Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hoax Konspirasi Vladimir Putin dalam Pembelian Chelsea

dailystar.co.uk

Jakarta, IDN Times - Sebuah teori gila muncul dalam setahun belakangan terkait pembelian saham mayoritas Chelsea oleh Roman Abramovich. Ada yang menyebut kalau Abramovich membeli saham Chelsea atas perintah Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Klaim itu muncul dari sebuah buku yang ditulis oleh mantan jurnalis, Catherine Belton. Dalam buku yang berjudul "Putin's People: How the KGB Took Back Russia and then Turned on the West" tersebut, Belton menyebutkan kalau Abramovich diperintahkan secara pribadi oleh Putin untuk membeli Chelsea pada 2003 lalu.

Dalam buku itu, disebutkan kalau ada peran dari Sergei Pugachev, orang yang disebut sebagai "Bankir Pribadi Putin". Belton mengaku kalau klaimnya itu berdasarkan informasi dari sumber dalam klub.

1. Berujung tuntutan

businessinsider.com

Ternyata, apa yang tertulis di dalam buku itu jadi bumerang buat Belton. Sebab, Abramovich secara pribadi mengajukan tuntutan buatnya.

Ini langkah yang tak biasa diambil oleh taipan minyak Rusia itu. Abramovich umumnya cuek dengan berita-berita miring terhadapnya.

2. Terpaksa demi citra diri dan Chelsea

Christian Pulisic melakukan selebrasi bersama rekannya di Chelsea, Marcos Alonso. (chelseafc.com)

Namun, dilansir Daily Mail, Abramovich merasa harus mengambil langkah tersebut karena bisa berimbas buruk terhadap citranya dan Chelsea.

Hingga akhirnya, pengadilan memutuskan kalau Abramovich menang. Hakim Justice Tipples yang berwenang dalam kasus ini menyatakan kalau apa yang ada di buku tersebut adalah fitnah semata.

3. Harus segera koreksi buku

Para pemain Chelsea merayakan kemenangan. (premierleague.com)

Juru bicara Abramovich dengan tegas meminta kepada Belton untuk melakukan revisi terhadap bukunya. Sebab, pengadilan sudah mengambil keputusan.

Terlebih, dijelaskan sang juru bicara, Belton sama sekali tak memiliki bukti yang berdasar terkait tudingannya.

"Hakim sudah membuktikan kalau itu tudingan tak berdasar, bukan opini, dan ditegaskan sebagai fitnah. Kami meminta, sesuai dengan arahan hakim, apa yang ada di dalam buku, dikoreksi secepat mungkin," ujar sang juru bicara.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us