Berburu Senja dan Nuansa di Banten International Stadium

- Lima jurnalis, termasuk IDN Times, mengunjungi Banten International Stadium untuk laga pembuka Dewa United vs Malut United di Super League 2025/26.
- Akses masuk stadion terbatas, hanya satu jalur masuk yang juga digunakan oleh pejabat dan suporter. Fasilitas stadion cukup memadai, namun perlu peningkatan.
- Meskipun memiliki desain tribune megah dan lapangan hijau yang berkualitas, Banten International Stadium perlu memperbanyak akses masuk dan kantong parkir serta meningkatkan fasilitas lainnya.
Jakarta, IDN Times - Sabtu, 9 Agustus 2025. Lima jurnalis, salah satunya adalah IDN Times, berencana mengunjungi Banten International Stadium. Kedatangan kelima jurnalis itu tentu bukan tanpa tujuan.
Kala itu, Banten International Stadium jadi venue laga pembuka Dewa United di Super League 2025/26, menghadapi Malut United. Selain menonton laga itu, ada senja dan nuansa yang ingin dicari kelimanya di stadion itu.
1. Menempuh 2,5 jam perjalanan dari Jakarta

Kelima jurnalis ini, termasuk IDN Times, bersepakat untuk berkumpul di daerah Kalibata. Dari sana, mereka sama-sama naik mobil menuju ke Banten International Stadium yang berlokasi di Serang.
Menghabiskan tiga per empat perjalanan di jalan tol, kami akhirnya keluar lewat Gerbang Tol Serang Timur. Mall of Serang menyambut kami, penanda bahwa kami sudah masuk daerah Ibu Kota Provinsi Banten itu.
Kami kira, kami sudah dekat dengan stadion yang diresmikan pada 9 Mei 2022 itu. Ternyata, ada seperempat perjalanan lagi yang harus kami tempuh.
2. Akses terpusat, masih dikelilingi ilalang

Sekira 20 sampai 25 menit dari pusat kota Serang, kami akhirnya tiba di Banten International Stadium. Sesampainya di sana, kami dibuat kaget, karena sama sekali tak ada plang yang menandakan kami sudah sampai.
Hanya ada satu akses jalan masuk kala itu, dan kami masuk bersama iring-iringan mobil salah satu pejabat Banten, entah Bupati, Camat, atau Pangdam. Akses masuk kendaraan hanya satu, tepatnya di Jalan Raya Serang-Pandeglang.
Akses ini juga digunakan oleh fans dan para suporter yang ingin menonton di Banten International Stadium ini. Saat kami datang, tampak fans tengah berjubel masuk ke area stadion, melalui area pemeriksaan tiket yang juga terpusat di dekat akses masuk mobil itu.
Seketika masuk stadion, kami disambut pemandangan ilalang di beberapa titik. Hanya ada satu jalan beton yang menjadi akses untuk keliling stadion, yang bisa kami tafsirkan sebagai ring satu stadion.
Mobil-mobil pun berjubel di area itu, bersama dengan motor-motor dari fans. Beruntung, area ini tidak gelap saat malam, karena sudah dipasangi lampu-lampu. Sekadar informasi, lampu-lampu ini juga ada di akses masuk ke stadion.
Saya bersama jurnalis lain, Abdul dan Risyad, mencoba mengelilingi area ring satu stadion ini. Satu hal yang membuat kami aneh saat itu adalah, 'Mana tulisan Banten International Stadium-nya?'.
3. Dimanjakan oleh kualitas lapangan dan tribune ciamik

Setengah jam jelang laga mulai, kami pun memasuki area dalam stadion. Kami sempat menjajal ruang konferensi pers dan ruang media. Sudah layak memang, hanya saja mungkin kursi dan meja di ruang media perlu ditambah lagi.
Setelahnya, kami beranjak menuju tribune. Tangga menuju tribune aman, dan terlihat sudah rapi. Tak ada debu beterbangan, dan di beberapa sudut jelang masuk area tribune, sudah tersedia toilet.
Begitu masuk area tribune media, kami dibuat takjub. Ternyata, Banten International Stadium ini begitu megah. Secara desain tribune, mereka tidak jauh beda dengan Stadion Patriot Candrabhaga di Bekasi, atau Stadion Pakansari di Bogor.
Rumput lapangan juga begitu hijau, dan itu terbukti saat laga berjalan. Baik Dewa United maupun Malut United bisa memeragakan permainan dengan baik, tanpa terganggu kualitas rumput.
Kami pun menikmati laga dengan santai di area tribune media. Tahu-tahu, laga tuntas untuk kemenangan Malut United dengan skor 1-3, jadi cela bagi Dewa United dalam debut mereka di kandang baru.
4. Pengalaman yang asyik menjajal stadion baru

Selepas laga, kami melakoni konferensi pers, lalu pulang. Jika bisa merangkum, pengalaman menonton ke Banten International Stadium ini ciamik. Secara fasilitas untuk laga, stadion ini sudah siap untuk menggelar Super League.
Namun, tetap harus ada pembenahan di sana-sini. Akses masuk stadion harus diperbanyak, begitu juga kantong-kantong parkir. Stadion ini juga jauh dari bandara, tetapi dekat dengan rumah sakit, yakni RS Otika Medika.
Kelak, Dewa United pasti akan menjamu tim-tim besar macam Persib, Persija, Persebaya, Arema, dan tim-tim lain yang punya fans militan. Alhasil, perkara akses Banten International Stadium ini harus benar-benar diperhatikan. Namun, acungan jempol dari kami karena Banten bisa menyediakan stadion semewah ini.