Sepakbola sejatinya bukan olahraga yang terlalu mementingkan kecerdasan otak. Banyak pesepakbola yang melupakan kewajibannya dalam menuntut ilmu di bidang akademis karena fokus merintis karir dalam bidang sepakbola.
Namun, bukan berarti semua pesepakbola seperti itu. Ada beberapa pemain yang tak lupa dengan akademis bahkan mampu berprestasi di bidang akademis. Siapa saja mereka? Yuk, simak ulasannya berikut ini.
Pemain yang merupakan legenda Lazio dan Juventus ini dikenal sebagai salah satu gelandang serang terbaik yang pernah bermain di Serie A.
Prestasinya di dunia sepakbola pun cukup mentereng dengan mengantarkan klub yang dibelanya, Juventus, meraih piala Liga Italia dari tahun 2002 hingga 2006.
Namun, di luar prestasi gemilangnya di dunia sepakbola, Pavel Nedved juga dikenal sebagai seorang ahli matematika. Tak main-main, gelar diploma dalam bidang statistik pun pernah ia raih atas namanya saat masih berkarier.
Legenda Arsenal pada masa keemasan Arsene Wenger ini merupakan salah satu penyerang terbaik yang ada di dunia sepakbola. Pemain yang dikenal takut terbang ini membela klub Ajax dan Arsenal semasa karir sepakbolanya.
Kariernya di dunia sepakbola pun terbilang sangat sukses setelah mampu mengantar Arsenal meraih tiga gelar Liga Inggris, empat Piala FA, dan tiga Community Shield.
Selain terkenal ganas di depan gawang, ia dikenal oleh rekan-rekannya sebagai pria berotak encer. Selama masih membela Arsenal, ia meraih gelar di bidang teknik medis Universitas Bath.
Pemain asal Inggris ini dikenal sebagai salah satu legenda terbesar Everton. Kontribusi pentingnya untuk Everton termasuk ketika ia mencetak gol penting ke gawang Wimbledon untuk menyelamatkan timnya dari jurang degradasi. Ia juga membantu Everton meraih piala FA di tahun 1996.
Kesuksesannya di dunia sepakbola juga selaras dengan kemampuan akademisnya. Ia tercatat menerima gelar sarjana kelas utama di bidang Kimia dari Universitas Liverpool.
Berkat gelarnya yang diraihnya tersebut, selepas pensiun dari dunia sepakbola ia berubah profesi menjadi seorang ahli kimia, guru fisika dan direktur sepakbola.
Nama yang sekilas terdengar sama dengan nama Filsuf asal Yunani ini merupakan salah satu gelandang terbaik sepanjang sejarah Brazil.
Namun, tak hanya tampil luar biasa di atas lapangan. Ia juga merupakan sosok yang luar biasa cerdas dengan memiliki 2 gelar akademik sekaligus.
Gelarnya pertama yang dimiliki oleh Socrates adalah ia merupakan seorang dokter berkualifikasi dan memiliki izin praktek resmi. Yang kedua ia merupakan seorang ahli filsafat yang menyandang gelar PhD.
Gelar pesepakbola tercerdas mungkin pantas disematkan pada Frank Lampard. Mantan pemain Chelsea ini memiliki IQ mencapai 150!
Hal ini diketahui oleh dokter tim Chelsea ketika sedang memeriksa Lampard. Dengan nilai IQ setinggi itu, ia termasuk dalam kurang dari 1 persen penduduk dunia yang memiliki IQ di atas 140.
Karena itulah banyak yang mengatakan bahwa Frank Lampard sebenarnya adalah seorang profesor yang memilih jalan sebagai seorang pesepakbola.
Salut banget, ternyata kesibukan sebagai pemain sepakbola tidak menjadi halangan bagi kelima pemain di atas untuk meraih prestasi di bidang akademis ya!