Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pembelian Striker Terburuk Klub EPL pada 2024/2025 per Maret 2025

ilustrasi bola English Premier League (pixabay.com/KelvinStuttard)

Striker adalah posisi krusial dalam sepak bola. Sebagai ujung tombak, mereka ditugaskan untuk mencetak gol dan membawa tim meraih kemenangan. Untuk itu, klub-klub besar, tak terkecuali dari Liga Primer Inggris, kerap rela merogoh kocek dalam untuk mendatangkan striker berkualitas. Seluruh jendela bursa transfer 2024/2025 menjadi periode tersibuk bagi klub-klub EPL untuk membeli amunisi baru, salah satunya striker.

Namun, tidak semua transfer striker berjalan mulus. Banyak pemain yang didatangkan justru tampil jauh di bawah ekspektasi. Meski datang dengan harga yang tak mudah, sejumlah striker anyar Liga Premier Inggris justru banyak yang jadi beban tim. Siapa saja mereka? Simak daftar pembelian striker terburuk pada 2024/2025 per Maret 2025.

1. Eddie Nketiah hanya mampu mencetak 4 gol dari 25 laga bersama Crystal Palace

Kepindahan Eddie Nketiah dari Arsenal ke Crystal Palace pada awalnya diprediksi jadi langkah positif. Penyerang asli Inggris ini dibeli dengan mahar 30 juta euro atau Rp510 miliar pada musim panas 2024. Namun, harga mahal itu masih jauh dari ekspektasi. Hingga memasuki akhir Maret 2025, Nketiah baru mencetak 4 gol dan 1 assist dari 25 laga di semua kompetisi.

Nketiah belum mampu mengamankan posisi inti bersama The Eagles. Dari 20 pertandingan di Premier League, striker jebolan akademi Arsenal ini baru tujuh kali menjadi starter, sisanya masuk dari bangku cadangan. Momen terbaiknya sejak bergabung dengan Palace adalah saat mencetak gol ke gawang mantan klubnya, Arsenal. Namun secara keseluruhan, di bawah asuhan Oliver Glasner, performanya belum mengesankan.

2. Raheem Sterling jarang diberikan menit bermain oleh Arteta setelah gabung Arsenal

Chelsea mengharapkan Raheem Sterling mendapat banyak waktu bermain setelah dipinjamkan ke Arsenal. Sayangnya, performa eks winger Liverpool ini justru semakin mengecewakan. Meski sudah diberi kesempatan tampil 954 menit di semua kompetisi, Sterling hanya mampu mencetak 1 gol dan memberikan 4 assist selama berseragam The Gunners.

Krisis cedera di lini depan Arsenal gagal dimanfaatkan dengan baik oleh Sterling. Minimnya kontribusi gol membuatnya sulit bersaing di skuad utama. The Gunners bahkan lebih memilih memainkan Ethan Nwaneri, pemain akademi yang baru berusia 17 tahun. Nwaneri langsung tampil gacor dengan mencetak 8 gol dan 1 assist dari total 1.087 menit bermain yang diberikan Arteta.

3. Joshua Zirkzee baru bisa mencetak 3 gol dan 1 assist pada musim ini per Maret 2025

Joshua Zirkzee datang ke Manchester United dengan harapan besar setelah penampilan impresifnya bersama Bologna. Sayangnya, pemain asal Belanda ini justru tampil jauh dari kata positif sejak datang pada awal musim. Dalam 29 penampilan di Premier League bersama Setan Merah, ia baru mencetak 3 gol dan 1 assist.

Hasil ini sangat kontras dengan performanya di Serie A Italia. Bersama Bologna, ia menjadi sosok sentral di lini depan I Rossoblu dengan kontribusi 23 gol (14 gol dan 9 assist) dari 58 penampilan dalam 2 musim. Sayangnya, catatan apik itu tak mampu ia ulangi saat berseragam MU. Bahkan, ia sempat dicemooh oleh fans MU saat diganti pada menit ke-30 dalam pertandingan melawan Newcastle United akhir tahun lalu (31/12/2024).

4. Cedera parah membuat Federico Chiesa baru bermain 25 menit bersama Liverpool di EPL

Liverpool akhir-akhir ini selalu apes dalam perekrutan pemain yang berposisi sebagai striker. Setelah kurang moncernya Darwin Nunez dan Cody Gakpo, kini The Reds dihadapkan dengan satu pemain lagi, Federico Chiesa. Pembelian Federico Chiesa dari Juventus seharga 12 juta euro atau Rp203 miliar ternyata menjadi keputusan kurang tepat bagi The Reds.

Pasalnya, Cedera kambuhan yang terus menghantui Chiesa selama di Anfield membuatnya baru bermain 25 menit di Premier League. Pemain yang digadang-gadang sebagai pengganti Mohamed Salah ini justru lebih sering menghangatkan bangku cadangan. Per Maret 2025, ia baru memainkan total 11 laga dan baru bisa berkontribusi 4 gol (2 gol dan 2 assist) selama berseragam The Reds pada musim ini.

5. Joao Felix dipinjamkan ke AC Milan meski baru datang pada musim panas 2024

Nama terakhir adalah striker Timnas Portugal, Joao Felix. Joao Felix kembali ke Chelsea dengan status permanen setelah sebelumnya dipinjam dari Atletico Madrid. Namun, kepindahannya senilai 52 juta euro atau 883 juta euro justru menjadi blunder bagi The Blues. Dalam 12 penampilan di Premier League, Felix hanya mencetak 1 gol dan 1 assist.

Padahal, Felix pernah dianggap sebagai salah satu wonderkid paling diincar oleh klub-klub top Eropa. Dari Manchester City hingga Barcelona pernah dirumorkan mengincar Felix, sebelum bergabung ke Atletico Madrid. Namun, perkembangannya tak begitu terlihat sejak pindah ke Chelsea pada musim panas 2024. Chelsea akhirnya memilih meminjamkannya ke AC Milan. Kehadiran Cole Palmer, Noni Madueke, dan Jadon Sancho membuatnya kesulitan menembus starting XI.

Tidak semua transfer pemain berujung sukses, terutama posisi striker. Harga mahal tidak selalu jadi tolak ukur kualitas seorang pemain. Kelima pemain di atas dapat menjadi contoh nyata kegagalan klub dalam merekrut pemain. Meski begitu, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan mereka bermain buruk, seperti kesulitan beradaptasi dan cedera. Musim masih panjang, mereka harus segera meningkatkan performa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhamad Luthfi Maruf
EditorMuhamad Luthfi Maruf
Follow Us