Jakarta, IDN Times - Asisten pelatih Timnas Indonesia, Nova Arianto, berharap Nurhidayat Haji Haris bisa mengambil pelajaran dari kasus pencoretannya. Meski begitu, dia tidak menyebutkan tindakan indisipliner macam apa yang sudah dilakukan Nurhidayat.
"Saya tidak bisa sampaikan di sini, biar kami staf pelatih yang tahu. Harapannya, Nurhidayat bisa mengubah mentalnya karena dia pemain muda dan punya prospek ke depan," ujar Nova saat dihubungi IDN Times, Rabu (2/6/2021).
Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, menyatakan pihaknya setuju dengan keputusan Shin Tae Yong, yang mencoret Nurhidayat. Menurut Yunus, pemain dengan sikap kurang baik tidak punya tempat di Timnas.
"Nurhidayat telah melakukan tindakan indisipliner dan sikapnya tak bisa ditolerir. Makanya, Shin Tae Yong langsung memulangkan dia," ujar Yunus, dilansir situs resmi PSSI.
Nurhidayat dicoret dari skuat Timnas Indonesia dua hari jelang duel lawan Thailand di Kualifikasi Piala Dunia 2022, Kamis (3/6/2021). Dia sebenarnya cukup diandalkan di lini belakang.
Terbukti, Nurhidayat sudah dimainkan dua kali dalam duel uji coba kontra Afghanistan dan Oman. Namun, bicara soal sikap, Shin memang tak bisa memberikan toleransi kalau ada pemainnya yang aneh-aneh.
Seiring pencoretan Nurhidayat, posisi bek tengah jadi pos yang disorot. Sebab, stok bek tengah Timnas menjadi lebih sedikit. Tak banyak pilihan, apalagi Apalagi, Andy Setyo dan Koko Ari masih cedera.
Koko dihantam cedera lutut. Sedangkan, Andy mendapatkan cedera hamstring saat Timnas menghadapi Oman. Khusus untuk Andy, Nova menyebut kondisinya masih belum bugar hingga Rabu (2/6/2021).
"Kondisi Andy masih belum bugar dan masih akan dilihat kondisinya sampai besok," ujar Nova.
Praktis, selepas pencoretan Nurhidayat, Timnas Indonesia hanya punya Rachmat Irianto, Arif Satria, Didik Wahyu, serta Rizky Ridho, yang bisa mengisi posisi bek tengah. Shin tentu harus putar otak untuk masalah pemain di posisi bek tengah.