Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi suasana stadion San Siro. (pixabay.com/tlemens)

Supercoppa Italiana awalnya merupakan pertandingan antara juara Serie A Italia dan Coppa Italia. Akan tetapi, Lega Serie A selaku penyelenggara Supercoppa Italiana mengubah format menjadi empat laga yang dimainkan empat tim pada Maret 2023. Supercoppa Italiana bakal mempertemukan juara dan runner-up Serie A dengan juara dan runner-up Coppa Italia.

Beberapa rekor telah tercipta di Supercoppa Italiana sejak bergulir pertama kali pada 1988. Salah satunya pemain yang mencatat rekor pencetak gol termuda. Para pesepak bola muda dari Italia maupun negara lain tercatat sukses menorehkan catatan apik tersebut.

Berikut lima pencetak gol termuda dalam sejarah Supercoppa Italiana sejak 1988.

1. Paul Pogba menorehkan gol di Supercoppa Italiana saat usianya 20 tahun 5 bulan

Paul Pogba mulai membangun reputasinya sebagai salah satu gelandang berbakat kala membela Juventus pada periode pertamanya 2012--2016. Ia sukses menciptakan beberapa rekor selama berseragam klub berjuluk La Vecchia Signora itu. Salah satunya ketika menorehkan gol perdananya di laga Supercoppa Italiana pada 2013.

Juventus kala itu menghadapi juara Coppa Italia 2012/2013, Lazio, di stadion Olimpico Roma. Pogba sebenarnya tidak dimainkan sebagai starter. Namun, cederanya Claudio Marchisio membuat pelatih Juventus kala itu, Antonio Conte, memasukkannya pada menit ke-21.

Pogba langsung menorehkan gol pertama Juventus pada menit ke-23. Ia ketika itu masih berusia 20 tahun 5 bulan. Juventus berhasil mengalahkan Lazio dengan skor telak 4-0 dan menjuarai Supercoppa Italiana 2013.

2. Robbie Keane mencetak gol di Supercoppa Italiana kala berusia 20 tahun 2 bulan

Robbie Keane pernah berkarier di sepak bola Italia ketika didatangkan Inter Milan dari Coventry City pada Juli 2000. Pemain asal Republik Irlandia itu ditebus dengan harga cukup mahal sebesar 19,5 juta euro atau Rp325 miliar. Sayangnya, performa Keane tidak begitu memuaskan selama berseragam Inter Milan.

Ia hanya mencetak 3 gol dan 2 assist dalam 15 laga di semua kompetisi pada 2000/2001. Salah satu golnya tercipta ketika ia tampil dalam laga Supercoppa Italiana pada September 2000. Keane yang bermain sebagai starter mencetak gol cepat saat laga baru berjalan 2 menit. Ia kala itu masih berusia 20 tahun 2 bulan. Sayangnya, Inter Milan gagal menjuarai Supercoppa Italiana 2000 setelah kalah 3-4 dari Lazio.

3. Graziano Mannari cetak gol di Supercoppa Italiana kala usianya 20 tahun 1 bulan

Graziano Mannari merupakan jebolan akademi AC Milan. Namun, permainannya tidak begitu berkembang karena kalah bersaing dengan striker papan atas lainnya, seperti Marco van Basten dan Christian Lantignotti. Mannari hanya menorehkan 8 gol dan 3 assist dalam 24 laga di semua kompetisi bersama AC Milan pada 1987--1989. Meski begitu, Mannari pernah mengukir rekor apik saat mencetak gol ketika menghadapi Sampdoria pada Supercoppa Italiana 1989.

Ia kala itu bermain sebagai pemain pengganti. Mannari masuk menggantikan Christian Lantignotti pada menit ke-46. Ia berhasil mencetak satu gol pada menit ke-72. Mannari masih berusia 20 tahun 1 bulan kala menorehkan gol tersebut. AC Milan berhasil menang 3-1 atas Sampdoria dan meraih gelar juara Supercoppa Italiana pada 1989.

4. Kenan Yildiz menorehkan gol pertamanya di Supercoppa Italiana saat berusia 19 tahun

Kenan Yildiz menjadi salah satu penyerang muda Juventus yang tengah naik daun pada 2024/2025. Performanya makin meningkat setelah tampil cukup impresif dengan mencetak masing-masing 5 gol dan assist dalam 26 pertandingan di semua kompetisi pada 2024/2025. Yildiz bermain sebagai starter kala Juventus menghadapi AC Milan dalam laga semifinal Supercoppa Italiana pada 3 Januari 2025.

Ia membuka keunggulan Juventus ketika mencetak gol pada menit ke-21. Yildiz masih berusia 19 tahun saat menorehkan gol itu. Sayangnya, Juventus kalah 1-2 dari AC Milan dalam pertandingan semifinal Supercoppa Italiana 2025.

5. Mario Balotelli menciptakan gol di Supercoppa Italiana saat usianya 18 tahun

Mario Balotelli mulai dikenal sebagai salah satu striker muda potensial ketika membela Inter Milan. Ia menunjukkannya kemampuannya sebagai pencetak gol saat Inter Milan menghadapi AS Roma dalam pertandingan Supercoppa Italiana 2008. Balotelli kala itu memulai laga ini dari bangku cadangan.

Ia kemudian masuk menggantikan Luis Figo pada menit ke-66. Balotelli mencetak gol yang membuat Inter Milan unggul 2-1 atas AS Roma pada menit ke-83. Ia saat itu masih berusia 18 tahun. AS Roma kemudian menyamakan kedudukan menjadi 2-2 lewat gol Mirko Vucinic pada menit ke-90. Inter Milan keluar sebagai pemenang dalam laga ini setelah mengalahkan AS Roma lewat adu penalti dengan skor 6-5.

Dari lima pemain di atas, hanya Balotelli dan Mannari yang merupakan pesepak bola asal Italia. Keduanya berhasil menjuarai Supercoppa Italiana bersama klubnya masing-masing. Sementara itu, Yildiz gagal meraih gelar juara Supercoppa Italiana setelah Juventus kalah 1-2 dari AC Milan pada 3 Januari 2025. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team