Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Kisah Menarik Luka Modric, Sang Peraih Ballon d'Or 2018

w3livenews.com

Tahun 2018 bisa dibilang tahunnya Luka Modric. Pesepak bola asal Kroasia itu berkontribusi besar mengantar Real Madrid menjadi juara Liga Champion musim lalu sekaligus untuk yang ketiga kalinya secara beruntun. Modric pun didapuk sebagai gelandang terbaik Liga Champion musim lalu.

Modric kemudian berhasil membawa Kroasia melaju ke final Piala Dunia 2018 di Rusia, walaupun akhirnya harus kalah dari Perancis, tapi posisi runner-up merupakan pencapaian terbaik Kroasia sepanjang sejarah keikutsertaan mereka di Piala Dunia. Penampilan gemilang Modric berbuah gelar pemain terbaik di Piala Dunia 2018.

Pencapaian Modric bersama Real Madrid dan timnas Kroasia membuatnya berhasil meraih penghargaan pemain terbaik UEFA 2108 dan yang terbaru ia berhasil menyabet gelar Ballon d'Or 2018. Gelar tersebut semakin mengukuhkan Luca Modrid sebagai pemain terbaik di tahun 2018.

Namun kesuksesan yang Modric dapatkan sekarang tidak diraih dengan mudah. Ada begitu banyak kepiluan, kerja keras dan pengorbanan yang harus ia jalani dalam hidupnya, yang telah membantu membentuk Modric menjadi seorang pesepak bola hebat bermental kuat.

Berikut ini ada beberapa kisah menarik dari perjalanan hidup seorang Luka Modric, yang bisa menginspirasi untuk tak pernah menyerah dengan keterbatasan.

1. Modric kecil tinggal di daerah konflik

goal.com

Modric kecil bersama keluarganya tinggal di Modrici, kota kecil di lereng Pegunungan Velebit. Daerah tersebut memang rawan konflik akibat perang sipil yang terjadi di wilayah Balkan pada waktu itu.

Luca Modric sejak kecil diasuh oleh kakeknya, karena kedua orangtuanya sibuk bekerja. Pada tahun 1991, saat berusia enam tahun, Modric harus kehilangan kakeknya, orang yang begitu dekat dengannya, karena tewas dibunuh oleh pemberontak Serbia.

Karena situasi yang semakin kacau, keluarga Modric akhirnya memutuskan pindah dari kota kecil itu ke Zadar dan sempat tinggal sebagai pengungsi di hotel Kolovare selama tujuh tahun.

2. Modric kecil berlatih sepak bola di tempat parkir

divinity.es

Hidup di tempat pengungsian dalam kondisi peperangan, membuat hidup Modric kecil penuh dengan keterbatasan dan ketakutan. Untuk mengusir ketakutan sekaligus mengisi hari-harinya yang tak menyenangkan, Modric kecil tiap hari bermain bola di tempat parkir hotel tempat ia mengungsi.

Kebiasaan Modric bermain bola di tempat parkir menarik perhatian pemilik klub NK Zadar, Josip Baljo. Baljo pun kemudian mengajak Modric yang ketika itu berusia 7 tahun untuk bergabung dengan akademi sepakbola miliknya.

Modric kecil kemudian mengasah bakat sepakbolanya di NK Zadar, disana pula ia bertemu dengan Tomislav Basic, pelatih di klub NK Zadar, salah satu orang yang paling berjasa di awal karier Modric dan telah ia anggap sebagai ayah angkatnya.

3. Pernah ditolak klub idolanya

goal.com

Modric kecil sangat memimpikan untuk bermain di Hajduk Split, klub idolanya. Pada usia 12 tahun, Modric sempat mengikuti seleksi di Hajduk Split, namun sayang ia gagal karena posturnya dianggap terlalu kecil untuk menjadi seorang pesepak bola.

Kegagalan tersebut sempat membuatnya patah semangat, namun kemudian ada sosok Tomislav Basic pelatih klub lokal NK Zadar, yang berjasa menghidupkan kembali semangat dan percaya dirinya.

Di bawah arahan Basic, Modrid kembali berjuang meraih mimpinya di sepak bola. Kerja kerasnya kemudian terbayar ketika Dinamo Zagreb merekrutnya saat Modric berusia 16 tahun.

4. Sempat bermain di Liga Bosnia yang terkenal keras

goal.com

Modric remaja tak langsung mendapatkan tempat di klub barunya Dinamo Zagreb. Ketika Modric berusia 17 tahun, ia sempat dipinjamkan ke klub Zrinjsi Mostar di Liga Bosnia, Liga yang pada masa itu terkenal akan permainan kerasnya.

Namun Modric yang bertubuh kecil tak takut akan tantangan tersebut, Modric tampil gemilang dan berhasil membuktikan bahwa ia mampu menaklukan Liga Bosnia yang keras. Pada tahun 2003, Modric tepilih menjadi pemain terbaik di Liga Bosnia.

"Seseorang yang bermain di Liga Bosnia bisa bermain di mana saja," ujar Modric mengenang pengalamannya bermain di Liga Bosnia, dalam suatu wawancara dengan stasiun televisi Australia, SBS.

5. Uang dari kontrak pertamanya dibelikan rumah untuk keluarganya

marca.com

Setelah tampil gemilang selama dua musim sebagai pemain pinjaman, pada tahun 2005, Modric dipanggil pulang oleh Dinamo Zagreb dan mendapatkan kontrak pertamanya yang berdurasi 10 tahun.

Perekonomian keluarga Modrid pun membaik, uang dari kontrak pertamanya tersebut kemudian digunakan Modric untuk membeli rumah untuk keluarganya.

Kerja keras dan perjuangan Modric telah membuahkan hasil, ia berhasil mengangkat keluarganya dari kemiskinan, keluarga yang selama ini selalu mendukung penuh karier sepakbola Modric.

6. Sempat dianggap pembelian terburuk Real Madrid

foottheball.com

Ketika pindah ke Real Madrid pada tahun 2012, Modric sempat mengalami kesulitan di musim pertamanya. Ia kalah bersaing dengan Xabi Alonso, Sami Khedira dan Mesut Oezil di lini tengah Madrid, Alhasil Modric pun lebih sering duduk di bangku cadangan.

Karena jarang dimainkan, nama Modric pun masuk dalam daftar pembelian terburuk dalam jajak pendapat yang dilakukan surat kabar Marca pada akhir tahun 2012.

Namun Modric yang sudah terbiasa dengan tekanan sedari kecil sama sekali tak terpengaruh oleh hasil jajak pendapat tersebut, ia tetap berjuang mendapatkan tempat di lini tengah Madrid.

Dan hasilnya seperti telah kita ketahui bersama, Modric kemudian menjadi sosok penting di lini tengah Madrid dan berhasil mengantar Los Blancos meraih berbagai gelar bergengsi.

Dari perjalanan karier Luka Modric, kita bisa mengambil pelajaran berharga, bahwa kerja keras dan semangat pantang menyerah serta dukungan penuh dari keluarga merupakan modal utama untuk meraih kesuksesan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Angga
EditorAngga
Follow Us