Apakah Gyokeres Bisa Menjawab Kebutuhan Lini Serang Arsenal?

Viktor Gyokeres memulai karier profesionalnya bersama IF Brommapojkarna di Swedia pada 2015 sebelum direkrut Brighton & Hove Albion pada 2017. Namun, kariernya di Inggris sempat mandek. Ia gagal mencetak dampak signifikan di Premier League dan lebih sering menjalani masa pinjaman. Gyokeres sempat bermain untuk St. Pauli di Bundesliga 2 Jerman, Swansea City di Divisi Championship, dan kemudian Coventry City, tempat ia mulai menunjukkan konsistensi.

Setelah pindah secara permanen ke Coventry pada 2021, Gyokeres mencetak 43 gol dalam 116 pertandingan. Akan tetapi, lonjakan kariernya benar-benar terjadi setelah hijrah ke Sporting CP pada musim panas 2023. Dalam 2 musim berseragam klub asal Lisbon itu, ia mencatatkan 97 gol dalam 102 pertandingan, termasuk 54 gol dalam 52 laga musim 2024/2025.

Catatan itu tidak hanya menunjukkan ketajamannya, tetapi juga membuktikan perkembangan teknis dan mental yang signifikan. Gyokeres yang dahulu dianggap gagal di Inggris, kini menjadi aset panas di pasar transfer pemain Eropa. Arsenal, yang membutuhkan penyerang berkaliber tinggi, menyatakan minat kepada kemampuan sang striker.

Viktor Gyokeres dikenal sebagai striker “battering ram" yang kuat secara fisik dan efisien dalam menyerang. Ia kerap melakukan sprint menembus garis pertahanan lawan dan berani membawa bola dari sisi lapangan ke tengah untuk menciptakan peluang sendiri. Pada 2024/2025, ia mencatat 85 sprint di belakang garis pertahanan lawan, 2 kali lipat lebih banyak dari striker manapun di Liga Primeira Portugal dan 24 kali lebih banyak dari pemuncak Premier League dalam metrik tersebut.

Selain itu, kontribusi Gyokeres tidak terbatas pada mencetak gol. Berdasarkan data Sky Sports per Juni 2025, ia berada di persentil ke-100 untuk gol per 90 menit (1,25), ke-96 untuk kemampuan menciptakan peluang (1,99), dan ke-97 untuk perebutan bola di area sepertiga akhir. Ia juga unggul dalam mengelabui lawan (1,93 per 90 menit) dan transisi serangan balik cepat (0,74) yang menggambarkan kemampuannya dalam transisi cepat.

Keunggulan Gyokeres dalam menyerang dan menciptakan peluang sendiri menjadi pelengkap penting untuk sistem Pelatih Mikel Arteta yang cenderung dominan dalam penguasaan bola, tetapi kekurangan agresivitas vertikal. Dibandingkan Gabriel Jesus yang lebih mobile dan Kai Havertz yang sempat dijadikan penyerang tengah darurat, Gyokeres menawarkan profil striker murni yang lebih klinis secara penyelesaian akhir.

Meski rekornya di Portugal sangat mengesankan, perbedaan kualitas liga menjadi salah satu sorotan utama. Menurut Opta Analyst, Premier League merupakan kompetisi domestik terkuat di dunia, sedangkan Liga Primeira hanya menempati peringkat kedelapan, bahkan di bawah Divisi Championship Inggris. Hal ini memunculkan kekhawatiran tentang seberapa baik statistik Viktor Gyokeres bisa dikonversi dalam konteks yang lebih kompetitif.

Pandit BBC, Rio Ferdinand, secara terbuka meragukan kemampuan Gyokeres untuk sukses di Premier League. Ia mempertanyakan apakah sang striker mampu mencetak gol dalam situasi dengan ruang terbatas dan pertahanan yang lebih disiplin. Kekhawatiran tersebut mengisyaratkan keraguan wajar yang kerap muncul terhadap pemain dari liga yang secara struktur kompetisi lebih lemah.

Meski memiliki tinggi badan 189 cm, Gyokeres bukan tipikal striker yang dominan di udara. Pada 2024/2025, ia bahkan tidak mencetak satu pun gol lewat sundulan. Selain itu, ia bukanlah penyerang yang terlibat aktif dalam build-up. Hal ini berlawanan dengan sistem Arsenal yang menuntut pemainnya cakap dalam memanfaatkan set-piece dan penguasaan bola di area tengah sehingga bakal menjadi tantangan tersendiri bagi adaptasinya.

Arsenal mengakhiri 2024/2025 di posisi kedua dengan selisih 10 poin dari Liverpool, tetapi yang lebih mencolok selisih 17 gol dalam produktivitas. Mikel Arteta mengandalkan Kai Havertz dan Gabriel Jesus sebagai mesin gol. Namun, keduanya mengalami cedera saat musim berjalan. Bahkan pada periode akhir musim, Mikel Merino yang berposisi sebagai gelandang sempat diplot sebagai penyerang dadakan.

Dengan tiga rekrutan baru musim panas ini, yakni Martin Zubimendi, Christian Norgaard, dan Kepa Arrizabalaga, struktur tim kini terlihat lebih solid. Namun, kebutuhan mendesak tetap berada di lini depan dan tampaknya Viktor Gyokeres hadir sebagai solusi utama. Arsenal butuh striker yang mampu mengubah peluang setengah matang menjadi gol nyata sejalan dengan statistik sang striker memberi harapan tersebut.

Dengan latar belakang dua gelar liga dan satu trofi domestik bersama Sporting CP, serta pengalaman internasional bersama timnas Swedia, Gyokeres tidak datang tanpa pembuktian. Ia bukan hanya direkrut untuk menambah kedalaman skuad, melainkan juga sebagai titik sentral yang bisa mengangkat efektivitas serangan Arsenal. Jika mampu menyesuaikan diri, ia bisa menjadi faktor pembeda dalam perburuan gelar musim depan.

Punya modal profil kuat secara fisik, statistik mentereng, dan motivasi tinggi, Viktor Gyokeres memiliki potensi besar untuk memberi dampak langsung di Arsenal. Namun, kesuksesannya tetap akan bergantung kepada seberapa cepat ia beradaptasi dengan tuntutan Premier League dan sistem Pelatih Mikel Arteta.