7 Pelatih PSG Era Kepemimpinan Nasser Al-Khelaifi

Kebanyakan gagal di Liga Champions

Pelatih Paris-Saint Germain mendapat tuntutan tinggi untuk membawa klub menjadi juara Liga Champions Eropa. Terlebih lagi, manajemen PSG telah menghabiskan banyak dana untuk mendatangkan para pemain bintang sejak Qatar Sport Investment (QSI) mengakuisisi klub pada 2011.

Nasser Al-Khelaifi yang ditunjuk sebagai presiden PSG memiliki ambisi untuk mendominasi kompetisi domestik dan memenangi Liga Champions. Tak heran tiap pelatih PSG yang ia tunjuk wajib mewujudkan ambisi besar tersebut.

Lalu, seperti apa rekam jejak pelatih PSG selama Nasser Al-Khelaifi berkuasa? Setidaknya, pria asal Qatar itu telah menunjuk tujuh manajer untuk menakhodai klub ibu kota Prancis itu.

1. Carlo Ancelotti mengakhiri paceklik gelar juara Ligue 1 PSG

7 Pelatih PSG Era Kepemimpinan Nasser Al-KhelaifiCarlo Ancelotti (uefa.com)

Carlo Ancelotti mempunyai reputasi tinggi dalam dunia sepak bola Eropa. Ia meraih dua gelar juara Liga Champions bersama AC Milan pada 2003 dan 2007. Ancelotti juga membawa Chelsea menjadi juara English Premier League (EPL) 2009/2010. Dengan catatan apik itu, Nasser Al-Khelaifi tidak ragu menunjuk pelatih asal Italia tersebut pada pertengahan musim 2011/2012.

Pelatih yang kerap disapa Don Carlo itu datang ke PSG menggantikan Antoine Kombouare yang dipecat pada Desember 2011. Don Carlo memang tidak meraih gelar juara Ligue 1 pada akhir musim 2011/2012. Namun, ia sukses mendominasi Ligue 1 dan menjadi juara pada 2012/2013.

Meski demikian, ia gagal mengantarkan PSG meraih gelar juara Liga Champions selama Januari 2012—Juni 2013. Padahal, PSG saat itu diperkuat sejumlah pemain bintang, seperti Zlatan Ibrahimovic, Ezequiel Lavezzi, dan Thiago Silva. Akibatnya, Nasser Al-Khelaifi memutuskan untuk mencopot Ancelotti dan menggantikannya dengan Laurent Blanc. Menariknya, Ancelotti yang kemudian bergabung dengan Real Madrid berhasil meraih gelar juara Liga Champions pada 2013/2014.

2. Laurent Blanc mendominasi Ligue 1, tetapi tak mampu berbicara banyak di Liga Champions

7 Pelatih PSG Era Kepemimpinan Nasser Al-KhelaifiLaurent Blanc mengangkat tangannya di depan para pemain PSG. (uefa.com)

Nasser menunjuk Laurent Blanc yang memiliki rekam jejak bagus di liga domestik. Pria asal Prancis itu secara mengejutkan membawa Girondins Bordeaux juara Ligue 1 Prancis 2008/2009. Sama seperti Ancelotti, Nasser Al-Khelaifi menargetkan Blanc untuk memerkokoh dominasi di kompetisi domestik dan meraih gelar juara Liga Champions Eropa. 

Blanc memang berhasil mendominasi Ligue 1 selama 3 musim berturut-turut pada 2013—2016. Akan tetapi, ia gagal meraih gelar juara Liga Champions selama 3 tahun melatih PSG. Manajemen PSG yang tidak puas akan hal itu akhirnya memecat Blanc dan menggantikannya dengan Unai Emery. Selama melatih PSG, Blanc berhasil mengumpulkan 126 kemenangan serta mengalami 16 kekalahan dari 173 pertandingan.

3. Unai Emery tidak mampu melanjutkan kesuksesannya di Eropa selama melatih PSG

7 Pelatih PSG Era Kepemimpinan Nasser Al-KhelaifiUnai Emery (premierleague.com)

Unai Emery menjadi salah satu pelatih PSG yang memiliki catatan luar biasa di kompetisi Eropa. Pelatih asal Spanyol itu sukses membawa Sevilla juara UEFA Europa League selama 3 musim beruntun pada 2013/2014—2015/2016. Berkat pencapaian tersebut, Nasser Al-Khelaifi memilih Emery sebagai pelatih PSG selanjutnya dengan harapan magis sang pelatih di kompetisi Eropa dapat membantu PSG mewujudkan ambisinya meraih gelar juara Liga Champions Eropa. Sayangnya, Emery sudah gagal sejak musim pertamanya pada 2016/2017.

PSG kehilangan dominasinya di Ligue 1 setelah kalah bersaing dengan AS Monaco, yang ketika itu masih memiliki wonderkid berusia 17 tahun, Kylian Mbappe. Les Parisiens juga mengalami kekalahan dari Barcelona pada babak 16 besar Liga Champions. Barca melakukan comeback bersejarah dengan menang 6-1 di Camp Nou setelah kalah 0-4 pada leg pertama di Paris.

Meski begitu, Emery tetap mendapat kepercayaan untuk memimpin skuad PSG pada musim berikutnya. Manajemen PSG melakukan pergerakan masif pada bursa transfer musim panas 2017. Les Parisiens mendatangkan dua megabintang, Kylian Mbappe dan Neymar Jr, untuk mewujudkan misinya meraih gelar juara Liga Champions. Namun, Emery kembali gagal memenuhi target tersebut sehingga dipecat pada Juni 2018. Meskipun mampu meraih treble winner di kompetisi domestik dengan meraih gelar juara Ligue 1, Coupe de France, dan Coupe de la Ligue, Nasser Al-Khelaifi merasa ambisinya kurang terpenuhi karena tidak menjadi juara Liga Champions.

Baca Juga: 5 Pemain Terakhir yang Dilepas PSG ke Klub Asia, Neymar Paling Mahal

4. Thomas Tuchel satu-satunya pelatih PSG yang mampu menembus final Liga Champions

7 Pelatih PSG Era Kepemimpinan Nasser Al-KhelaifiNasser Al-Khelaifi dan Thomas Tuchel (psg.fr)

Thomas Tuchel mulai melatih PSG pada awal musim 2018/2019. Awalnya, banyak yang meragukan kemampuannya untuk melatih klub besar sekelas PSG. Pasalnya, Tuchel sebelumnya hanya meraih satu gelar juara DFB Pokal bersama Borussia Dortmund, tetapi gagal merusak dominasi Bayern Muenchen di Bundesliga Jerman. Menariknya, Tuchel menjawab keraguan tersebut dengan prestasi yang cukup apik selama melatih PSG.

Pelatih asal Jerman itu berhasil meraih kesuksesan sukses dengan memenangi Ligue 1 2018/2019 dan 2019/2020. Tidak hanya itu, Tuchel juga menjadi satu-satunya pelatih PSG yang berhasil mencapai final Liga Champions pada 2019/2020. Sayangnya, timnya kalah tipis 0-1 dari Bayern Muenchen pada laga final yang digelar di Lisbon itu.

Pencapaian tersebut menumbuhkan optimisme pada skuad PSG untuk bisa meraih gelar juara Liga Champions pertama mereka dalam sejarah klub. Sayangnya, Tuchel berselisih dengan jajaran manajemen PSG yang mengakibatkannya dipecat pada Desember 2020. Secara statistik, Tuchel berhasil mengoleksi 96 kemenangan serta mengalami 20 kekalahan dari 127 pertandingan bersama PSG. Uniknya, Tuchel yang melatih Chelsea tak lama setelah pemecatannya di PSG berhasil meraih gelar juara Liga Champions pada 2020/2021.

5. Mauricio Pochettino kesulitan memegang kendali ruang ganti PSG

7 Pelatih PSG Era Kepemimpinan Nasser Al-KhelaifiMauricio Pochettino (psg.fr)

Mauricio Pochettino bergabung dengan PSG untuk menggantikan Thomas Tuchel pada Januari 2021. Ia yang sebelumnya membawa klub sekelas Tottenham Hotspur sampai ke final Liga Champions Eropa 2019 diharapkan dapat mendatangkan kesuksesan untuk PSG. Terlebih lagi, Pochettino pernah bermain untuk PSG pada 2001—2003.

Sayangnya, pelatih asal Argentina itu tidak mampu bersaing dengan LOSC Lille dalam perebutan gelar juara Ligue 1 2020/2021. Timnya juga tersingkir pada babak semifinal Liga Champions setelah kalah dari Manchester City. Kegagalan tersebut membuat manajemen PSG melakukan perombakan besar-besaran dalam skuadnya. Nasser Al-Khelaifi mendatangkan sejumlah pemain bintang, seperti Sergio Ramos, Gianluigi Donnarumma, Georginio Wijnaldum, Achraf Hakimi, dan Lionel Messi pada musim panas 2021. Ekspektasi untuk menjadi juara Liga Champion pun makin besar.

Sayangnya, Pochettino kembali gagal memenuhi target manajemen PSG setelah kalah dari Real Madrid pada babak 16 besar Liga Champions Eropa 2021/2022. Suasana di ruang ganti pemain memburuk setelah beberapa dari mereka menunjukkan rasa tidak percaya kepada Pochettino. Alhasil, manajemen PSG memecat Pochettino pada musim panas 2022. Pochettino mengumpulkan 56 kemenangan serta mengalami 15 kekalahan dari 84 pertandingan selama menjadi pelatih PSG.

6. Christophe Galtier hanya semusim di PSG

7 Pelatih PSG Era Kepemimpinan Nasser Al-KhelaifiChristophe Galtier (psg.fr)

Banyak yang meragukan keputusan Nasser Al-Khelaifi ketika menunjuk Christophe Galtier sebagai pelatih PSG pada musim panas 2022. Meskipun pernah merusak dominasi PSG ketika menjadi juara Ligue 1 bersama Lille pada 2020/2021, Galtier tidak memiliki pengalaman melatih klub sebesar Les Parisiens. Kapasitasnya dalam memimpin ruang ganti yang berisi pemain bintang pun kerap diragukan media dan fans.

Selain itu, PSG yang baru memperpanjang kontrak Mbappe memberikan klausul kepada sang pemain untuk terlibat dalam pengambilan keputusan terkait urusan internal klub. Secara performa, permainan PSG tidak selalu konsisten sepanjang 2022/2023. Meski begitu, Galtier terbukti sukses mengatasi beberapa tantangan dan mengembalikan performa terbaik Lionel Messi.

Galtier masih harus menghadapi berbagai masalah internal yang kompleks termasuk hubungan kurang harmonis Neymar Jr, Messi, dan Mbappe. Ia juga gagal berbicara banyak di Liga Champions Eropa setelah tersingkir pada babak 16 besar melawan Bayern Muenchen. Akibatnya, Galtier pun dipecat pada Juni 2023.

7. Luis Enrique akan memulai era baru PSG pada 2023/2024

7 Pelatih PSG Era Kepemimpinan Nasser Al-KhelaifiLuis Enrique dan Nasser Al-Khelaifi berpose dengan jersey PSG. (psg.fr)

Luis Enrique resmi menjadi pelatih baru PSG untuk 2023/2024. Pengalaman Enrique dalam meraih treble winner bersama Barcelona menjadi harapan besar bagi PSG untuk mewujudkan ambisi meraih gelar juara Liga Champions Eropa. Untuk itu, PSG melakukan sejumlah perubahan pada komposisi pemainnya selama bursa transfer musim panas 2023.

Salah satunya adalah fokus pada pengembangan pemain muda dan mengurangi peran beberapa pemain senior. Bahkan, terdapat beberapa keputusan yang cukup kontroversial. Salah satunya menjual sebagian besar pemain seniornya, termasuk melepas Lionel Messi dan Sergio Ramos. Sementara itu, Kylian Mbappe akhirnya kembali ke tim utama setelah polemik terkait kontraknya menemukan solusi antara sang pemain dengan pihak PSG.

Dengan kebijakan merekrut pemain muda berbakat dan menghindari mengontrak pemain bintang dengan harga mahal, PSG mulai menunjukkan arah klub untuk lebih fokus kepada investasi jangka panjang. Kiprah PSG di bawah kepelatihan Enrique selama musim 2023/2024 menjadi sangat menarik untuk disaksikan.

Apakah kebijakan baru ini mampu memenuhi ambisi Nasser Al-Khelaifi untuk menjadi juara Liga Champions Eropa atau justru berakhir seperti musim-musim sebelumnya?

Baca Juga: 5 Kesepakatan Transfer Terakhir antara PSG dan AS Roma

Audi Rahmantio Photo Verified Writer Audi Rahmantio

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya