Ajax Amsterdam, PSV Eindhoven, hingga Feyenoord Rotterdam merupakan klub-klub yang paling diingat jika bicara soal Eredivisie Belanda. Hal ini cukup masuk akal. Ketiga klub tersebut merupakan tim besar yang sering dibela pemain bintang.
Padahal, jika ditelusuri lebih lanjut, tim-tim medioker di Belanda juga sering menjadi persinggahan pemain top dunia. Salah satunya ialah SC Heerenveen. Selama 101 tahun berdiri, baru mendapatkan satu gelar juara.
Nama pertama ialah Siem de Jong yang merupakan kakak kandung dari penyerang Barcelona, Luuk de Jong. Siem de Jong pernah digadang-gadang sebagai calon playmaker masa depan timnas Belanda. Penampilan impresifnya selama berseragam Ajax Amsterdam menjadi alasan utama.
Meski begitu, penampilannya mulai menurun ketika bergabung bersama Newcastle United pada 2014. Karier Siem de Jong bahkan makin tenggelam. Ia pun sempat mencoba peruntungan di Liga Australia dan Major League Soccer (MLS).
Pada awal 2021, Siem de Jong akhirnya bergabung dengan SC Heerenveen yang masih menjadi timnya saat ini. Performanya makin membaik walaupun tidak sebagus saat membela Ajax Amsterdam.
Marten de Roon merupakan salah satu pemain yang namanya melejit bersamaan dengan bangkitnya Atalanta Bergamo. Dalam beberapa tahun terakhir, De Roon selalu konsisten menjadi pilihan utama di lini tengah Atalanta. Ia juga semakin sering dipanggil timnas Belanda.
Pada 2012, Marten de Roon bergabung bersama SC Heerenveen dari Sparta Rotterdam. Penampilan De Roon sangatlah apik selama 3 tahun membela klub berjuluk De Superfriezen tersebut. Ia mampu mencatatkan 104 pertandingan sebelum pindah ke Atalanta pada 2015.
Hakim Ziyech merupakan salah satu bukti kualitas dari tim akademi SC Heerenveen. Pemain berkebangsaan Maroko ini pernah menimba ilmu di tim akademi selama 8 tahun. Ziyech baru dipromosikan pada 2012 dan bermain selama 2 musim.
Saat ini, siapa yang tidak mengenali Hakim Ziyech, salah satu playmaker terbaik Afrika yang merumput di English Premier League (EPL). Walaupun performanya sempat diragukan bersama Chelsea, penampilan Ziyech makin membaik saat ini.
Sebelum bergabung secara permanen dengan Arsenal pada awal 2021/2022, Martin Odegaard merupakan bagian dari Real Madrid. Untuk menambah jam terbang dan menjaga performanya, Odegaard kerap kali dipinjamkan Real Madrid.
SC Heerenveen merupakan tim pertama yang menjadi destinasi peminjaman Odegaard. Hal tersebut terjadi pada 2016/2017 dan berjalan selama 1,5 musim. Ketika itu umurnya masih 18 tahun.
Walaupun berlabel sebagai wonderkid, Martin Odegaard justru gagal menampilkan permainan terbaiknya di Heerenveen. Pemain berkebangsaan Norwegia ini hanya mampu mencetak 3 gol dan 5 assist dari 43 pertandingan yang ia mainkan di seluruh ajang.yfkjhtmg fjgymhggv,ubhkl'o.h7
Nama Sven Botman dikenal publik karena penampilan impresifnya bersama LOSC Lille dalam 3 musim terakhir. Bek berusia 22 tahun ini makin besar namanya ketika tim-tim, seperti Liverpool, AC Milan, dan Newcastle United tertarik untuk mendatangkannya.
Tidak banyak yang mengetahui jika SC Heerenveen merupakan tim profesional pertama dalam karier Botman. Padahal ia menghabiskan 9 tahun hidupnya untuk menimba ilmu di akademi Ajax Amsterdam
Meski begitu, Botman tidak pernah sekalipun tampil di tim utama Ajax. Ia justru melakukannya di SC Heerenveen pada 2019/2020 dalam masa pinjaman. Selama musim tersebut, Botman mampu tampil hebat dengan torehan 2 gol dan 4 assist dari 26 pertandingan sebagai seorang bek tengah.
Regenerasi pemain yang berkelanjutan yang dimiliki tim-tim besar Eredivisie merupakan salah satu faktor pembeda mereka dapat bersinar selama ini. Dengan uang hasil penjualan pemain, tim-tim besar Eredivisie akan selalu mendominasi, jika tim lain tidak melakukan perubahan berarti.