Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dario Essugo, Permata Baru Chelsea yang Melampaui Rekor Luis Figo

ilustrasi jersey berlogo Chelsea (pexels.com/SimonReza)

Chelsea secara resmi mencapai kesepakatan dengan Sporting Lisbon terkait transfer Geovany Quenda dan Dario Essugo pada Maret 2025. Quenda akan bergabung dengan Chelsea pada musim panas 2026, sementara Essugo pada musim panas 2025. Khusus Essugo, The Blues membayar biaya transfer sebesar 18,4 juta pound sterling atau Rp329 miliar.

Sang pemain kini masih menjalani peminjaman di Las Palmas sejak musim panas 2024. Penampilannya cukup impresif dengan tampil dalam 17 pertandingan LaLiga Spanyol. Gelandang bertahan berusia 20 tahun itu disebut-sebut memiliki prospek menjanjikan untuk proyek jangka panjang.

Lantas, sehebat apa Dario Essugo? Berikut profil lengkapnya.

1. Melampaui rekor Luis Figo kala melakoni debut di Sporting Lisbon

Dario Essugo lahir di Odivelas pada 14 Maret 2005. Ia memulai kiprahnya sebagai pesepak bola ketika bergabung dengan klub lokal, UDR Santa Maria. Potensinya sebagai gelandang mendapat perhatian serius dari pemandu bakat Sporting Lisbon. Essugo akhirnya direkrut untuk menimba ilmu di akademi Sporting Lisbon, Alcochete, saat usianya baru memasuki 9 tahun pada 2014.

Ia mengalami perkembangan pesat dengan memperkuat tim junior Sporting Lisbon di level Sub-15, U-17 dan Sporting B. Essugo melakoni debutnya di tim utama Sporting Lisbon dalam kemenangan 1-0 atas Vitoria de Guimaraes pada 20 Maret 2021. Ia melampaui rekor Luis Figo sebagai pemain termuda yang debut di Sporting Lisbon kala berusia 16 tahun 6 hari. Essugo menangis setelah pertandingan selesai dan mendapat dukungan dari rekan-rekannya.

Ia kembali memecahkan rekor Luis Figo ketika tampil pertama kali di Liga Champions Eropa (UCL). Essugo menjadi debutan termuda Sporting Lisbon di UCL kala masuk sebagai pemain pengganti dalam kekalahan 2-4 dari Ajax Amsterdam pada fase grup 7 Desember 2021. Ia kala itu masih berusia 16 tahun 8 bulan.

2. Konsisten membela Timnas Portugal di level junior

Dario Essugo sudah memperkuat Timnas Portugal di segala jenjang usia. Ia memulainya kala dipanggil ke Timnas Portugal U-15 pada 27 April 2019. Essugo lalu mendapat panggilan ke Portugal U-16 pada 4 Agustus 2019. Namun, terobosan terbesarnya terjadi kala bermain di Euro U-17 2022 bersama Portugal U-17 pada Mei 2022.

Essugo tampil sebagai starter secara konsisten dalam lima pertandingan dari fase grup sampai semifinal. Ia menorehkan gol fantastis dari jarak 40 yard ke gawang Prancis U-17 di semifinal. Sayangnya, Portugal U-17 kalah lewat adu penalti di laga ini.

Essugo tidak masuk skuad Portugal U-19 untuk Euro U-19 2023. Padahal, ia berperan penting bagi kelolosan Portugal U-19 ke turnamen tersebut. Essugo kini menjadi bagian dari Portugal U-21 sejak September 2023. 

3. Sporting Lisbon meminjamkan Essugo kepada Chaves dan Las Palmas

Dario Essugo kesulitan bersaing untuk mendapat tempat di tim utama Sporting Lisbon asuhan Ruben Amorim. Sebab, Sporting Lisbon memiliki Morten Hjulmand dan Hidemasa Morita di posisi gelandang tengah. Alhasil, Essugo jarang dimainkan Amorim di tim utama Sporting Lisbon.

Klub memutuskan meminjamkan Essugo kepada Chaves pada Januari 2024. Meski tampil impresif, ia gagal menyelamatkan Chaves dari degradasi pada akhir 2023/2024. Essugo masih belum mendapat tempat di Sporting Lisbon sehingga kembali dipinjamkan kali ini kepada UD Las Palmas pada Juni 2025.

Performa sang pemain cukup impresif di LaLiga. Dilansir Opta, Essugo memenangkan total 97 duel fisik dari 180 kemungkinan di LaLiga. Selain itu, ia mencatat 28 intersep dalam 17 pertandingan LaLiga bersama Las Palmas. Catatan tersebut hanya kalah dari tiga pemain U-21 lainnya di lima liga top Eropa pada 2024/2025, seperti Dean Huijsen, Valentin Atangana Edoa, dan Cristhian Mosquera.

4. Gaya permainannya mirip dengan Moises Caicedo

Dilansir Goal, Essugo mendeskripsikan gaya permainannya yang gemar merebut bola dan maju ke lini depan. Ia cukup percaya diri dengan mengatakan dapat memberikan keamanan di lini belakang lewat kemampuan bertahannya, seperti tekel, duel fisik, dan penempatan posisi. Hal tersebut didukung dengan fisik Essugo yang kekar dan mampu membaca permainan dengan baik. Tidak heran, ia sering memutus serangan lawan di lini tengah dan menggiring bola progresif ke lini depan atau memberikan operan kepada rekan-rekannya.

Atribut Essugo itu membuatnya disebut-sebut mirip dengan gelandang Chelsea, Moises Caicedo. Keduanya terbilang efektif dalam transisi dan berkarakter gelandang pekerja keras untuk merebut bola dari lawan. Menurut Opta, Essugo mencatat 86,2 persen operan sukses di LaLiga per Maret 2025. Sementara itu, Caicedo menorehkan 90,2 persen operan berhasil di English Premier League per Maret 2025.

Kehadiran Essugo nantinya akan menambah stok gelandang bertahan Chelsea yang sudah diperkuat Caicedo, Romeo Lavia, Enzo Fernandez, dan Kiernan Dewsbury-Hall. Selain itu, The Blues masih memiliki dua gelandang bertahan muda yang tengah tampil apik selama masa peminjaman, yaitu Andrey Santos dan Lesley Ugochukwu. Menarik untuk melihat Essugo dapat bersaing untuk mendapat tempat di lini tengah Chelsea pada 2025/2026.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Audi Rahmantio
EditorAudi Rahmantio
Follow Us