Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Rekrutan Mahal Klub Premier League yang Dipinjamkan ke Klub Lain

Kepa Arrizabalaga (twitter.com/realmadrid)

English Premier League (EPL) kerap disebut-sebut sebagai magnet sepak bola dunia. Peta persaingan tiap kontestan di dalamnya sulit ditebak sehingga menarik untuk diikuti hingga akhir. Selain itu, EPL juga dihuni oleh banyak pemain bintang dengan rekam jejak yang luar biasa.

Tiap tim berlomba-lomba menyusun skuad terbaiknya. Mereka berburu pemain incarannya bahkan rela mengeluarkan biaya mahal. Namun, tak semua rekrutan mahal itu mampu bersinar di EPL. Ada sejumlah nama yang terpaksa dipinjamkan ke klub lain karena gagal membuktikan kualitasnya. Siapa saja?

1. Tanguy Ndombele gagal bersinar di Tottenham Hotspur

Tanguy Ndombele saat membela Napoli (twitter.com/en_sscnapoli)

Ekspektasi tinggi mengalir ke pundak Tanguy Ndombele saat bergabung dengan Tottenham Hotspur. Ia memecahkan rekor transfer The Lilywhites pada musim panas 2019. Saat itu, Ndombele ditebus dari Olympique Lyon seharga 62 juta euro atau sekitar Rp1 triliun. Sayangnya, ia gagal membuktikan kualitas terbaiknya di lini tengah Spurs.

Ndombele gagal bersinar di Inggris. Ia tak masuk ke dalam skema The Lilywhites sehingga harus dipinjamkan. Ndombele sempat dilepas ke klub lamanya, Olympique Lyon, pada musim dingin 2022. Setelah itu, ia kembali dipinjamkan ke Napoli selama semusim dan berhasil meraih Scudetto.

2. Alvaro Morata gagal jadi mesin gol buas di Chelsea

Alvaro Morata (twitter.com/ChampionsLeague)

Keputusan Chelsea untuk merekrut Alvaro Morata ke Stamford Bridge tak berbuah manis. Diboyong sebagai pengganti Diego Costa pada musim panas 2017, kepindahan Morata memakan biaya 66 juta euro atau sekitar Rp1,1 triliun. Meski begitu, performanya melempem. Ia hanya mencetak 24 gol dari 72 penampilan.

Performa buruknya di Chelsea membuat Morata tak bertahan lama. Pasalnya, ia dilepas pada musim dingin 2019. Ia dipinjamkan ke Atletico Madrid. Bersama Los Rojiblancos, performa Morata kembali membaik. Oleh sebab itu, jasanya ditebus secara permanen dan masih bertahan hingga sekarang.

3. Nicolas Pepe dipinjamkan oleh Arsenal ke OGC Nice

Nicolas Pepe (instagram.com/nicolas.pepe19)

Perekrutan Nicolas Pepe membawa memori kelam dalam transfer Arsenal. Pasalnya, The Gunners tak mendapatkan hasil yang setara dengan kehadiran sang pemain. Dibeli mahal dari Lille seharga 80 juta euro atau sekitar Rp1,3 triliun, Pepe tak tampil impresif. Ia gagal membuktikan dirinya layak dihargai mahal.

Performa Pepe di Arsenal juga sulit meningkat seiring bersinarnya pemain muda Arsenal, seperti Gabriel Martinelli dan Bukayo Saka. Posisinya di lini depan tergeser. Pepe akhirnya hengkang pada musim panas 2022 lalu. Ia dipinjamkan ke OGC Nice. Meski begitu, performa Pepe tak sepenuhnya membaik di sana.

4. Kepa Arrizabalaga dipinjam Real Madrid sebagai pengganti sementara Thibaut Courtois

Kepa Arrizabalaga (twitter.com/realmadrid)

Kepa Arrizabalaga berstatus sebagai kiper termahal dalam sejarah sepak bola. Kepastian itu diperoleh usai Chelsea menebusnya dari Athletic Bilbao pada musim panas 2018. Kepa direkrut seharga 80 juta euro atau sekitar Rp1,3 triliun. Namun, perjalanannya di Chelsea tak berlangsung dengan mulus.

Performa Kepa kerap angin-anginan meski kini sudah membaik. Ia juga sempat menjadi cadangan dari Edouard Mendy. Walaupun begitu, Kepa masih punya daya tarik yang besar. Real Madrid bahkan meminjam jasanya sebagai pengganti sementara Thibaut Courtois yang mengalami cedera ACL pada musim 2023/2024.

5. Romelu Lukaku dikritik karena performanya menurun di Chelsea

Romelu Lukaku (instagram.com/inter)

Kepulangan Romelu Lukaku ke Chelsea tak menyajikan cerita indah. Alih-alih bersinar, performanya justru jadi bahan sorotan. Lukaku dinilai tak layak dibeli seharga 113 juta euro atau sekitar Rp1,9 triliun pada musim panas 2021. Pasalnya, ketajaman Lukaku menurun dengan koleksi 15 gol saja dari 44 penampilan.

Kontribusinya yang minim memaksa Lukaku untuk hengkang. Ia pun kembali ke klub lamanya, Inter Milan, secara pinjaman pada musim panas 2022. Performa Lukaku membaik bersama Nerazzuri. Jasanya sempat ingin dipermanenkan, tetapi batal terealisasi karena Lukaku justru mengadakan kontak dengan Juventus.

Biaya transfer yang tinggi tak menjadi tolok ukur dan jaminan pemain di klub baru. Beragam faktor bisa terjadi. Terlebih lagi, berkarier di liga sekelas EPL yang dihantui oleh beban serta tekanan yang tinggi dari banyak pihak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Alvin Pratama
EditorAlvin Pratama
Follow Us