Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kejutan FC Koln pada Awal Bundesliga 2025/2026, Belum Terkalahkan!

ilustrasi bola Bundesliga
ilustrasi bola Bundesliga (unsplash.com/tobiasrehbein)

FC Koln datang ke Bundesliga Jerman 2025/2026 sebagai salah satu tim promosi. Namun, meski berstatus pendatang anyar, klub berjuluk The Billy Goats ini mampu membuat kejutan.

Bersama Bayern Munich, Borussia Dortmund, dan St. Pauli, mereka sama sekali belum merasakan kekalahan dari tiga pertandingan. Lantas, seperti apa detail dari pencapaian tersebut?

1. FC Koln meraih 2 kemenangan dan 1 keimbangan

FC Koln mengawali Bundesliga 2025/2026 dengan menghadapi wakil Jerman di Liga Konferensi Eropa, Mainz. Perjuangan mereka makin berat karena harus bermain tandang. Namun, Koln nyatanya mampu meraih kemenangan secara dramatis. Marius Bulter mencetak gol tepat pada menit 90. Ia berhasil menanduk umpan dari Luca Waldschmidt. Pada laga ini, FC Koln mendapat keuntungan jumlah pemain setelah Paul Nebel menerima kartu merah pada menit 60.

Pada pekan kedua, ujian FC Koln bertambah berat. Sebabnya, mereka harus bertemu dengan Freiburg yang bermain di Liga Europa. Namun, FC Koln tidak gentar dengan status tersebut. Mereka membantai Freiburg dengan skor 4-1 di kandang sendiri. Jakub Kaminski (35’), Bulter (47’), Jan Thielmann (56’), dan Said El Mala (81’) menjadi para pencetak gol. Sementara, Freiburg hanya bisa mendapat gol hiburan melalui Maximilian Eggestein (84’).

Setelah itu, FC Koln hanya bisa bermain imbang 3-3 melawan Wolfsburg. Namun, hasil ini pun tidak kalah impresifnya. Pasalnya, mereka meraih satu poin secara comeback. FC Koln yang bermain tandang memang unggul lebih dulu melalui Waldschmidt (5’). Wolfsburg lantas berbalik memimpin lewat Mohamed Amoura (42’) dan Lovro Majer (65’). Sempat menyamakan kedudukan lewat Isak Bergmann Johannesson (90+1’), FC Koln kembali tertinggal akibat gol Maximilian Arnold (90+9’). Pada akhirnya, beberapa saat sebelum laga usai, FC Koln berhasil menghindar dari kekalahan berkat gol Kaminski (90+14’).

2. FC Koln diasuh pelatih baru, Lukas Kwasniok

Hasil yang diraih FC Koln sejauh ini makin mengagumkan karena mereka sebetulnya dipimpin oleh pelatih baru, Lukas Kwasniok. Sosok yang lahir di Polandia tetapi berpaspor Jerman tersebut dipilih untuk mengisi kekosongan akibat krisis kecil pada akhir 2024/2025. Saat itu, dalam dua pertandingan pemungkas di Bundesliga 2, manajemen memutuskan untuk memecat Gerhard Struber. Sebabnya, dalam 5 laga terakhir, klub hanya bisa meraih 1 kemenangan dan menelan 2 kekalahan serta 2 keimbangan. Meski Struber mampu membawa mereka ke papan atas, manajemen tidak ingin mengambil risiko kehilangan tiket promosi.

Sebagai gantinya, manajemen menunjuk legenda klub, Friedhelm Funkel, sebagai pelatih interim. Sebelumnya, Funkel memang pernah memimpin mereka dalam dua periode yang berbeda. Pada kesempatan ketiganya ini, Funkel berhasil menyapu bersih dua pertandingan sisa dengan kemenangan. Hasilnya, FC Koln pun keluar sebagai juara dan resmi naik ke Bundesliga. Namun, Funkel menolak saat mendapat tawaran untuk melatih tim secara permanen. Salah satu alasannya adalah karena faktor kebugaran. Funkel sudah berusia 71 tahun.

Setelah proses yang cukup panjang, FC Koln akhirnya mengumumkan Kwasniok sebagai pelatih barunya pada 6 Juni 2025. Langkah ini terbilang berani karena pria berusia 44 tahun tersebut belum memiliki pengalaman sama sekali di Bundesliga. Selama 4 musim terakhir, Kwasniok hanya berkiprah bersama Paderborn di Bundesliga 2. Namun, hasil kerja Kwasniok di Paderborn membuat manajemen yakin. Ia dianggap memiliki kemampuan dalam membangun tim yang bisa memainkan sepak bola atraktif tetapi tetap membuahkan hasil akhir. Selain itu, Kwasniok juga dinilai memiliki prinsip yang sama soal mempromosikan pemain muda.

3. Daya jelajah dan fleksibilitas menjadi kunci kesuksesan FC Koln pada awal Bundesliga 2025/2026

Dari sisi teknis, setidaknya ada dua faktor yang menyebabkan FC Koln mampu meraih hasil yang positif pada awal Bundesliga 2025/2026. Pertama adalah berkat daya jelajah mereka yang tinggi. Menurut situs resmi Bundesliga, FC Koln mencatatkan distance covered sebesar 366 kilometer. Mereka hanya kalah dari Bayern Munich (369,3 kilometer) dan Augsburg (368,7 kilometer). Statistik ini sekaligus menunjukkan daya juang para pemain FC Koln yang tidak kenal lelah. Itu terlihat dari pertandingan kontra Mainz dan Wolfsburg di mana mereka mampu mencetak gol pada injury time.

Faktor kedua adalah fleksibilitas permainan. Saat melawan Mainz, mereka memakai formasi 3-4-3. Ketika bertarung melawan Freiburg, FC Koln beralih ke skema 4-2-3-1. Sementara saat bertemu Wolfsburg, Marius Bulter dan kolega bermain dengan 3-4-3. Di atas kertas, gaya bermain tersebut mungkin hanya sekadar angka. Namun, praktik di lapangan menunjukkan bahwa mereka memang merupakan tim yang cair. Bulter sendiri menegaskan, para pemain selalu aktif untuk terus berubah posisi, bahkan dalam pertandingan yang sama. Mereka bukan hanya melakukannya ketika menyerang, melainkan juga saat bertahan.

Jika dicermati lebih dalam, dua faktor tersebut sangatlah masuk akal. FC Koln memiliki catatan yang apik untuk urusan daya jelajah karena pemainnya yang memang selalu bergerak. Menurut Bulter, ini semua disebabkan sebuah resep yang tidak begitu rahasia. Mereka menjalani latihan yang cukup keras. Hasilnya, etos kerja kerja serta mentalitas itu ikut terbawa ke pertandingan dan bahkan menjadi ciri khas mereka. Lagi-lagi, keberhasilan menahan imbang Wolfsburg bisa menjadi bukti yang begitu nyata untuk klaim tersebut.

Dengan musim yang baru berjalan selama 3 pekan, terlalu dini untuk menyebut FC Koln telah meraih kesuksesan. Namun, sebagai tim promosi, hasil sejauh ini tidak tersangkal memang menunjukkan potensi besar mereka untuk membuat kejutan di Bundesliga Jerman 2025/2026. Lantas, bakal berakhir di posisi berapa FC Koln pada penghujung musim nanti?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atqo Sy
EditorAtqo Sy
Follow Us

Latest in Sport

See More

Jadwal Siaran Super League Hari Ini: Misi Malut Akhiri Tren Buruk

19 Sep 2025, 11:30 WIBSport