Masyarakat Liberia telah memimpin pemimpin barunya, Selasa (26/12). Beberapa stasiun radio lokal dan perhitungan cepat menyebutkan salah satu capres, George Weah unggul dalam pemilihan itu dan memiliki peluang besar menjadi presiden baru Liberia.
Yang menarik George Weah adalah mantan pemain sepak bola dan menjadi satu-satunya pemain sepak bola Afrika yang pernah mendapatkan FIFA World Player of the Year atau Ballon d'Or.
Dilansir BBC, pemilihan ini adalah putaran kedua. Pada putaran pertama, George mengantongi kemenangan. Namun hal itu belum cukup untuk melenggang ke kursi presiden. Ia harus juga memenangi putaran kedua untuk bisa menggantikan Presiden Ellen Johnson Sirleaf.
Penghituan suara pun masih berlangsung. Satu-satunya kompetitor George adalah Joseph Boakai yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden Liberia. Pilpres tahun ini pun dirasa sangat spesial karena menjadi momen pertama pergantian kepemimpinan di Liberia pasca kudeta militer. Ellen sendiri sudah menjabat selama dua periode.
Untuk diketahui, George adalah mantan pemain AC Milan dan Paris Saint Germain. Sebelumnya George juga pernah mengikuti pilpres pada tahun 2005. Ia menang di putaran pertama namun kalah di putaran kedua dari Ellen Johnson Sirleaf yang saat ini menjabat sebagai presiden.
Setelah pilpres itu, George pun menjadi senat Liberia pada 2015 dan kini mencalonkan diri kembali sebagai calon presiden.
Dilansir Telegraph.co.uk, penasihat senior George, Morluba Morlu memprediksi George akan memenangkan 70 persen suara. "Ini sudah sangat jelas. Kami hanya perlu menunggu KPU untuk mengumumkan hasilnya dan mendeklarasikannya George sebagai presiden terpilih," tuturnya.
Klaim itu pun ditanggapi oleh juru bicara Joseph Boakai, Robert Kpadeh. Ia menilai hasil pemilihan akan cukup ketat. "Kami optimis jumlah (suara) bisa menguntungkan kita," lanjutnya.
Liberia adalah republik tertua di Afrika. Berdiri sejak tahun 1847, namun peralihan kekuasaan terakhir terjadi pada tahun 1944. Setelah kudeta militer di tahun 1980, terjadi ketidakstabilan dan perang saudara yang baru berakhir tahun 2003.