Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Adu Kuat La Nyalla Vs Erick Thohir Menuju Kursi PSSI 1

Sekjen PSSI, Yunus Nusi (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (Sekjen PSSI), Yunus Nusi, hingga Sabtu malam (14/1/2023) ada dua nama kuat yang dicalonkan voters untuk bersaing dalam kontestasi menuju kursi PSSI 1. Mereka adalah La Nyalla Mattalitti dan Erick Thohir.

Bukan kejutan, karena keduanya memang sudah siap buat maju. La Nyalla lebih dulu mengembalikan formulir pencalonannya kepada PSSI, Jumat (13/1/2023). Sementara, rencananya Erick akan melakukannya jelang Kongres Biasa PSSI, Minggu (15/1/2023), mulai pukul 11.00 WIB, di kantor PSSI kawasan GBK Arena, Senayan.

1. PSSI konfirmasi

La Nyalla Mattalitti di kantor PSSI. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Yunus membenarkan keduanya sudah maju dalam panggung pemilihan Ketua Umum PSSI. Sejauh ini, sudah cukup banyak voters yang mengajukan nama keduanya.

"Yang sudah didaftarkan oleh voters, pak Erick Thohir ada dan pak La Nyalla," kata Yunus saat ditemui IDN Times, Sabtu (14/1/2023).

2. Bisa jadi ada nama baru

Menteri BUMN Erick Thohir (Dok. IDN Times)

Meski sejauh ini para pemilih mengerucut ke dua nama, Yunus tak menutup peluang ada nama baru yang akan menjadi kandidat calon Ketua Umum PSSI. Apalagi, Ketua Umum PSSI incumbent, Mochamad Iriawan, belum menentukan sikap apakah maju lagi atau tidak.

"Yang lainnya belum kelihatan di administrasi kami. Mungkin besok atau lusa. Kan terakhir Senin (16/1/2023)," ujar Yunus.

3. KP belum terbentuk

Registrasi Kongres PSSI di Hotel Sultan,J Jakarta (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Pendaftaran La Nyalla dan Erick sebenarnya cukup menarik. Sebab, Komite Pemilihan PSSI belum terbentuk dan baru akan ditentukan pada Kongres Biasa siang nanti. Sebenarnya, hal ini berlawanan dengan aturan.

Logikanya, panitia pemilihan saja belum terbentuk, tapi sudah ada calon yang daftar. Bagaimana bisa?

Yunus mengatakan situasi ini sudah dikomunikasikan kepada FIFA. Karena waktu mepet, maka FIFA, diklaim Yunus, mengizinkannya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us