatih pada paruh kedua 2023/2024 lalu. AS Roma lalu menunjuk Ivan Juric sebagai pelatih baru. 

2. Ivan Juric menjadi korban pemecatan AS Roma setelah melatih hanya 2 bulan

AS Roma merekrut Ivan Juric dengan harapan dapat membawa AS Roma bangkit. Ini tidak terlepas dari pengalamannya di Italia yang pernah melatih Hellas Verona, Genoa, dan Torino. Sayangnya, nasibnya sama seperti Daniele De Rossi dengan didepak setelah 2 bulan melatih. 

Juric hanya memimpin AS Roma dalam delapan laga pada medio September–November. Faktor pemecatannya juga disebabkan performa tim yang inkonsisten. Dari jumlah laga tersebut, Juric hanya membawa tim meraih 3 kemenangan, 1 keimbangan dan 4 kekalahan. AS Roma kemudian merekrut mantan pelatihnya yang sarat pengalaman, Claudio Ranieri. 

3. Luca Gatti dipecat Lecce usai performa buruk pada awal musim

Lecce mendepak Luca Gatti dari kursi kepelatihan pada 9 November 2024 lalu. Pemecatan ini berdasarkan performa buruk tim. Saat itu, Lecce hanya bisa meraih 2 kemenangan dari 12 laga. Sisanya, I Salentini ini meraih hasil 3 kali imbang dan menderita 7 kekalahan.

Masa kerja Gatti pun sejatinya pendek. Ia direkrut pada Maret 2024 lalu untuk menyelematkan Lecce dari degradasi. Tugasnya berhasil lalu menjalani musim penuh perdana pada 2024/2025. Sayangnya, ia hanya bertahan 3 bulan setelah bergulirnya musim. Lecce memecatnya setelah terpuruk di peringkat 18. Manajemen lalu menunjuk Marco Giampoli sebagai pengganti.

4. Alberto Gilardino didepak setelah Genoa terpuruk di papan bawah

Pada 19 November 2024, Genoa memecat Alberto Gilardino setelah 2 tahun mengabdi sebagai pelatih. Ini tidak terlepas dari penampilan yang kurang memuaskan pada awal musim Serie A 2024/2025. Genoa menempati urutan ke-17 di klasemen setelah 12 pertandingan. 

Dari jumlah pertandingan tersebut, Genoa hanya bisa mendapatkan 10 poin. Perolehan poin tersebut dari hasil 2 kemenangan, 4 keimbangan, dan 6 kekalahan. Manajemen Genoa kemudian mengganti Gilardino dengan eks pemain kenamaan Prancis, yakni Patrick Vieira. 

5. Alessandro Nesta dipecat AC Monza setelah terjerembap di dasar klasemen

Alessandro Nesta menjadi korban terbaru pemecatan pelatih ketika Serie A 2024/2025 masih berjalan separuh musim. Meski punya pengalaman matang sebagai pemain, ia gagal sebagai pelatih. AC Monza sebagai tempatnya meramu taktik mendepaknya pada 23 Desember 2024.

Klub berjuluk I Biancorossi ini terbenam di dasar klasemen dengan perolehan 10 poin setelah 17 kali berlaga. Nesta hanya mampu memberikan satu kemenangan bagi AC Monza. Sisanya, AC Monza mendapatkan 7 kali hasil imbang dan menderita 9 kali kalah. Manajemen lalu menunjuk pelatih muda berusia 38 tahun bernama Salvatore Bocchetti sebagai pengganti. 

Ketatnya persaingan di Serie A 2024/2025 membuat para pelatih di atas menjadi korban pemecatan. Tidak kompetitifnya tim menjadi alasan mendasar mereka didepak dari kursi kepelatihan. Dengan musim yang sudah berjalan separuhnya, pelatih yang tak bisa membawa konsistensi permainan harus segera berbenah jika tak ingin dipecat seperti nama-nama di atas. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Khasan Rochmad
EditorKhasan Rochmad
Follow Us