Buat Blunder Saat Lawan Brighton, Onana Kena Damprat Amorim

- Pelatih Manchester United, Ruben Amorim marah karena blunder fatal kiper Andre Onana dalam kekalahan 1-3 dari Brighton.
- Amorim menyalahkan Onana atas gol kedua dan ketiga Brighton, serta menuntut fokus sepanjang laga dari semua pemain.
- Amorim kesal dengan mentalitas tim dan berharap MU bisa menunjukkan karakter sebagai tim besar tanpa kebobolan lebih dulu.
Jakarta, IDN Times - Pelatih Manchester United, Ruben Amorim naik pitam saat timnya dipermalukan Brighton and Hove Albion dengan skor 1-3, Minggu (19/1/2025). Dia bahkan mendamprat Andre Onana yang melakukan blunder dalam kekalahan tersebut.
Onana melakukan blunder fatal yang membantu Brighton mencetak gol ketiga. Keputusan sang kiper memotong umpan sudah tepat, tetapi bola justru lepas dari tangannya. Kesalahan itu dihukum Georginio Rutter, menit 76.
Gol kedua Brighton juga disebabkan kesalahannya. Onana lebih memilih menunggu ketimbang memotong umpan silang Yankuba Minteh. Alhasil, Kaoru Mitoma yang berada di tiang jauh mampu menyambar umpan tersebut di menit 60.
1. MU rapuh, terlalu mudah kebobolan
Amorim pun murka melihat Setan Merah yang terlalu mudah kebobolan. Seluruh gol yang dicetak Brighton, menurut Amorim, seharusnya bisa digagalkan.
"Ini mirip dengan pertandingan lainnya. Kami kebobolan gol yang seharusnya tidak terjadi," kata Amorim mengutip Metro UK.
2. Fokus ya, Onana
Arsitek berpaspor Portugal itu juga menyemprot Onana. Amorim menuntut kiper Kamerun tersebut untuk fokus sepanjang laga. Ini berlaku untuk semua pemain.
"Onana sama seperti semua pemain di tim ini. Performanya naik dan turun. Terkadang main bagus banget, tetapi kemudian jatuh sangat rendah," beber Amorim.
3.Amorim minta MU perkuat mentalitas
Di sisi lain, Amorim juga kesal dengan mentalitas MU. Namun, Amorim tidak kaget, karena ini sudah menjadi penyakit Setan Merah, bahkan jauh sebelum dirinya memimpin.
Amorim berharap MU bisa lebih menunjukkan karakter sebagai tim besar. Mereka tidak boleh kebobolan lebih dulu, melainkan mencari momentum untuk menang.
"Kami seharusnya tidak boleh kebobolan di awal dan harus menciptakan momentum untuk menang. Tetapi, yang terjadi selalu sebaliknya," ujar Amorim.