Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Comeback AS Roma ke Papan Atas Serie A

ilustrasi suasana pertandingan di Olimpico Roma (commons.wikimedia.org/LittleWhites)
ilustrasi suasana pertandingan di Olimpico Roma (commons.wikimedia.org/LittleWhites)
Intinya sih...
  • Roma naik ke posisi dua klasemen Serie A 2025/26
  • Gian Piero Gasperini menjadi pelatih yang berkontribusi besar dalam peningkatan performa Roma
  • Roma masuk dalam kandidat peraih Scudetto musim ini bersama Inter Milan, AC Milan, dan Napoli
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - AS Roma pernah menjadi tim papan atas Serie A dalam beberapa tahun ke belakang. Bahkan, sejak musim 2013/14 sampai 2017/18, mereka tak pernah finis di bawah tiga besar.

Akan tetapi, memasuki musim 2018/19, Roma mulai menurun. Mereka menjauh dari tiga besar klasemen, dan secara beruntun sampai musim 2024/25 lalu, justru menjadi medioker.

Kini Roma tengah merangkak naik lagi. Setelah sekian lama, mereka merasakan lagi nikmatnya naik ke papan atas klasemen sementara Serie A 2025/26.

1. Roma melejit ke posisi dua klasemen sementara

Untuk sementara, Roma melesat ke peringkat dua klasemen Serie A 2025/26. Mereka menorehkan catatan yang sama dengan Inter Milan di puncak klasemen, yakni 24 poin hasil dari delapan kemenangan dan tiga kekalahan.

Namun, Roma urung jadi pemuncak karena kalah selisih gol dan head-to-head dari Inter. Kedua tim pernah bersua di giornata tujuh Serie A, dan Inter memenangi laga itu dengan skor tipis 1-0.

Keberhasilan Roma naik ke papan atas tak lepas dari konsistensinya. Bahkan, Roma pernah menang tiga kali beruntun lawan Lazio, Verona, dan Fiorentina. Mereka juga sempat menang dua kali beruntun di awal Serie A.

2. Efek instan dari Gian Piero Gasperini

Kegemilangan Roma musim ini juga tak lepas dari kehadiran Gian Piero Gasperini di kursi pelatih. Sebelum merapat ke Roma, Gasperini sudah membangun reputasinya sebagai sosok di balik kebangkitan Atalanta di Italia dan Eropa.

Bersama Gasperini, potensi para pemain Roma tergali maksimal. Skema 3-4-2-1 yang dia usung membuat para pemain Roma lebih seimbang, atraktif, dan efektif. Roma jadi punya identitas permainan jelas.

3. Jadi salah satu kandidat peraih Scudetto?

Berkat konsistensinya, Roma pun masuk dalam kandidat Scudetto musim ini, bersama Inter Milan, AC Milan, dan Napoli. Gasperini dengan percaya diri mempersilakan suporter bermimpi soal Scudetto musim ini.

"Sudah sepantasnya suporter bermimpi (gelar Serie A). Jangan rampas mimpi mereka. Namun, yang terpenting bagi Roma sekarang adalah terus membaik, dan membuat orang-orang yang mendukung kami bahagia," kata Gasperini, dilansir DAZN.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us

Latest in Sport

See More

Eksel Runtukahu Menjelma Bepe Saat Arema Lawan Persija

11 Nov 2025, 22:41 WIBSport